Hanya untuk persekian menit yang terus berputar di dunia ini. Ketiga bersahabat itu tengah berjalan dengan riangnya di antara kerumunan orang yang tengah berbelanja di car free day yang akan selalu di adakan setiap Minggu pagi. Membuat Renjun, dan 2J pastinya tidak akan melewati kesempatan untuk berbelanja dan berbaur bersama yang lainnya. Tak terkecuali untuk mengincar gadis - gadis manis maupun cantik bagi Jaemin yang di cap sebagai playboy kelas kakap.
Baru saja Jaemin mendapatkan targetnya. Lengan mungil milik Renjun yang menggenggam erat tangannya kembali menggagalkan rencana bagusnya itu. Jaemin merengut malas saat menatap Renjun yang tengah berbinar - binar menatap sebuah corndog yang tengah di pesan oleh Jeno.
Lelaki dengan Surai hitam itu berjalan dengan langkah yang lebar ke arah dua sahabatnya yang sama - sama memiliki Surai pirang. Jeno tersenyum saat melihat wajah berbinar Renjun yang tampak senang sekali menatap makanan yang berada di tangannya lalu menatap ke arah Jaemin yang menatap mangsanya dengan tatapan sedih.
"Kau sedang menatap apa? "Jaemin menoleh. Menatap Jeno yang tampaknya berusaha mencari - cari objek yang di tatap sedih oleh Jaemin baru saja.
"Aku baru saja sedang menarget seorang gadis cantik. Tetapi Renjun malah menahan ku. "Jeno tertawa saat mendengar penuturan dari sahabat jangkungnya itu. Dan menatap Renjun yang tampaknya masa bodo dengan apa yang tengah di perbincangkan oleh kedua sahabat jangkungnya.
"Kalau begitu biarkan saja. Daripada kau kena imbasnya. "Jaemin bergidik ngeri mendengar jawaban dari Jeno dan memilih untuk berjalan. Mengikuti Renjun yang masih menggandeng lengan kekarnya.
Jeno hanya terkekeh saat tau jika Renjun menggenggam lengan Jaemin karena terdapat maksud yang terselubung. Karena dirinya tau jika Renjun pastinya tak mau repot - repot menggandeng lengan kekar itu.
Lelaki tampan itu hanya bisa mengikuti keduanya dari belakang. Menatap Renjun dan juga Jaemin yang masih setia berjalan dan menoleh ke kanan dan ke kiri. Menikmati beberapa penjual yang menjajakan barang maupun makanan. Meskipun Jaemin dan juga Renjun akan lebih mendominasi ke arah makanan sebenarnya.
Jeno hanya dengan setia menunggu kedua sahabatnya di kedai zoup Suppa yang berada di salah satu toko makanan di sana.
"Jeno mau engga? "Tawar Renjun seraya membawa dua mangkuk berisi sup kental dan juga roti yang membungkus di atasnya. Diikuti dengan Jaemin yang membawa satu mangkuk di tangannya dan juga jus buah di tangan lainnya. Jeno menatap mangkuk yang berada di depan Renjun.
"Itu satunya untuk ku? "Renjun mengulum bibirnya lalu menggelengkan kepalanya. "Tidak... Jika kau mau ambil saja. Aku akan memesannya lagi! "Ucap Renjun memulai untuk melahap makanan yang sangat memanjakan lidah itu.
Jeno mengernyit lalu menggeleng kan kepalanya membuat Renjun menggidikan bahunya tak peduli dan terus memakannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Aku kenyang sekali!!! "Pekik Renjun senang seraya berjalan dan sedikit melompat membuat Jeno sedikit merasa was - was. Lupakan Jaemin yang tengah asyik memainkan ponselnya.
Mereka bertiga akan pulang kembali ke rumah dengan jalan kaki akibat kendaraan dengan tangki bensin yang sedikit adalah pemborosan uang bulanan. Menurut filosofi Jaemin yang pelit 2k20.
Ketiga langkah kaki jenjang itu sudah sampai hingga di taman bermain dimana beberapa anak kecil berada. Tak banyak mungkin hanya beberapa saja.
"Ada banyak anak kecil berkeliaran. "Jeno menoleh dan tersenyum menghadap Renjun yang tampaknya sangat kebingungan. "Mungkin hanya menunggu jemputan. Lihat itu. "Jawab Jaemin yang sudah kembali ke dunia nyata akibat baterai ponselnya yang melemah, lengan panjangnya menunjuk beberapa anak kecil yang mulai di jemput oleh orang tua masing - masing karena langit yang mulai menjadi senja.
YOU ARE READING
𝑩𝒂𝒃𝒚 𝑱𝒊𝒔𝒖𝒏𝒈?
Fanfiction[ ⁿᵒʳᵉⁿᵐⁱⁿ; ʲᵉⁿᵒ ⁺ ʳᵉⁿʲᵘⁿ ⁺ ʲᵃᵉᵐⁱⁿ ] •Kisah dari ketiga pemuda SMA yang di pertemukan dengan seorang bocah berumur lima tahun yang tersesat di sekitar taman perumahan elit milik mereka• *•.¸♡ W A R N I N G ! ♡¸.•* ☞ bxb/yaoi/ boys love ☞ hars word! ...