.
.
.
SoonChunYang University Hospital
657, Hannam-dong, Yongsan-gu, Seoul"Untuk apa membawanya ke tempat ini?,‟kembali sebuah pertanyaan muncul dibenak pria yang mengekor di belakang Yoongi cs sambil memarkirkan motornya.
Melihat Yoongi dan kawan-kawan masuk ke rumah sakit di Yongsan, memaksanya untuk mengikuti mereka.
"UGD?Ada apa dengan Jungkook?Ia memicu langkahnya yang penasaran, tapi berhenti dan langsung membalikkan tubuhnya menghadap dinding begitu Yoongi, Namjoon dan Hoseok melewatinya dan berhenti tak jauh darinya. Sayup-sayup terdengar pembicaraan mereka ditelinganya.
"Yoongi-ya, kenapa kau membawanya kesini? Kau mau cari masalah, eoh?,"Hoseok terdengar khawatir.
"Ne, Yoongi-ya. Bagaimana kalau bibi Jeon tahu kita yang membawanya kemari?,"Namjoon tak mau kalah panik.
"Ish, pabboya? Dia perlu dibawa kemari. Paman ku sudah menanganinya, kalian tenang saja. Sekarang kita pulang!"
"Yak,bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?Kita bisa disalahkan."Namjoon bertambah panik sementara Hoseok mengangguk cepat mengiyakan apa yang Namjoon katakan.
"Eish...,kalian ini penakut atau apa? Percaya padaku. Aku punya rencana bagus. Kajja!,"Yoongi mendahului Namjoon dan Hoseok yang berlari mengejarnya.
Dari tempatnya berdiri, sosok pria itu dapat mengingat dengan jelas percakapan yang baru didengarnya.
"Jungkook sakit dan Yoongi yang membawanya kesini? Ini aneh." tapi ia tak ada waktu untuk memikirkannya. Ia berlari masuk ke dalam UGD, menyusuri setiap brankar demi brankar yang dipisahkan oleh tirai.
"Dimana dia?‟ Tiba-tiba matanya menatap seorang dokter yang sedang mengecek kondisi seorang pasien yang dicarinya. Jungkook terlihat kacau, lemah dan matanya terpejam. Selang infus sudah tertancap ditangannya.
"Apa yang sebenarnya terjadi dengannya?‟ Rasa penasarannya ingin membuat kakinya melangkah mendekati Jungkook tapi langkahnya terhenti, ketika dilihatnya seorang wanita melewatinya dengan tergesa-gesa tanpa menyadari dirinya yang mematung disana.
Jihyun, ibu Jungkook, berjalan mendekati Jungkook dengan kawatirnya. Pria yang masih menggunakan celana hitam dan turtle neck dilapisi jaket kulit hitam itu hanya tertegun menatap pemandangannya didepannya. Ia ingin sekali mendekati mereka tapi tidak mungkin.
"Ada apa dengan anakku? Apa dia baik-baik saja?,"suara Jihyun dapat dengan jelas didengarnya nampak khawatir.
"Dia tidak apa-apa, hanya tekanan darahnya sangat rendah dan sangat perlu banyak istirahat. Saya sarankan ia dirawat untuk beberapa hari kedepan." Mendengar pernyataan itu, perlahan ia melangkah mundur.
Setidaknya ia tahu Jungkook sudah baik-baik saja. Tidak perlu ada yang dikawatirkan meski ia harus membuntuti Yoongi sampai tempat ini. Ia, Seokjin, hanya ingin memastikan orang yang disayanginya baik-baik saja.
***
Beberapa jam setelah Jungkook dipindahkan keruang rawat inap, ia membuka matanya dan mengerjap untuk memastikan lokasi yang dilihatnya adalah rumah sakit. Tangan kirinya terangkat sedikit hingga dapat dilihat olehnya, ia bisa melihat selang infus ditangannya.
Matanya mengalir mengikuti sumber selang dan melihat kantung infus tergantung disebelah tempat tidurnya. Jungkook mencoba bangun dan mendudukkan dirinya di ranjang, meski kepalanya masih terasa pusing tapi ia tetap memaksa. Jihyun keluar dari toilet kamar rawat, terkejut dan langsung mendekati Jungkook saat melihatnya mencoba duduk di ranjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
A piece of memory ✔
FanfictionJungkook amnesia..ia lupa pada Seokjin.. Masalah semakin rumit ketika dia mengingat semuanya. Basic story : Brothership || Family || Horror