"Seungcheol bersama Jeonghan, Joshua bersama Seokmin, Jun bersama Minghao, Soonyoung bersama Jihoon, Wonwoo bersama Mingyu, Hansol bersama Seungkwan dan Chan akan sekamar dengan saya. Apa ada yang protes?" tanya Manajer, begitu selesai memberitahu pembagian kamar mereka.
Mereka sedang berada di New York saat ini, baru saja menyelesaikan konser panjang yang melelahkan namun juga menyenangkan. Semua mengangguk tanpa protes, dan mulai berjalan gontai memasuki kamar masing-masing.
~Meanie~
"Mandi dulu sana," ucap Wonwoo, sembari menggoyang tubuh besar Mingyu yang sudah berbaring di ranjangnya.
"Tapi, hyung tidak boleh tidur dulu, nde?" pinta Mingyu, memandang Wonwoo dengan puppy eyes andalannya. Membuat Wonwoo harus menghela nafas dan menganggukkan kepalanya.
"Iya," jawab Wonwoo, yang langsung mendapat hadiah kecupan ringan di pipinya yang tirus.
Mingyu langsung meraih handuk di atas kopernya, dan berjalan menuju kamar mandi dengan semangat. Membuat Wonwoo hanya bisa menggeleng memaklumi dan membaringkan diri di ranjang, yang sudah di siapkan untuknya. Ia mengeluarkan sebuah novel dari tasnya.
Ruangan itu tenang sekali. Hanya ada suara sayup gemericik air dari kamar mandi, dan lembaran kertas dari novel yang Wonwoo baca. Sesekali pria manis itu melirik jam yang menggantung apik di dinding. Tubuhnya sesungguhnya sudah lelah, dan ingin segera beristirahat. Jika bukan karena permintaan kekasih tercinta, ia pasti sudah terlelap begitu selesai membersihkan diri.
"Ku pikir kau sudah tidur," ucap Mingyu, begitu keluar dari kamar mandi, dan berjalan menuju kopernya. Mengeluarkan piyama berwarna biru polos tanpa motif.
Wonwoo melepas kacamata baca yang ia kenakan, dan menoleh memandang Mingyu yang sedang berpakaian. Kedua pipinya sedikit bersemu merah, melihat bentuk tubuh kekasihnya yang indah. Ditambah dengan tetesan air yang masih tertinggal, membuat tubuh Mingyu terlihat lebih seksi. "Kan kau yang meminta ku."
Sebuah tawa kecil lolos dari bibir Mingyu. Ia selesai mengancingkan piyamanya dan berjalan menghampiri Wonwoo. Membenamkan wajahnya pada perut sang kekasih, mengecupinya dengan sayang. "Padahal kau tidur pun tak apa sebenarnya. Hehe."
Tak! Jitakan sayang mendarat di kepala Mingyu dengan mulus. Membuat pria bertubuh besar itu langsung mengaduh sakit.
"Aish, kenapa hyung menjitak ku?" Mingyu menegakkan tubuhnya dan memandang Wonwoo, seolah-olah ia merasa sangat kesakitan.
"Kau nakal," sahut Wonwoo, lantas membaringkan tubuhnya. Membiarkan Mingyu ikut berbaring di sisi yang lain. "Kasur mu yang satunya, Gyu."
Mingyu mencium leher Wonwoo dengan sayang. "Aku ingin bersama mu, hyung."
"Hm." Wonwoo memejamkan matanya, berniat tidur namun risih dengan Mingyu yang sedang menyesapi lehernya. "Ah, Gyuu..."
Bibir Mingyu perlahan naik hingga sampai di cuping telinga Wonwoo yang memerah. Dijilatnya dengan sensual hingga Wonwoo harus mengatupkan bibirnya rapat-rapat, menahan desahan.
"Aku... menginginkan mu, hyung."
~I'm Yours~
Jam menunjukkan pukul 8.00, saat Wonwoo akhirnya membuka mata. Sisi tempat tidur di sebelahnya kosong, dan ia mendengar suara air dari kamar mandi. Dengan perlahan ia mendudukkan dirinya. Dahinya mengernyit dan wajahnya berubah menahan sakit. Tubuh bagian belakangnya terasa sangat perih, dan saat ia menyibak selimutnya, ia melihat bercak darah mengotori sprai.
Melihat itu, wajah Wonwoo berubah merah. Semalam, bukannya langsung tertidur, mereka berdua malah berolahraga. Wonwoo masih ingat bagaimana semalam akhirnya ia melepaskan keperawanannya. Membiarkan seorang Kim Mingyu melihat apa yang seorang Jeon Wonwoo miliki.
Astaga, sungguh malam yang panas dan melelahkan.
"Eoh, hyung, kau sudah bangun." Mingyu terlihat keluar dari kamar mandi. Ia langsung berjalan menghampiri Wonwoo. Menghadiahkan sebuah kecupan ringan pada dahi putih itu. "Selamat pagi."
"Pagi juga, Mingyu," balas Wonwoo, dengan senyum manis menghiasi wajahnya.
"Ingin mandi, hyung?" tanya Mingyu, yakin sekali kalau Wonwoo akan kesulitan berjalan.
Wonwoo mengulurkan kedua tangannya dan berkata, "Gendong~" dengan manja. Yang langsung ditanggapi dengan semangat oleh Mingyu, yang sigap langsung mengangkat tubuh kurus itu.
"Anything for you, hyung," bisik Mingyu lembut, lantas membawa sang kekasih menuju kamar mandi.
To be continue
Halo halo, saya kembali dengan pregnant. Gimana-gimana, aduh, kok keknya gaje ya. Maafkeun, w gak bisa bikin NC, jadi ya alakadarnya aja ya.
Lanjut atau nggak nih?
Don't forget to vote and comment.
Selamat Pagi
KAMU SEDANG MEMBACA
[SP] Pregnant || Meanie
FanfictionBOOK 1 OF 4 FROM SERIAL PREGNANT Wonwoo tidak tahu apa yang terjadi. Saat ia melihat dua garis merah muncul di benda kecil panjang itu. Yang ia pikirkan hanyalah terjun dari atap apartemen mereka. BOOK 2 : [SP] BABY || Meanie BOOK 3 : [SP] CHILD ||...