|KS 3| Tawaran

3.9K 455 13
                                    

Jemput lah rejeki bukan rejeki yang menjemput mu. Setiap orang pasti mempunyai rejeki masing-masing, tapi tergantung apakah kita niat menjemputnya? Atau tidak dan diam saja menerima semuanya.

Rumah sakit Ashsyifah hospital merupakan salah satu rumah sakit yang terbesar di Jakarta. Rumah sakit itu selalu memberikan pelayanan yang terbaik terutama untuk kalangan masyarakat bahwa. Bahkan di rumah sakit itu, akan di bebaskan biaya administrasi jika yang sakit benar-benar orang yang tidak mampu untuk membayar.

Sarana, fasilitas, obat-obatan, dan dokter juga sangat selektif di pilih untuk melayani masyarakat yang berobat. Bahkan kalangan atas memilih rumah sakit Ashsyifah hospital sebagai tempat mereka untuk berobat.

Saat ini Sandra sedang berada di ruangannya. Hari ini ada pasien yang memeriksa dirinya. Sandra merupakan seorang bidan yang sangat ramah dan baik di kalangan pegawai rumah sakit. Dia memang bekerja di Ashsyifah hospital karena Malvin yang merekrutnya.

"Apa yang ibu rasakan?" tanya Sandra pada pasien.

"Saya sering mual, dok. Kepala saya pusing dan setiap saya makan, pasti mual itu datang lagi," balas pasien itu.

Pasien wanita itu datang sendirian. Sandra dapat mengira-ngira bahwa umur dari pasien itu adalah dua puluh lima tahun.

"Kapan terakhir datang bulan?" tanya Sandra tersenyum.

"Dua Minggu yang lalu," balas pasien itu lagi.

"Mari kita periksa terlebih dahulu untuk memastikan," tutur Sandra yang mempersiapkan alat untuk mengecek.

Pasien itu pun berbaring dan Sandra mulai mengeceknya. Sandra tersenyum ketika mengetahui suatu hal yang belum pasien itu ketahui. Ia selalu bermimpi kelak ia akan mempunyai anak bersama Rio.

Setelah memeriksa Sandra dan pasien itu pun kembali di tempat semula. Senyum Sandra tak pernah luntur pada wanita itu.

"Selamat, bu. Keluhan yang ibu rasakan itu karena ibu sedang mengandung. Usia kandungan ibu sudah memasuki dua Minggu," tutur Sandra yang membuat pasien itu mengucap syukur.

"Alhamdulillah," balas pasien itu yang memang sudah sangat menantikan sosok anak di tengah-tengah keluarganya.

"Karena kandungan masih terlalu muda, tolong hindari terlebih dahulu pekerjaan berat dan selalu jaga kesehatan ya, Bu." Sandra pun memberikan resep vitamin untuk pasien itu.

"Baik, dok. Terimakasih," balas pasien itu.

"Sama-sama," ucap Sandra yang melihat pasien itu meninggalkan ruangannya.

Sandra pun membereskan peralatan kemudian keluar dari ruangannya. Saat ia keluar, ia menemukan sosok sekertaris Malvin yang tak lain Andro. Sandra pun kemudian memanggilnya yang membuat Andro memberhentikan langkahnya.

"Andro," panggil Sandra.

Andro pun berhenti dan menoleh pada gadis berhijab itu," Ada apa San?" tanyanya dengan alis yang berkerut.

"Pak Malvin ada?" tanya Sandra.

"Ada, kok. Dia di ruangan," balas Andro."Eh, duluan ya. Lagi buru-buru, nih." Andro pun meninggalkan Sandra karena dirinya sedang ada urusan.

Kita Seiman (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang