Geng senior angkatan kini sedang berkumpul di warkop bi ijah, tetapi hanya cowoknya saja dan ceweknya? Mereka sudah pulang kerumah. Karna ini sudah memasuki waktu pulang sekolah.
Raka kini duduk di jok motornya, terlebih karna nyaman dan terbiasa. "Lo masih sama si tasya? Atau udah ganti lagi, raka?" Tanya arnav salah satu teman dekat raka. "Pertanyaan lo konyol, ya pasti raka udah ganti lagi lah. Mana mungkin dia betah, paling- paling udah bosen" celetuk arkan
Tokoh yang dibicarakan hanya diam saja, ya karna fakta-nya memang begitu. Paling- paling dirinya betah hanya 2 jam sampai 4 jam berlalu, selebihnya bodoamat sama tuh cewek.
"Tobat dong, raka. Tuh liat si asep, dia aja udah tobat gegara ketauan sama doi. Hahaha" ucap gilang"Itu mah si asepnya aja yang bucin" ketus raka
Semua yang berada di warkop kini tertawa menanggapi ucapan raka yang benar fakta-nya. Hihiih. "Oh iya, si laras bilang kalo ada dekel yang ketahuan ngelanggar peraturan sebagai dekkel" ucap arnav untuk memulai pembicaraan
"Maksud lo?" Tanya arkan, kini semua anggota senior angkatan yang berada diwarkop mulai mendengarkan dan menyimak informasinya.
"Jadi laras pernah ngeliat dekkel yang dengan lancangnya nunjuk kearah kita, dan dia gak nunduk coy, pas laras lewat. Tapi kata laras dekkelnya kaya gak nyadar and masih polos alias cupu gitu"
Entah mengapa raka tertarik dengan pernyataan yang raka ucapkan. Menurut raka ini cukup menarik, laras? Siapa yang gak kenal laras anggota senior angkatan yang cantik dan badai pastinya. Secupu- cupunya dekkel pasti kenal laras. "Gila si tuh dekkel kalo berani ngelawan laras" celetuk gilang
"Emangnya laras gak ngasih tau dekkelnya kaya gimana? Maksudnya.. style- nya" ucap johan
Arnav berfikir dan mulai mengingat perkataan laras. "Seinget gue si, dekkelnya pake hijab tapi ya gitu deh. Hijabnya tuh agak syar'i gitu, terus mukanya kaya polos, lugu pokoknya keliatan pendiem dan kudet"
"Maksud lo syar'i? Syar'i tuh emang apaan yak?" Tanya arkan yang mendapat pukulan dari gilang. "Yeh si bego, Islam ktp si lo" celetuk gilang
Arkan meringis. "Tai lo. Emangnya lo tau?" Tanya arkan
Gilang menyengir kuda. "I dont know bebs" seketika bulu kuduk arkan merinding karna temannya yang mulai ngaco.
"Palalu" cibir arkan
Sedangkan raka sudah terlebih dahulu meninggalkan mereka dan pergi menaiki motor ninja-kawasaki miliknya. Dari pada ia disini, bukannya reda sifat jahilnya malah semakin setres ia bisa- bisa.
*****
"Holaa momy, achu pulang nich" teriak ayesha yang melangkah memasuki pintu rumahnya. "Hola momy, aku pulang nih.. momy gak nyambut aku?"
Ayesha berdiri melangkah menuju ruang tamu, dapur, kamar dan momy nya tidak ada. Ia mengerutkan dahinya karna dirinya merasa ada orang yang bediri dibelakang tubuhnya.
Pasti ini momy
Ayesha menoleh ke belakang, dan.. "dorr" ayesha kaget saat tiba- tiba melihat sepupunya.
Vina Slamanda, sepupu yang paling dekat dengan ayesha, mempunyai sifat yang tidak jauh dari-nya. Beda-nya, vina tidak memakai hijab dan vina lebih banyak mempunyai teman laki- laki dibandingkan ayesha. Vina mempunyai usia yang lebih tua 3 tahun dari ayesha. Walaupun usia nya terpaut jauh, itu semua tidak mengurangi kadar hubungan kesaudaraan mereka.
"Astagfirullahaladziim, ngagetin gue aja dah lo, vin"
Vina tertawa melihat wajah kaget sepupunya yang menurutnya, itu lucu. "Lagian berisik si, lo"
Ayesha menduduki bokongnya di sofa ruang tamu, meletakkan ranselnya dibagian kiri. "Lah ini kan rumah gue, ngapain lo kesini? Diusir sama tante tina? Terus momy gue mana? Lo culik ya?" Tanya ayesha
"Kalo ngomong tuh di filter dulu, yang ada gue disini tuh mao nemenin elo" kesal vina, memang sepupunya yang satu ini benar- benar tidak tahu diuntung.
Lanjut vina "Momy lo lagi ke kanada sampe 2 bulan, dan gue disini disuruh temenin lo sampe momy lo pulang"
Ayesha tercengang mendengar penjelasan vina. What the? Momy nya ke kanada, tidak berbicara dulu dengan dirinya?
"Pasti momy mau temenin papi di kanada terus berduaan disana, ah gak adil ini mah namanya. Sampe 2 bulan lagi" ayesha mencebikkan bibirnya,
momy dan papi-nya ini sudah mempunyai putri yang cantik jelita, tetapi masih saja pergi liburan selama 2 bulan. Sungguh tidak adil bukan?
Vina duduk disamping ayesha "so, baik-kan gue? Mau temenin lo disini" ucap vina sambil tersenyum meremehkan
"Muka lo serem kaya malaikat izrail"
Vina membulatkan matanya, memang sepupu yang tidak berguna "dasar kebo dugong"
"Eh, ngaca dong. Muka masih cantikkan gue aja belagu. Hugh" ayesha bergegas ke atas untuk menaiki tangga kamar-nya
"Awas lo ya, gue bakal bisa cantik kaya selena gomez"
"Oke fine, I'm waiting"
Kini ayesha berada dikamarnya yang bernuansa abu- abu hitam menonjolkan kehidupan yang tenang dan tentram. Ayesha merebahkan tubuhnya diatas kasur king size-nya, melepaskan beban yang sedari tadi ia bakul.
Tetapi mempunyai teman - teman sekaligus keluarga yang menyayangi dirinya membuat beban semua itu hilang dan tak berarti. Cukup dirasa, hidup bahagia seperti ini ia akan sangat bersyukur. Sampai saat dirinya mendapatkan masalah, ia hanya akan berharap jika semuanya tidak hilang dan pergi.
Woah, siapa nih yang gak sabar ngeliat raka sama ayesha ketemu😍
Makanya lanjut dan terus baca cerita aku ya😉
Kalo ada typo koment aja dikolom komentar, biar aku bisa lebih baik lagi ngerilis wattpadnya😅
Bubaayy readers😚
JANGAN LUPA VOTE+KOMENT