🌆End🌆

60 11 6
                                    

🌻🌻🌻🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌻
🌻
🌻
🌻

"Kak Renjun?!"

Lelaki di depan Jisung tertawa terbahak-bahak, "Iya. Tapi aku gak sendiri."

"Hey!" Yunbi muncul dan berdiri disebelah Renjun, "Surprise!"

Tangan Jisung terkepal, "Mana Yujin? Kalian kok tega sih?"

"JISUUUUUNG!" suara besar nan cempreng terdengar mengisi ruangan.

Kalian tahu siapa itu.

"Yujin!" Jisung dengan segera memeluk Yujin, "Kamu gapapa?"

"Aku gak apa-apa." Yujin membalas pelukan Jisung, "Apa kabar bunga matahariku?"

Jisung melepas pelukan lantas mengerucutkan bibirnya, "Kamu khawatirin bunga matahari mu sedangkan aku khawatir banget sama keadaan kamu!"

Yujin terkekeh. Renjun dan Yunbi yang berada disana pun tertawa.

"Jadi apa maksud semua ini?" tanya Jisung yang sangat sangat penasaran.

"Apa ya? Gatau." Renjun menjeda sebentar, "Aku cuma jalani perintah Jaemin. Iya 'kan, Yun?"

Yunbi mengangguk setuju, "Tanya aja sendiri sana."

"KAK JAEMIIIIIIIN!"

Yujin tertawa melihat Jisung yang kesal. Meskipun sebenarnya dia ingin menggebuki Jaemin juga.

🌻
🌻
🌻

Sore yang Indah. Cahaya senja menerpa Yujin yang sedang menyirami bunga matahari kesayangannya.

Tiba-tiba terasa sesuatu menyentuh pundaknya. Yujin menoleh.

"Hai!" Jisung menyapa.

"Hai juga. Ada apa, Sung?" tanya Yujin kembali berfokus menyirami bunga-bunganya.

"Aku ada ini." Jisung menunjukkan sebuket bunga matahari palsu yang tidak mudah rusak, "Kasih kamu."

Yujin menoleh, "Waaaah! Makasih, Jisung! Bagus banget!"

"Seneng deh kalau kamu suka." Jisung tersenyum melihat Yujin yang melompat kesenangan.

Dari balik pintu belakang rumah, terdapat dua makhluk yang sedang ber-tos dengan senyuman.

Jaemin dan Hyunjin.

"Eh Yujin, kita belum kasih pelajaran ke dua oknum yang udah nyuruh buat nyulik kamu." ucap Jisung.

Yujin terkekeh, "Iya. Lagian tega bener mereka. Adik sendiri diculik."

"Ayo kita samperin kak Hyunjin dan kak Jaemin." Jisung menyeringai. Yujin tertawa jahat.

"Kok firasat gue gak enak ya, Jin." perkataan Jaemin diangguki Hyunjin.

"KAK JAEMIN, KAK HYUNJIN AWAS KALIAAAN!" -Jisung, Yujin.

🌻
🌻
🌻

Keesokan harinya di pagi yang cerah. Yujin dan Jisung berada di rooftop sekolah.

"Yujin," panggil Jisung. Yang dipanggil menyahut.

"Kamu mau tau pacar aku gak?" tanya Jisung.

Yujin terkejut dalam batin. Tapi ekspresinya biasa saja.

Ada sedikit rasa pedih menjalar. Jisung punya pacar? Siapa? Padahal aku udah suka sama dia.

"Siapa?" tanya Yujin berusaha kepo.

Jisung tersenyum. Dia mengeluarkan gawai dan memperlihatkan foto Yujin yang tampak imut dengan pita bunga mataharinya.

"A-aku?" tanya Yujin tidak percaya. Jisung mengangguk.

"Kamu udah mau 'kan? Tolong jawab iya." Jisung mengerucutkan bibirnya.

Yujin membalas, "Iya."

Jisung menatapnya tidak percaya, "Kamu mau?"

"Iyaaaa!"

"Serius?"

"IYA ISH MAU AKU LEMPAR KAMU DARI ATAS SINI HAH?! SINI BIAR AKU LEMPAR!"

Jisung tertawa terbahak-bahak. Yujin memukul pelan lengannya.

"Makasih, Yujin!" Jisung melakukan aegyo, yang membuat Yujin gemas.

"Uuuu sini aku unyel pipinya," dan Yujin pun melakukan keinginannya.
Mereka berdua tertawa bersama. Disinari matahari pagi yang membuat bunga matahari bahagia.
Nyatanya Jisung adalah mataharinya Yujin, dan Yujin adalah bunga mataharinya Jisung.

🌻END🌻





Yunbi's note:
Yup, selesai sudah. Yunbi gak mau buat banyak" chapter. Takutnya malah gak jelas.

Maaf kalau endingnya mengecewakan. Memang Yunbi masih harus banyak belajar.

Maklum ya.

Jangan lupa share dan komen. Maafkan segala kesalahan yg Yunbi buat di cerita ini. Dan segala keterlambatan updatenya.

Terima kasih telah membaca!

Vote please♡

[√] SunflowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang