10/10

749 95 6
                                    

"Ini sama sekali bukan kebun binatang, [Name]. Ini rumah reptil! Tempat ini tidak menyimpan jerapah, atau gajah. Kau tidak mengatakannya di awal karena tahu aku tidak akan menyetujuinya, kan?”

Kau tertawa. Merasa senang atas kepanikan kecil kekasihmu, "Ini kebun binatang untukku," Elakmu santai. "Aku bahkan mendapatkan teman baru. Namanya Victor."

Ryu menghela napas sebelum berkata, "Victor sejenis python, [Name]. Dan kalian tidak berteman."

"Oh, dia sangat menyukaiku kok."

"Sebagai makanan mungkin iya."

"Ryu, Victor memakan ayam. Bukan manusia."

Kepanikan Ryu semakin menjadi-jadi begitu mendengar kalimatmu. Melihat hal itu, kau hanya tertawa lepas.

"Jangan khawatir, Ryu. Aku ini pecinta binatang. Aku akan baik-baik saja."

Ryu kembali menghela napas. Pria itu memilih untuk mengalihkan pandangannya ke arah lain hingga matanya terpaku pada bocah yang sejak tadi memperhatikan kalian.

"Onii-chan, kurasa kau harus tahu. Kau akan menikah dengan Oba-chan di sampingmu itu." ucap anak itu tiba-tiba. Ryu hanya memandang kaget anak yang kini terlihat menghitung sesuatu, lalu menunjukan empat jarinya yang mungil. "Sekitar tiga sampai empat tahun lagi dari sekarang, dan kalian akan memiliki beberapa anak."

"Beberapa?" Kau yang diam-diam memperhatikan mereka lantas menyahut— tampak antusias. "Jadi itu lebih dari satu?" tanyamu mulai tertarik. Sedangkan Ryu mulai memerah di tempatnya berdiri.

"Onii-chan, kau harus berhati-hati!"

Ryu sedikit terperanjat, "Aku? berhati-hati? Kenapa?”

Anak itu menunjukmu tanpa malu-malu, "Dia sangat licik." jawabnya yang langsung membuatmu melotot tak percaya.

"Heh, bocah. Sebaiknya kau berhenti mengamati kami dan kembali menonton binatang-binatang imut itu!" serumu jengkel.

Anak itu baru akan menjawab ketika seorang wanita paruh baya berjalan menghampiri kalian.

"Shisei, Ibu mencarimu kemana-mana. Kau sedang apa di sini?" ucap Ibu itu khawatir.

"Aku hanya melihat-lihat, Okaa-chan."

Ibu itu menghela napas sebelum matanya beralih padamu dan Ryu yang hanya diam memperhatikan.

"Maaf. Anakku tidak mengatakan hal yang aneh-aneh pada kalian, kan?"

Kau akan menjawab 'Ya' jika saja Ryu tidak segera menarikmu ke sisinya dan berkata dengan sopan.

"Tidak, nyonya. Anak anda hanya bercerita beberapa hal saja."

"Benarkah?" Ibu itu menghela napas lega, "Syukurlah. Anakku ini suka bicara yang aneh-aneh."

"Memang." sahutmu sedikit kesal.

Ibu itu hanya tersenyum, "Tapi jika anakku mengatakan sesuatu tentang masa depan kalian, kurasa kalian boleh mempercayainya. Anakku ini bisa meramal masa depan seseorang."

Seketika tubuhmu dan Ryu membatu di tempat. Kalian lantas saling melirik tanpa bisa berkata apapun. Jika bocah itu benar, berarti kalian....

Blush

Rona merah mulai menjalar ke seluruh wajah kalian begitu memikirkan hal yang sama.

Aamiin kan saja lah ya ...

Siapa tau beneran terjadi di masa depan.

DRABBLE | Tsunashi Ryunosuke [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang