Tentangku

262 11 0
                                    

'Kau bukan seorang tahanan yang bisa dipenjarakan olehnya, jika kau merasakannya kau harus cukup pintar untuk meninggalkan'


Di Chapter kali ini aku akan sedikit menceritakan tertang diriku dan masa laluku, sebab aku telah meceritakan dirinya di chapter sebelumnya. Sepertinya tak adil jika aku tak meceritakan diriku juga.

Nama aku Langit, aku mahasiswi semester akhir disalah satu Universitas swasta di Makassar. Sebenarnya tak ada yang special dari diriku, aku tak cantik dan juga bukan wanita populer di kampus. Aku hanya mahasiswi biasa yang sedang fighting mengerjakan tugas akhir.

Aku juga sedang sibuk menggeluti dunia volunteer disalah satu komunitas ternama di Makassar, aku sangat menyukai kegiatanku yang satu ini. Selain aku bisa membantu anak-anak belajar membaca dan menulis, aku juga bisa mengobati rasa rinduku terhadap hobbyku yang telah lama tak pernah ku lakukan.

Ya, aku memiliki hobby hiking. Yang telah lama tak pernah aku lakukan lagi karena mantan kekasihku yang melarangku. Dia memenjarakan aku, tak memperbolehkanku melakukan hal-hal yang aku sukai. Sebenarnya aku mengerti mengapa ia melarangku, tapi bukankah lebih baik jika ia memdukung hal yang aku sukai? Dan bukankah suatu hubungan itu untuk saling mendukung bukan saling memenjarakan?

Aku memiliki mantan kekasih yang sangat over protektif terhadap kegiatan apapun yang aku lakukan, sehingga aku merasa bahwa aku adalah seorang tahanan yang sedang terpenjara dan terperangkap tak bisa kemana-mana. Ia tak hanya melarangku saja, bahkan ia juga pernah melakukan kontak fisik yang membuat aku sangat ketakutan. Hubunganku denganya bertahan hingga satu tahun lamanya, selama menjalani hubungan dengannya aku sangat tersiksa. Pasti kalian bertanya-tanya, mengapa tak aku akhiri saja hubungan toxic itu? Ya, aku telah mencobanya beberapa kali tapi tak bisa. Ia malah mengancamku, 'aku akan bunuh diri jika kau memutuskanku' kata-kata itu ia lontarkan padaku dan membuatku semakin takut. Sampai akhirnya aku menemukan cara untuk mengakhiri hubungan tersebut, dan akhirnya hubunganku pun berakhir walaupun memang tak mudah.

Kalau kau bertanya apakah aku trauma untuk berpacaran kembali, aku akan menjawabnya iya. Itulah sebabnya mengapa hingga sekarang aku tak memiliki kekasih. Karena aku fikir, aku telah bahagia dengan segala keadaanku yang sekarang. Tak punya pacar bukan berarti tak bahagia kan? Tapi bukan berati aku membencinya, aku malah ingin berterimakasih padanya karena dia aku bisa lebih selectif lagi dalam memilih pasangan.

Hingga akhirnya malam itu aku di pertemukan oleh sosok dirimu. Ya, kau yang berhasil membuat ku kembali berani menaruh perasaan kagum pada seorang lelaki. Tentu saja itu bukan kemuan yang ku rencanakan, tak pernah terbesit sedikit pun dipikiranku untuk kembali mengagumi seorang lelaki setelah kejadian itu tapi pesonamu membuatku tersadar bahwa bahagia itu nyata adanya.

Tentang Aku yang MengagumimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang