Angkatan

4 6 0
                                    

Kantin.

Kini raka sedang berkumpul dengan teman- temannya. Yaa, siapa lagi kalau bukan anggota senior angkatan. Dan tidak henti- hentinya mereka membuat raka tertawa.

"Nih ada lagi ni, buah- buah apa yang rasa ayam?"

Nampak yang tadinya terdengar suara tertawa kini menjadi tenang dan damai. Karna memikirkan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh arnav.

"Ah banci lo, masa gitu aja gatau" ucap arnav dengan senyum meremehkan.

Hening. Mereka semua sedang berkutat dengan pemikirannya masing - masing.

"Ooh, nanas rasa paha ayam" tebak arkan

"Salah!"

"Buahayam"

"Salah!"

Raka tertawa. "Semvak lo, jawaban lo pada gak masuk akal" tutur raka sambil memakan kacang

"Emang lo tau?" Tanya arvan

Kini arkan tertawa dengan keras yang membuat semua orang disini bingung. Arkan gila?

"Gila lo yaa" celetuk raka

Arkan tetap tertawa merasa belum cukup ia tertawa. Mengabaikan tatapan aneh dari teman - temannya, karna kini ia tau jawabannya.

"Buah dada anjir jawabannya" jawab arkan tak henti- hentinya tertawa

Detik kemudian semua anak angkatan pun tertawa lepas hanya karna tebak- tebakan yang arvan buat. Menurut raka, arvan adalah teman yang mudah mencairkan suasana. Ya, itu semua karna otak mesumnya yang berada pada tingkatan pedofil.

"Mesum lo"

"Tai"

"Bangke"

"Kampret"

"Ngeres anjir"

Begitulah cibiran mereka yang diperuntukkan kepada arkan. Sedangkan arkan? Dia hanya tetap tertawa tanpa memperdulikan cibiran mereka.

Kini raka menghentikan tawanya saat melihat ayesha sedang mengantri untuk membeli mie ayam. "Liatin apaan lo, raka?" Tanya gilang yang sedari tadi melirik raka curiga.

Tatapan teman- teman raka kini teralihkan mengikuti pandangan raka.

"Target gue" tanpa mengalihkan pandangannya sedikit pun. Lanjut nya"selanjutnya"

Semua yang berada di meja itupun tercengang karna target raka selanjutnya adalah gadis berhijab. Dan ia adalah dekkel, cantik sih, tapi berhijab?

Sungguh teman- temannya raka merasa kini bahwa raka sudah kekurangan stok cewe seksi dan cantik. Karna biasanya yang raka targetkan pastinya gadis yang seksi, cantik dan famous.

"Lo gak salah?" Tanya gilang

Raka menyunggingkan senyumnya. "Gak akan pernah"

"Wih, gila sih lo sekarang sukanya sama yang alim"

Raka berdiri dan menjadi salah satu pertanyaan bagi teman- temanya. "Mau kemana lo?" Tanya gilang

"Nyamperin target gue, liat aja pasti dia langsung luluh sama gue" jawab raka sambil tersenyum meremehkan.

Memang siapa yang berani menahan pesona seorang raka?

Raka berjalan melewati orang - orang yang berada dikantin. Melewati dekkel yang menunduk hormat kepadanya. Untuk kesekian kalinya ia diperlakukan sebagai raja.

Kini ia berada didepan ayesha, sedangkan ayesha hanya merespon sesukanya. Mengabaikan raka yang sedari tadi mengikuti gerakannya.

Dan teman- teman ayesha hanya menunduk dan tidak sesantai ayesha.

Ayesha risih? Yap, tentu saja pastinya. Tapi ia hanya bergerak semestinya dan menganggap raka tidak ada. Karna ini kantin. jika ada yang liat mereka, sudah dipastikan pasti ayesha akan  menjadi tontonan gratis lagi.

"Kalian udah jajannya?" Tanya ayesha kepada teman- temanya

Semuanya hanya bisa menganggukan kepalanya, yaa memang jika diposisikan seperti ini. Seludah dipastikan mulut mereka bisu sementara.

Ayesha hanya membeli air putih dan cilok. 2 cemilan yang menjadi kesukaan ayesha sejak kecil.

"Udah jajannya?" Kini raka yang bertanya kepada ayesha

Posisi mereka yang berhadapan satu sama lain, seketika membuat ayesha gugup. Bukannya ayesha memiliki rasa, tetapi karna dirinya tidak biasa berada diposisi ini. Dengan raka yang berdiri didepan ayesha dengan menghadap gadis itu.

"Udah belum jajannya?" Tanya raka

"Udah kan?"

"Mau lagi gak? Sini gue beliin"

Ayesha muak mendengar semua pertanyaan yang raka tutur- kan. Menurutnya raka kini sedang akting, berpura- pura sok care karna ingin mendapatkan sesuatu.

Semua ayesha ketahui, karna dirinya mempunya insting yang kuat terhadap seseorang.

Kini raka bertanya lagi. "Ayo gue anterin balik kekelas"

Ingin rasanya ayesha mencabik wajah raka yang sok imut itu. Mengatakan jika ingin menemani ayesha ke kelas? Bullshit. Bahkan kemarin saja mereka berantem dan mengadu mulut, layaknya Tom&Jerry.

Raka masih setia menghadap ayesha dan memandangnya. Yaa sekali playboy, tetap saja playboy. Meluluhkan hati wanita memang gampang. Tapi tidak dengan ayesha.

Ayesha menatap tajam kearah raka seolah ingin membunuhnya pada saat ini juga. Sifat juteknya kini mengendalikan tubuhnya.

"Gausah sok care" ucap ayesha dengan menekan setiap huruf yang ia ucapkan tadi. Dan berjalan melewati raka yang masih mematung hanya karna mendapatkan ucapan ayesha yang tajam.

Biasanya kaum hawa bisa menjerit histeris jika dirinya bisa di care-in dengan most wanted yang gak kalah tampannya dengan oppa - oppa disana.hihiih

Yaa mungin sekarang sudah tidak berlaku dengan kaum hawa yang satu ini. Dan tentunya untuk kesekian kalinya, raka merasa bahwa ia salah target. No ! Buka target tetapi ia merasa jika ayesha adalah gadis yang ia cari.

Sedangkan sedari tadi teman- teman raka yang secara langsung menyaksikan kejadian langka dihadapan mereka. Kini hanya bisa tertawa dan tidak henti- hentinya mereka merasa kagum dengan target yang raka incar.

"Gue nyakin si, sekarang raka pasti bakalan malu" ucap gilang

"Itu cewe buta apa ya? Jelas- jelas raka udah ganteng dan pede abis. Hahaha" celetuk arnav

"Buat apa ganteng, kalo ditolak?" Kini ucapan arkan sudah mampu membuat mereka tertawa receh.
Karna pasalnya, kejadian ini sangat langka. Mungkin baru sekarang mereka menyaksikan bahwa raka ditolak.

Kini raka yang di cengin dengan teman- temanya pun hanya berdehem datar tanpa ekspresi. Meninggalkan kantin dan pergi ke suatu tempat yang akan membuat dirinya tenang.

Dan ditempat lain, ayesha kini hanya bisa marah- marah dengan dirinya sendiri Dan membuat teman- temanya ciut. Karna pasalnya jika ayesha sudah marah- marah bisa dipastikan bahwa sebentar lagi ayesha akan diam dan membisu.

Yup, marahnya seseorang itu dengan diam dan itu adalah ayesha

Setiap teman- temanya bertanya, ayesha hanya diam dan berdehem. Mungkin ia marah karna kejadian dengan raka sehabis dikantin tadi.

Walaupun mereka belum lama berteman dengan ayesha, tetapi hari- hari yang mereka lalui sudah membuat mereka mengerti sifat ayesha dengan sebegitu detail.

Seperti sekarang, ayesha sangat tidak suka diusik apalagi jika yang mengusik adalah lelaki dan bermodelan raka.

Karna mereka tau, ayesha itu sangat anti lelaki.

Hello geings😚
Bakil bareng lagi nich kita

Gimana cerita aku udah mulai ada chemistry?

Langsung aja yak dibaca.
Tapi jangan lupa di.....

VOTE + KOMENT💙

AngkatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang