.
.
.
Gyeongbuk High School
Hari berganti, selalu sama setiap hari, suasana kantin sekolah mulai ramai, banyak anak mengantri mengambil jatah makan mereka. Beberapa sudah duduk dan menyantap makan siang mereka sembari mengobrol satu sama lain.
Jungkook berjalan membawa nampan dan alat makannya menuju salah satu tempat duduk di kantin itu. Jungkook menggerakkan matanya ke kiri dan ke kanan tanpa menggerakkan kepalanya. Sesekali mencoba melirik kebelakang, meyakinkan dirinya sendiri tidak ada yang mengikutinya.
Sejak pagi ia datang ke sekolah sampai sekarang memang hantu itu tidak mengganggunya. Siapa lagi sosok yang sangat mengganggu Jungkook akhir-akhir ini? Si hantu kurang ajar. Lega rasanya hantu itu tidak muncul lagi, setidaknya ia berharap hantu itu tak mengganggunya saat ia makan. Tiba-tiba seseorang menghampirinya dari belakang dan menepuk punggungnya.
"jungkook-ah, kenapa kau tidak menungguku?Kau sudah kelaparan ya?,"Minho meletakkan nampannya didepan nampan milik Jungkook dan duduk didepannya, langsung menyendok nasi dihadapannya tanpa menunggu jawaban Jungkook.
"Aku yang kelaparan atau kau?,"tanya Jungkook singkat.
Tangan Jungkook baru saja memegang sendok, tapi saat ia ingin mengangkatnya, ia merasa kesulitan menggerakkan tangannya. Ia mencoba mengangkat tangan kirinya yang sedari tadi diatas meja tapi ia juga tidak bisa melakukannya. Rasanya berat seperti kaku, bahkan untuk menggerakkan satu jari saja sulit. Jungkook bingung menatap tangannya sendiri, ia hanya bisa diam dan menatap kedua tangannya bergantian.
'Ada apa ini?Kenapa aku tidak bisa menggerakkan tanganku?,‟pikiran Jungkook mulai kalut.
Traaak!!
Tiba-tiba sendok ditangannya jatuh begitu saja dimeja, dan berhasil menarik perhatian Minho dan beberapa siswa disamping mereka untuk melihat kearah Jungkook.
"Waeyo, kook-ah?Kenapa kau tidak makan?,"minho yang baru saja memasukkan nasi ke mulutnya, menahan sendoknya didepan mulutnya dan bingung menatap Jungkook.
'Kenapa ini?Kenapa sulit sekali menggerakkannya?,'jungkook berfikir keras, matanya menyiratkan kepanikan. Ia bahkan tidak mendengar Minho bicara.
"Jungkook-ah, gwaenchanna?,"minho meletakkan sendok makannya dan semakin fokus melihat teman di depannya yang sedang serius menatap nampan didepannya. Sementara Jungkook berusaha menenangkan dirinya sendiri demi bisa menggerakkan jarinya satu per satu, perlahan tapi pasti tangannya bisa ia gerakan kembali.
"Yak! Jungkook-ah,"Minho menyentuh tangan kiri Jungkook, ia semakin bingung karena temannya tidak mengucapkan satu kata pun.
"Mwo? Waeyo?,"ucap Jungkook menepis pelan tangan Minho dan menatapnya.
"Yaaa, kau ini membuat orang lain khawatir saja. Kenapa kau tidak makan?Kau tidak suka menunya?,"Minho meraih sumpitnya dan melanjutkan makannya.
"Aku...tiba-tiba tidak selera makan,"ucap Jungkook singkat.
"Hm?Kalau begitu ini untukku saja,"tanpa aba-aba tangan Minho mengambil salah satu menu makan siang Jungkook.
"Makanlah, aku ke kelas duluan,"jungkook beranjak dari duduknya yang dijawab "terima kasih" dengan mulut Minho yang penuh dengan makanan.
Jungkook melangkah menyusuri kelas-kelas menuju ke toilet. Kebetulan sekali toilet dalam keadaan sepi, mungkin para siswa sibuk mengisi perut mereka. Jungkook memasuki salah satu ruang closet dalam toilet dan menutupnya. Ia duduk diatas closet yang tertutup, mengeluarkan ponselnya dan menekan lama satu tombol dalam panggilan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
A piece of memory ✔
FanfictionJungkook amnesia..ia lupa pada Seokjin.. Masalah semakin rumit ketika dia mengingat semuanya. Basic story : Brothership || Family || Horror