5.°°°Kim Jisoo°°°

4.4K 356 18
                                        

Rose's POV

Saat ini, Jennie dan aku sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini, Jennie dan aku sedang dalam perjalanan pulang menuju rumah masing-masing. Namun aku yang memiliki tingkat kepekaan yang tinggi tersebut menyadari bahwa sedari tadi Jennie unnie terus menatapku.

Walaupun tidak secara terang-terangan, namun aku yakin bahwa atasanku itu menatapku.
'Tidak mungkin dia menyukaiku bukan?' Batinku, namun setelahnya aku terkekeh konyol.

"Berhenti menatapku, unnie." Ucapku.
Jennie unnie semakin dalam menatapku, sampai akhirnya wanita itu bersuara juga.
"Katakan bahwa kau tidak tertarik dengan kekasihku Rose." Haahh....ternyata itu, takut sekali pacarnya aku ambil.

"Tidak apa-apa dong kalau hanya sekedar tertarik. Wanita bodoh macam apa yang tidak tertarik dengan paras kekasihmu yang mirip dengan dewa yunani itu unnie?" Kulihat Jennie unnie melebarkan matanya. Seriously? Bahkan hanya tertarik saja sudah ditatap seperti itu? Aku masih dalam tahap tertarik loh, bukannya jatuh cinta?

"Jangan mengagumi kekasihku, Park Chaeyoung." Datarnya, membuat diriku sedikit merinding. Kalian salah jika menganggap aku tidak takut dengan Jennie unnie karena sudah berani menceramahinya dan kekasihnya tadi, sekali lagi kalian salah besar.

Siapa yang tidak takut dengan kucing betina sepertinya? Jennie unnie jika sudah marah akan sangat menyeramkan. Tidak akan ada bisa yang meredahkan amarahnya jika sedang marah, kecuali sang ibu dan mungkin Lim? Pria yang dicintainya itu.

"Aaiisshhh...aku hanya mengagumi saja, toh aku tidak suka dengannya. Ketimbang Lim, aku jauh lebih tertarik kepada sahabatnya itu. Siapa namanya tadi? Kim....Jisoo? Iya! Benar, Kim Jisoo!" Jelasku. Tapi memang benar, aku tertarik dengan sahabat Lim.

Pria dengan wajah imut dan bibir berbentuk love itu sangat menarik perhatianku. Aku tidak tahan saat pria itu berbicara kepadaku tadi, rasanya ingin sekali kukecup bibirnya.

Bibir love itu komat-kamit didepanku seolah-olah sedang menyatakan cinta kepadaku. Namun sayangnya aku tidak seperti Jennie unnie yang main nyosor saja kepada seseorang yang menarik perhatiannya sehingga diakhiri dengan adegan ranjang. Sungguh bodoh unnieku ini.

"Kau tertarik dengan Jisoo itu?! Heol! Seketika otak cerdasku berjalan!" Kulirik Jennie unnie yang saat ini sudah heboh sendiri. Lihatlah, aku yang suka dengan Jisoo, dia pula yang heboh. Dan ap dia bilang? Otak cerdas? Cih! Kusodorkan Lim yang shirtless saja pasti otaknya me-yadong dan IQ yang selalu dibanggakannya itu akan menghilang entah kemana.

"Bagaimana jika kapan-kapan kita double date? Kedengaran seru bukan?" Tanya Jennie unnie.
"Double date? Maksudnya aku dengan Lim dan kau dengan Jisoo? Begitu maksudmu unnie?" Godaku. Hahahaha....lihatlah, wajah cerianya barusan langsung hilang seketika.

"Kau ingin mati muda?" Tanyanya balik. Tentu saja, jawabannya tidak! Tidak sampai aku memiliki anak dengan Kim Jisoo.
"Tidak unnie. Jisoo oppa sendiri masih belum menyadari perasaanku." Jawabku.

My Spoiled GFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang