BAB II

2.8K 343 30
                                    


Masih dalam balutan setelan hitam yang begitu memikat, Taehyung berbalik. Menatap seseorang yang dulu selalu menjadi satu-satunya alasan untuk tetap hidup dan berdiri hingga detik ini.


Tubuh tegap itu telah menghilang. Menghilang setelah memberikan penghormatan terakhir pada kakaknya. Kim Seokjin yang telah terbujur kaku dalam peti cantik yang terhiaskan bunga lily putih nan elegan. Bunga yang sangat di cintai Seokjin.


"Aku akan selalu mencintaimu."


Bisikan samar itu terdengar oleh Taehyung. Suara rendah Namjoon yang masih terdengar begitu sedih itu menguar di antara udara kosong yang pekat dengan kesedihan.


Namjoon menekuk tubuhnya, mensejajarkan tingginya agar ia bisa melihat wajah Seokjin yang begitu sangat dicintainya dengan lebih jelas untuk kali yang terakhir.


Jemari panjang itu mengusap pipi pucat Seokjin yang begitu dingin dengan begitu pelan. Membawanya menuju dua kelopak mata indah yang tertutup untuk selamanya dan lantas mengecup keduanya dalam hening yang tercipta.


'Aku ingin kau menikah dengan Taehyung...'


Permintaan mustahil itu kembali terngiang di lempeng telinga Namjoon dan lagi, lagi-lagi setetes liquid bening terjatuh secara sepihak dari sudut matanya.


"Apapun... Akan kulakukan apapun untukmu―"


Taehyung diam-diam ikut larut dalam emosi Namjoon. Tanpa sadar ia menggenggam buket mawar yang seharusnya bukan miliknya itu dengan begitu erat. Matanya sudah membengkak, dan sekarang kembali perih. Ia tidak mau berlama-lama berdiri disini... Ia ingin pergi! Ia ingin menjauh sekarang juga!


Namun ia, tak sampai hati meninggalkan sebagian hatinya yang telah membuatnya sekokoh sekarang ini sendirian. Seokjin selalu ada untuknya dalam waktu dan keadaan apapun. Lantas, pantaskah ia bertindak egois disaat terakhir dalam batas takdir yang menurutnya amat tidak adil ini?


Tentu saja tidak..



[][][]



Cinta tak hanya tumbuh karena terbiasa, cinta ada karena kuasa-Nya.. Tanpa terbiasa pun cinta sudah pasti akan ada. Tanpa atau dengan keterbiasaan yang ada. Cinta akan dengan sendirinya timbul dan tenggelam dalam lautan hati manusia yang bahkan telah menghitam sekelam jelaga.



Ruangan itu sunyi, dua pasang manusia yang saling bisu itu terdiam dalam pikiran mereka masing-masing. Taehyung dan Namjoon. Dua orang itu saling memandang, satu dengan mata memohon dan satunya lagi dengan mata yang terlalu teduh untuk dibantah.


Setelah permintaan itu terucap dari bibir Seokjin dengan segera Namjoon lantas menolaknya mentah-mentah. Ia bahkan memandang Seokjin dengan marah, bagaimana mungkin ia menuruti permintaan konyol itu? Tch. Menikah dengan Taehyung? Apa Seokjin bercanda? Kenapa Seokjin memintanya untuk menikahi Taehyung disaat orang yang dicintainya masih bisa dia dekap dalam dekapannya? Kenapa? apa mungkin pikiran Seokjin jadi sedikit berantakan karena kecelakaan yang dia alami? Mungkinkah?

BLUE [NamV | KookV] PDF✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang