Part 9

35 20 2
                                    

" Hei mas dim tunggu...mas dimm " panggil Nina, " tadi mbak Rara kemari mencari mu, sebetulnya ia mau membawakan makanan tapi karena kau keduluan keluar akhirnya ia memberikan makananmu padaku mas. Dia sempat menunggu dan makan dengan ku tapi kau tak kunjung datang " cerocos Nina Dann

Deg!!
-----------------------------------------------------------

Kalimat itu masih jelas terngiang-ngiang di telinga ku, aku tak tau mengapa aku sangatlah bodoh sampai aku melupakan Rara, aku lupa jika aku memiliki Rara.

Ya Allah maafkan aku

Aku bingung harus bagaimana, takut, malu, ragu untuk menemui nya, tapi jika aku tak segera menemui nya bisa bisa ini akan jadi masalah bagi kita.

" Astagfirullah pasti dia lagi perjalanan pulang, aku harus susul dia "

Buru-buru aku naik ke motor ku dan langsung tancap gas menuju rumah Rara.

Tok tok tok
" Assalamualaikum "

Setelah pintu terbuka " waalaikumsallam, eh Dimas, tumben kesini jam kantor kenapa nih? " Ucap mama Rara sembari mempersilahkan ku masuk

" Emm gini te, Dimas mau ketemu Rara tadi belum sempat ketemu apa Rara uda pulang te? " Tanyaku memberanikan diri.

" Ha? Rara? Belum tuh dim, Tante belum liat Rara pulang. Tapi tadi Fachri buru-buru keluar sambil bawa jaket katanya mau jalan sama kakaknya tuh. Ya barangkali Rara lagi jalan sama Fachri " jelasnya

" Ah begitu ya te baiklah kalau gitu Dimas balik dulu ya te ke kantor gak enak juga tugas Dimas masih ada disana nanti biar telfon Rara aja ya te "

" Oke dim, nanti tante bilangin si Rara kalau kamu kemari "
" Iya te makasih te assalamualaikum " pamit ku"

" Hati-hati dim waalaikumsallam "

**************

POV Rara

" Kak!! Maaf aku lama, tadi panggilan alam dulu " ucapnya dengan cengengesan

" Hmm sudah biasa jika kau terlambat 😌 ayo aku sudah pengen belanja nanti akan ku buatkan pudding yang palinggg enak " sahutku antusias

Dari tadi aku memang sedang menunggu Fachri, hmm lamanya minta ampun

Langsung saja aku ajak dia berkeliling di supermarket ini, sampai2 dia melepas jaketnya karena berkeringat hahahahaha

" Kak " panggil Fachri
" Hmm? Kenapa? " Sahutku sekenanya karena aku sibuk memilih bahan makanan

" Tumben kakak belanja banyak gini? Kenapa? Apa kau punya masalah?? " Tanya nya membuat ku sedikit tergelak mendengarnya

" Emm engga dek "

" Jujur kak aku tau kau menutupinya" dia memang ahli melihat perubahan ku. Susah deh mau bohong sama ni anak

" Emm nanti saja ku jelaskan, ayo cepat bawa belanjaan ini " ujarku agar Fachri tak bertanya lebih lagi padaku dan semakin badmood

" Hei kak, kau bilang bikin pudding tapi kenapa banyak sekali ha?? Aku pusing keliling seperti ini hufthhh " protes Fachri yang malah membuatku semakin ingin mengerjai nya

" Kata lelaki, yang kuat dong jangan kebanyakan ngeluh "

" Iyaaa iyaaaa!!!! Ku tarik omongan ku tadi! Puas kau kak?? " Dan ucapan itu berhasil membuat ku tertawa sekeras kerasnya

Ya Allah kurasa aku sudah sangat bahagia, punya adik yang selalu membuat ku tertawa ya walaupun sekarang jarang sekali bertemu karena kesibukan masing-masing. Tapi setidaknya aku ataupun Fachri masih bisa menyempatkan waktu untuk sekedar menemani ku bahwa jalan sebentar bareng.

Saat aku melihat jam yang melingkar di tangan kiri betapa kagetnya aku, menunjukkan pukul 16.47
Wawww ternyata lama juga ya pantas saja Fachri protes 😂

Namun tanpa sadar, aku juga melupakan masalah yang tengah menimpa ku lebih tepatnya menimpa pikiranku.

18.10 WIB

" Assalamualaikum ma pa " salam ku saat aku melihat papa dan mama ku tengah berbincang setelah sholat maghrib

" Waalaikumsallam " kompak mereka

" Kok pada baru pulang? Kemana aja? Asik ya sampek lupa jam pulang hmm? " Sambung papa

" Anak papa yang paling cantik sedunia ini menyiksa ku pa, dia bilang beli ini ternyata yang di beli ini itu itu itu dan itu " sahut Fachri dengan wajah dongkolnya

" Hei aku kan sudah membicarakan nya tadi tapi kenapa kau ungkit lagi? " Gerutuku, tapi yang tak ku sangka adalah tanggapan papa dan mama, mereka malah tertawa layaknya melihat kartun Tom and Jerry.

" Sudah sudah jangan berantem ah, mama gak suka. Sudah sholat Maghrib sayang? " Tanya mama

" Belum ma aku rasa cukup tadi sholat di rumah, ya sudah aku ke kamar dulu  " pamitku

" Iya sayang, Fachri,  ayo kau juga sholat keburu habis waktu mahgribnya nak " utus papa

" Iya ma, kalau gitu aku juga ke kamar dulu ma pa "

Dan mama papa ku menanggapi nya dengan senyum plus anggukan dari Fachri

Dan dengan kondisi begini aku rasa Fachri tak akan menagih janjinya untuk keterangan tentang masalahku, ya walaupun aku yakin ini hanya sementara.

************

POV Fachri

Setelah aku menunaikan ibadah shalat ku, aku kembali teringat pertanyaan ku mengenai masalah kak Rara, aku yakin pasti ada yang tidak beres. Aku kenal kakak ku, dan pasti ia berusaha menyembunyikan sesuatu dari ku.

Tapi tenang saja aku akan cari tau sendiri jika kakak gak cerita ke aku

" Rifan, dimana? " Sapa ku ditelpon

" Rumah ni bro, gimana gimana?" Sahut dari seberang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai hai makasih ya masih mau baca cerita aku ini hehehe
Jangan lupa vote dan comment nya yess
Bye bye 😂♥️♥️

My Perfect My Really DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang