Pertemuan Kedua

192 9 0
                                    

Tuhan memang memiliki cara-cara yang menakjubkan untuk mempertemukan kita kembali.

Sehari setelah mengelar sumpah atas pencapaian gelar sarjanku, aku kembali menegok rumah yang dahulu menjadi tempatku bernaung ketika KKN dulu. Menjenguk orang-orang terkasih yang ada di rumah itu, menunaikan rindu yang sudah tak bisa ku bendung lagi.

            Aku mengirimkanmu pesan, bukan untuk mengabarimu bahwa aku akan kesana. Aku hanya bertanya apakah ibu angkatku ada dirumahnya karena memang aku dan teman-teman tidak mengabarkannya untuk memberikan kejutan padanya tapi sayangnya kau lambat mengkonfirmasi. Ketika aku sedang asik berbincang-bincang dengan kawan-kawanku dan ibu angkatku, pesanmu masuk. Kau menanyakan apakah aku ada di rumah ibu angkatku dan kau menyuruhku untuk bertamu kerumahmu. Kau juga menawariku untuk mengantarkan ku pulang, katamu kita sejalur sebab ada yang ingin kau urus di tempatku. Aku tak mengublis apapun atas ajakkanmu.

            Sepulang dari rumahmu, kamu kembali menanyakan apakah aku mau diantar pulang denganmu. Sungguh pada saat itu aku bingung sekali, tak tau bagaimana cara menolak ajakanmu karena aku sangat tidak enak bila menolak ajakanmu. Sebenrnya bukan aku tak ingin diantar pulang, hanya saja aku takut ketika kau mengantarkan ku pulang aku kembali luluh dan dinding yang telah ku bangun akan luluh lantak dengan mudahnya.

Karena aku bingung harus berbuat apa, akhirnya aku memberi tau teman-temanku bahwa kau minta ditemani dan kau ingin mengantarkanku pulang. Semua temanku menyuruh aku untuk ikut padamu, katanya tak sopan kalau aku harus menolak ajakanmu. Akhirnya aku mengiyakan ajakanmu dan kau pun mengantarkan ku pulang.

Tentang Aku yang MengagumimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang