Part 18

31 10 5
                                    

POV Fachri

" Assalamualaikum mir " ucapku

" Waalaikumsallam Fachri, kenapa telfon? " Ucap perempuan diseberang sana

" Kenapa? Kau tanya kenapa? Hei, apa kau tak merindukan ku hmm? " Ucapku percaya diri

" Ehh apa sih kau ini Fachri jangan mulai deh " ucapnya

" Mulai apa Namira sayang? Hmm? "

" Hei hei hei pake panggil sayang lagi, kau ini benar-benar membuat ku bingung. Kemarin kau cuek saja, sekarang kau sok manis sekali hufht " sebalnya

" Oh baiklah, itu artinya kau mau aku bermanis-manis setiap hari oke? "

" Ah terserah kau saja " ujarnya

" Emm mir, aku sebenernya menelfon karena ada yang ingin aku tanyakan padamu "

" Bilang saja langsung, to the point Fachri karena aku sedang mengerjakan baju terakhir pesananmu ini "

" Oke baiklah, dengarkan baik-baik aku tak akan mengulanginya lagi oke? " Ucapku

" Ya ya ya ayo katakan " jawabnya langsung

" Emm begini mir, beberapa bulan ini aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal, aku berdoa supaya diperjelas oleh Allah, dan Alhamdulillah aku sudah menemukan jawabannya aku juga sudah memantapkan hati " ucapku jeda. Aku benar-benar gugup melanjutkan ucapanku ini tapi aku terlalu pengecut bila kegagalan itu terjadi.

" Bismillah.. Namira Yasmin, dengan mantap dan penuh ridho Allah, bersediakah engkau menjalani ta'aruf denganku dan saling mengenal satu sama lain dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT " akhirnya aku bisa menyelesaikan kalimatku.

Deg
Deg
Deg

Tak ada sahutan dari seberang, aku mulai was-was, takut ditolak olehnya.

" Emm Fachri " ucapnya

" Ya mir? " Jawabku

" Bismillah, Fachri, aku Namira Yasmin insyaallah bersedia menerima permintaan ta'aruf mu lillahi ta'ala "
Ucapnya dengan suara kecil namun mantap kudengar.

" Alhamdulillah, mir, terimakasih kau mau memberikan ku kesempatan dan kepercayaan ini padaku. Insyaallah Minggu depan setelah aku wisuda orang tua ku akan memintamu secara resmi " ucapku

" Baiklah Fachri, nanti aku akan sampai pada umi dan abi. Dan terimakasih juga karena kau memilih ku menjadi wanita yang beruntung "

Ya Allah seperti ini kah bahagianya?
Jika memang ini kau ridho'i alhamdulillah ya Allah aku sangat bersyukur atas semua yang telah kau berikan padaku.

Aku bingung harus mengekspresikan bagaimana bahagia ku ini, dan aku akan memberitahu mama dan papa secepatnya.

********************

POV Rara

" Hai raaaa " sapa perempuan yang ada di sebelah kanan ku, dan aku sangat terkejut karena yang aku temui adalah Nesya, sahabat ku.

" Nes..Nesya??? Kau kah ini? Ahh aku sudah lama merindukan mu akhirnya kau balik juga ke solo " ucapku sambil memeluk Nesya

" Sebegitu rindukah kau padaku Ra? Hahaha.. oh iya kenapa kau disini? Kau tak dijemput adikmu yang ganteng dan kece badai?? " Tanya Nesya, yang sama sekali tak berubah genitnya

" Hilihh kau ini masih saja genit, jangan terlalu genit, bisa-bisa jika kau bertemu Fachri nanti dia tambah takut, ehhhh dan jangan lupa sepertinya dia sudah punya incaran jadi kau tak bisa lagi menggodanya hahahahahaha " ucapku puas melihat wajah kesal Nesya

My Perfect My Really DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang