Kecewa

519 15 0
                                    

"Mengagumimu secara diam-diam membuatku terluka"

Malam itu pemuda sekitar membangun sekretariat, kami para mahasiswa KKN berinisiatif untuk membawakan kopi dan cemilan. Ketika kami dalam perjalanan mengatarkan makanan tersebut, kami bertemu kau. Pada pertemuan itu terjadilah percakapan yang cukup panjang antara kau dan dia, kau merayunya dan saling bertukaran nomer whatsapp.

Cemburu, ya aku sangat cemburu ketika kau merayunya bahkan bertukan nomer dengannya. Padahal saat itu aku tak memiliki perasaan apapun padamu, hanya saja aku tak mengerti mengapa perasaan cemburu itu timbul. Aneh memang tapi aku tak bisa membohongi perasaan itu. Saat itu aku seperti ingin berlari dan meninggalkan kalian berdua, agar kau tau aku cemburu. Ingin sekali ku sampaikan 'jangan merayunya, aku cemburu' tapi kata itu tak bisa keluar dari mulutku, terlalu sulit. Aku malah memilih tersenyum merayakan kebahagian kalian berdua.

Aku tak pernah menyangka, rasa kagum ini tumbuh liar menjadi rasa yang lebih dari sekedar kagum. Rasa ingin memilikimu, rasa cemburu ketika kau mendekati yang lain. Bodohnya aku terlalu melangitkan harap. Walau aku tau, aku akan berhadapan dengan rasa sakit dan kecewa. Hingga saat aku terjatuh karenamu dan aku tersadar, bahwa memang bukan aku yang kamu pilih.

Aku hanyalah pengagummu yang mungkin kau sendiri pun tak melihat keberadaanku. Bodohnya aku terlalu berharap padamu sampai aku lupa bahwa ketika aku memutuskan mengagumimu secara diam-diam, aku hanya akan diberikan dua pilihan yaitu kecewa atau terluka dan aku harus berlapang dada menerima konsekuensi tersebut.

Tentang Aku yang MengagumimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang