vi

174 39 2
                                    






"gie, gue bingung apa yang harus obatin," ucap andyra. "ya kan? benjol doang paling," balas ergie sambil mengelus kepalanya yang terasa sakit.⠀


"terus mau digimanain ini?" tanya andyra. "kompres aja pake es batu. mintain ke kak nadnad," jawab ergie yang langsung ditolak dengan andyra.⠀


"enak aja, kok gue yang minta?" ⠀


ergie menatap andyra datar. "lah yang bikin gue begini siapa?" andyra pun menghela nafasnya kemudian terpaksa turun kebawah untuk meminta es batu kepada sang tuan rumah. ⠀


tak lama kemudian, andyra pun kembali ke atas dan melemparkannya kepada ergie. "makasih ye," ucap ergie yang kemudian langsung menaruhnya di kepala. ⠀


andyra terdiam, kemudian memainkan ponselnya. sesekali melirik apa yang dilakukan lelaki itu.⠀


"dyr," panggil ergie, memecahkan keheningan.⠀


andyra menoleh, lalu mengangkat kedua alisnya. ergie membenarkan posisi duduknya lalu berkata, "lo kenal thalia kelas 11 ipa 2 gak?"⠀


andyra mengangguk. "yang jago nyanyi itu kan? kenal kok. kenapa?" ⠀


mata ergie berbinar antusias. "serius lo kenal?" andyra mengangguk, "kenapa sih?"⠀




"gue suka sama thalia, dyr."⠀





"o-oh ya udah kejer lah," ucap andyra.⠀


"bantuin ya, dyr? nanti gue tumpangin pulang tiap hari, apapun deh gue turutin," bujuk ergie.⠀


andyra mengangguk, "sip lah. pajaknya ya nanti."⠀


ergie mengacungkan jempolnya.⠀






satu hal yang lelaki itu tidak ketahui,⠀



ia baru saja mematahkan hati seorang gadis.

lokàtraya : [2] seirama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang