vii

168 37 3
                                    







andyra menunggu kedatangan lelaki itu. lelaki yang janjinya kemarin akan datang lebih cepat dari biasanya.⠀



"dyr!"⠀


andyra menoleh keasal suara.⠀



"lama lo!" omel andyra sambil menoyor kepala lelaki itu. "ya maaf," balas lelaki itu sambil mengusap tengkuknya.⠀



mereka pun berjalan beriringan masuk ke dalam sekolah.⠀


"gue tadi udah bilang ke temen-temen gue, buat bantuin gue nata aula. lo nanti gak usah bantu gue, langsung dateng aja," jelas andyra.⠀



lelaki itu membulatkan matanya, "serius, dyr? makasih ya mau bantuin gue."⠀

andyra mengangguk, "sans. sesama teman kan harus membantu." ergie merangkul andyra, "wih, seneng dah gue punya temen kayak lo."⠀



andyra hanya membalasnya dengan tawaan. setidaknya, tanpa harus memiliki, andyra sudah bahagia bisa berada disebelah lelaki itu.⠀




⚜⠀


⠀⠀
"thalia!"⠀


andyra meneriakan nama gadis itu, membuat sang pemilik nama langsung menoleh.⠀



"eh kak andyra. ada apa?" tanya thalia. andyra mendekati gadis itu lalu berkata, "sekolah kita kan bentar lagi ada pensi, lo mau ya jadi pengisi acara?"⠀



"loh memangnya ada ya? kok gak ada pengumumannya kak?" tanya thalia lagi.⠀


andyra menatap gadis itu, berusaha meyakinkannya. "iya, soalnya osis tadi baru kelar rapat dan kepastiannya baru tadi. mau ya thal? please," bujuk andyra.⠀



thalia mengangguk. "oke deh kak," jawabnya. "yes! pulsek ke aula ya thal, soalnya mau data nama-nama yang tampil," kata andyra. ⠀




selepas kepergian thalia, andyra menghela nafasnya. sebenarnya ia tak mau melakukan ini, tapi apa daya. ⠀



seenggaknya ngeliat dia bahagia juga gue udah seneng, walaupun bukan karena gue, batin andyra.

lokàtraya : [2] seirama ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang