4.°°°Rose's Warning°°°

4.5K 405 7
                                    

Author POV

Lim duduk diam di salah satu meja yang berada di toko rotinya tersebut sembari menunduk dan memainkan jari-jarinya, sedangkan didepannya ada seorang wanita yang menatapnya dengan tatapan yang mengintimidasi.

Jennie yang merasa kasian dengan Lim pun membuka suaranya.
"Chaeng-ah, jangan menatap Lim seperti itu. Kau menakutkan jika seperti itu, aku sendiri saja takut denganmu." Ucap Jennie memelas.

Sayangnya Rose tidak mengindahkan ucapan Jennie barusan, nyatanya dirinya masih saja menatap Lim dengan tatapan tupai yang sedang marah. Bisa kalian bayangkan?

'Ya Tuhan, wanita ini sedari tadi hanya menatapku dengan tatapan menakutkan itu tanpa mengeluarkan sepatah kata pun?? Bantulah hambamu ini...' Batin Lim. Bahkan kopi yang berada didepannya saja sama sekali tidak disentuh oleh Lim.

Jangankan minum, untuk sekedar menggaruk kakinya saja dirinya tidak mampu. Karena apa? Ya tentu saja karena tatapan mematikan Chaeng.

"Apa yang kau lakukan kepada unnieku tadi pagi?" Lim melirik Rose yang menatapnya dengan tatapan datar. Lim menelan salivanya dengan susah payah. Tentu pria itu tahu apa yang dimaksud oleh wanita didepannya ini, tapi...yang bagaimana wanita itu bisa tahu???

"S-s-saya dan Jen-" Lim menghentikan kalimatnya seketika saat Rose mengangkat tangannya seolah-olah memintanya untuk tidak melanjutkan kalimatnya tersebut.
'Dia adiknya Jennie? Kenapa tidak mirip sama sekali wajah mereka? Dan kenapa dia galak sekali?' Batin Lim lagi.

Jennie menghela nafasnya, dirinya juga tidak bisa membantu banyak. Chaeng juga melakukan ini untuk menilai Lim, terlebih lagi dirinya juga sudah berjanji kepada Chaeng bahwa ia akan membiarkan Chaeng bertindak sesuai dengan apa yang ada dibenak Chaeng.

Flashback on

Jennie memasuki mobilnya saat supir pribadinya membukakan pintu untuknya. Namun saat mobil akan jalan, Rose tiba-tiba membuka pintu mobil Jennie dan memasukinya tanpa sepatah kata pun.

"Apa kau tahu tindakanmu ini sangat tidak sopan Chaeng?" Jengkel Jennie. Siapa yang tidak jengkel? Jennie sempat terkejut saat tiba-tiba ada yang membuka pintu mobilnya. Dirinya kira ada perampok atau orang jahat, tapi ternyata Rose.

"Aku tahu kau mau kemana sekarang unnie. Kau tentu tidak melupakan ucapanku yang berkata ingin menemui si tukang roti itu bukan?" Tanya Rose.

Jennie menghela nafasnya berat. Crap! Dirinya hampir lupa akan ucapan Rose. Dan sialnya lagi wanita itu sangat mengingatnya.
"Ya ya ya...terserah kau saja. Jalan ajusshi." Perintah Jennie.

"Unnie, mari buat kesepakatan." Kata Rose tiba-tiba. Jennie mengerutkan keningnya bingung.
"Kesepakatan apa?"

Rose menatap Jennie dengan tatapan penuh arti dan kemudian kata selanjutnya membuat Jennie semakin penasaran.
"Kesepakatan dimana kau maupun aku tidak ada yang boleh melanggarnya."

"Apa itu?" Tanya Jennie.
"Kesepakatan! Setelah aku bertemu dengan kekasihmu itu, aku bebas berbuat sesuai dengan apa yang ada dibenakku, dan kau tidak bisa membantah apalagi mengacaukan semuanya unnie." Jennie meleparkan mata kucingnya dan kemudian wanita itu protes.

"Tidak bisa dan aku tidak mau! Enak sekali kau berbuat seenak hatimu kepada Lim! Bagaimana jika kau berniat menyakitinya? Bagaimana jika kau berniat menggodanya? Bagaimana jika kau berniat memacarinya? Dan bagaimana jika kau berniat untuk menikahinya begitu kau melihat paras tampan kekasihku itu huh?!" Rose memijit keningnya yang sakit mendengar bacotan Jennie yang parnoan.

My Spoiled GFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang