e n a m

1.4K 181 3
                                    

Maaf telat sayangku

Aku lupa alur.



Minho yang sekarang sudah mulai semakin berani mendekati Jisung. Walau tidak semuanya terang-terangan. Beberapa diantaranya membuat Jisung merasa dirinya spesial dari murid lainnya. Atau mungkin dengan mengajaknya untuk keluar di ujung minggu.

Seperti saat ini. Mungkin ini bisa disebut sebagai kencan. Mereka sudah melakukan hal ini berulang kali.

"Kita akan pergi kemana? " Tanya Jisung saat mereka sudah didalam mobil. Ya, Jisung tidak tahu kemana ia akan dibawa. Ia tidak menaruh sedikitpun curiga pada Minho. Karena mungkin ia sudah terlanjur percaya dengannya.

"Kamu tidur dulu, ya. Udah malam. Nanti kalau udah nyampe, Kakak bangunin. " Ucap Minho sambil menyetir.

Benar, ini hampir tengah malam. Sudahlah lebih baik ia tidur saja.

[ 선생님 ]

Saat ini mereka telah sampai di sebuah Villa pribadi milik Minho. Ya, jangan ditanya dapat uang darimana. Pastinya dengan bekerja.

Hari sudah mulai pagi dan Jisung masih setia terlelap sembari sesekali bergerak tak nyaman karena ia tertidur di jok mobil yang keras. Jujur, Minho menjadi tak tega.

Pertama, ia akan memindahkan Jisung terlebih dahulu ke kamar. Lalu, kedua ia akan memindahkan barang bawaan mereka.

Minho cukup lelah setelah mengendarai mobil hampir semalaman. Namun, semuanya rasanya hilang saat melihat Jisung dengan wajah polosnya.

Pria itu segera keluar dari mobilnya dan mengangkat tubuh Jisung yang seringan kapas.

"Ringan sekali ia. Apa ia tidak makan dengan baik? " Monolog Minho sembari mengangkat Jisung. Rasanya ia tak mengangkat apa-apa.

Villa pribadi miliknya ini bagi Minho sangat sederhana. Hanya dilengkapi dengan sebuah kolam renang yang dindingnya terbuat dari kaca, pemandangan pantai langsung dari jendela, hingga semua fasilitas mewah lainnya yang tidak dapat ia sebutkan satu per satu.

Setelah menaruh Jisung di kamarnya dan merapikan barang bawaannya, Minho pun ikut bergabung dengan Jisung dikamar. Ya, mereka tidur bersama.

Mari kita biarkan kedua makhluk adam ini mengisi energi mereka kembali.

[선생님 ]

Jisung terbangun di tengah hari dengan sebuah tangan yang berada di pinggangnya. Tangan kekar itu boleh dipastikan milik oknum bernama Minho. Pergerakkan Jisung, membuat Minho terbangun juga.

"Eum, kita dimana Kak? Kakak gak culik aku, kan? " Tanya Jisung polos. Sebenarnya, dia juga panik. Karena dia panik, makanya keluar kata-kata tidak masuk akal seperti ini.

"Iya, Kakak mau culik kamu. " Canda Minho. Tapi sepertinya dianggap serius oleh Jisung.

"Kak, lepasin Jisung ya. Jisung janji gak nakal lagi disekolah, nilai Jisung juga bakal Jisung tingkatin. " Ucap Jisung memohon. Bagaimana tidak Jisung seperti itu, Minho saja mengatakannya dengan raut wajah serius.

"Kakak bercanda kok, Sayang. " Ujar Minho dengan senyum manisnya.

S A Y A N G

SEONSAENGNIM 선생님 • MinSungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang