Part 16

22 14 6
                                    

POV Author

16.10 WIB

Keberangkatan Rara dan Arsen sore ini sangatlah nyaman, dengan dikelilingi Rahmat Allah SWT tipis-tipis, alias gerimis. Dan tak lupa ditemani coklat panas yang berada di tangan mereka masing-masing.

Di dalam kereta mereka sibuk berbincang dengan senang dan bahagia.

Entah apa yang membuat mereka selalu menikmati waktu bersama, apa karena ada sesuatu di hati mereka masing-masing? 🤔

******************

POV Arsen

" Ra kau jangan sampai melupakan coklat panasmu karena asik menikmati waktu bersama ku hahahaha " godaku

" Hei enak saja kau ini mas, aku hanya sambil menunggu coklatnya hangat saja. Jangan terlalu ge'er deh hufft " sahutnya yang membuatku menahan tawa.

Rara mudah sekali untuk tersipu dan dia tak pandai berbohong ketika aku menggodanya.

" Ya Allah terimakasih atas nikmat mu ini, semua urusan perasaanku ku serahkan padamu ya Allah " gumam ku dalam hati

" Emm mas, apa aku boleh bertanya? " Tanya Rara

" Boleh, siapa yang akan melarang mu bertanya hmm? "

" Emm selama ini aku tak pernah melihat mu dekat dengan perempuan mas, apa kau ini terlalu kaku dan sibuk sampai-sampai kau tak punya kekasih? "

Pertanyaan itu berhasil membuat ku membelalakkan mataku karena kaget.

" Begini ra, aku bukannya terlalu kaku atau sibuk, tapi aku belum menemukan yang  pas saja "

" Ah masa'? Kalau ku lihat mas sudah mapan, ganteng, dan juga pandai berbaur ya walaupun terkadang sedikit kaku mas " ucapnya sambil memasang wajah menerka-nerka.

" Iya Ra aku serius, dan sebentar, kau tadi bilang aku apa? Ganteng? Ah kau baru menyadari ya kalau aku ganteng? Hmm? " Balasku menggoda nya.

Dan tentunya dia mengelak, padahal dia tak bisa membohongi ku jika wajahnya merah seperti itu hahahaha

" Jangan curi-curi pandang, nanti kau tambah sadar kalau aku tampan " ucapku sambil senyum-senyum jail

Kalau kalian tanya Rara, ya pastinya dia membuang muka dariku hahaha ya Allah 😂

Setelah berjam-jam lamanya didalam kereta akhirnya sampai juga di Malang.

Aku dan Rara langsung saja menuju rumah orang tua ku dengan taxi. Ya, kita sengaja tak menginap di hotel, selain sekalian menjenguk orang tua ku, kita juga merasa lebih aman jika dekat dengan keluargaku.

***

" Assalamualaikum pa ma, Arsen sudah sampai "

" Waalaikumsallam sen, wahh lihat pa anak kita ngajak siapa nih ke rumah " sahut mamaku yang pastinya heboh dengan kekepoannya dan juga tawa jailnya

" Hei sayang, kau kekasih Arsen? " Sambungnya lagi dan berhasil membuat Rara kaget sekaligus kikuk dibuatnya.

" Emm saya Rara tante sekretaris mas Arsen " jawab Rara sedikit malu dan gerogi

" Ma, ayolah ini kali pertama Rara kemari, jangan buat dia malu seperti itu ma gak enak tau " ucapku sedikit melirik Rara yang memang dibuat malu oleh ucapan mama.

" Ah baiklah baiklah, kalau begitu ayo Mama antarkan kamu ke kamar tamu sayang supaya bisa istirahat. Oke? " Akhirnya mama mengajak Rara masuk ke kamar tamu dan aku masuk ke kamarku yang menjadi tempat favorit ku saat pulang.

My Perfect My Really DelusionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang