BAB IV

2.3K 269 34
                                    


"Tidakkah kau merindukanku, Taehyung?"


Manik hitam itu menatap pemuda tampan yang kini tengah tersenyum kepadanya dengan bimbang. Ia ingin pergi namun nyatanya tungkai kakinya seakan lemas layaknya jelly tanpa sebab, tanpa sadar Taehyung mengulum bibirnya gugup dan menautkan jemari, gelisah. Dia belum bisa... Belum...


"Aku harus pergi." putus Taehyung secara sepihak lantas berlari menjauh meninggalkan sang pemuda sendirian menatap genangan air yang dengan sukarela memantulkan punggung Taehyung, sahabatnya.


Sahabat yang selalu dicintainya.


Kim Taehyung-nya...


Yang kini sudah tak lagi dapat direngkuhnya secara sembarangan, tidak untuk selamanya...


Karena ia sudah terlalu terlambat, terlalu terlambat.



[][][]



Waktu tidak akan selamanya mengacuhkanmu secara sepihak, ia tidaklah seegois yang kau pikirkan.. sebab ia masih segan memberimu beberapa detik bahkan jam untuk memperbaiki apapun hal yang belum terselesaikan...

Namun, nyatanya kau lebih memilih berpangkutangan dan membiarkannya berdetik dengan anggun, hingga pada akhirnya tak ada lagi waktu yang tersisa untuk memperbaiki segala sesuatu itu.


Minggu pagi yang cerah, secerah langit biru yang seakan tersenyum menyambut sepasang pengantin baru yang kini tengah menikmati sarapan mereka dengan tenang. Taehyung dan Namjoon, dua orang yang harus bersama karena keadaan dan takdir yang terlalu menyedihkan itu saling diam.


Salah satu kini tengah meminum air putih yang ada disamping kirinya lalu berdehem pelan. "Aku berencana mengunjungi Ayah dan Ibu." ucap Taehyung dengan pandangan mata lurus menatap pantulan wajahnya dari teko bening dihadapannya.


Dengan gerakan perlahan Namjoon pun menyudahi sarapan dan membalas. "Akan ku temani."


Singkat, dan sebuah keputusan itu telah terbuat setelah satu kalimat itu terucap tanpa bantahan. Keduanya kembali diam dan seolah terprogram kini keduanya kembali ke kamar masing-masing tanpa satu patah katapun.



[][][]



Sudah satu minggu mereka menjalani pernikahan konyol ini, dan hal itu juga berarti telah satu minggu pula Seokjin mereka pergi. Pergi ke tempat yang tidak akan pernah bisa mereka jangkau kecuali mereka mati...


Satu minggu penuh yang hanya diisi dengan percakapan singkat yak bermakna dan begitu seterusnya.


Namjoon dan Taehyung, mereka bukanlah orang asing. Mereka juga tidak memiliki masalah satu sama lain. Hanya saja.. Dua kepribadian yang hampir identik itu membuat keduanya tanpa sadar membangun tembok dalam hubungan ini.

BLUE [NamV | KookV] PDF✅️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang