-25. Potion

786 96 3
                                    


"Jangan rindu dengan saya" ledek Jungkook memasang senyum khasnya.

"Akan ku usahakan" jawab Jihyo ikut tersenyum.

"Datang ke acara ulang tahun Taehyung kan?" tanya Jungkook memiringkan kepalanya penuh tanya.

"Tentu saja, bagaimanapun dia akan jadi calon ku nanti" jawab Jihyo tertawa kecil.

"-ah, haha iya tentu" ucap Jungkook.

"Jaga dirimu, sampai jumpa nanti" ujar laki-laki itu mengusak lembut surai perempuan yang wajahnya kini sudah berubah warna.

"Sampai jumpa lagi, mungkin.." lirih Jihyo memandang sesosok laki-laki itu menjauh memasuki hutan.

Seperti melihat sebuah kebahagiaan yang perlahan-lahan menjauh darinya.









👑👑👑





"Tzuyu..? TZUYU!" sorak Dahyun bersemangat sangat mengetahui seseorang dibalik pintu kamarnya itu.

Menghempaskan tubuhnya memeluk erat perempuan itu.

"Wah liat siapa disini yang merindukan mu" ucap Dahyun masih dalam dekapannya.

"Aku juga merindukanmu" jawab Tzuyu tersenyum.

"Tapi aku akan balik lagi ke Kerajaan laki-laki untuk membayar janji ku" lanjut Tzuyu setelah pelukan itu terlepas.

"Apa kau tidak betah disini bersama ku?" ucap Dahyun memanyunkan bibirnya.

"Aish.. bukan begitu, tentu saja aku nyaman disini bersama mu dan yang lain. Tapi janji ini spesial dan aku tak boleh mengingkarinya" jawab Tzuyu tersenyum sembari tangannya masih sibuk mendusel-dusel pipi tembam Dahyun.

"Wah.. apakah itu..? Ada yang bisa aku bantu?" tanya Dahyun meledek.

Kata-kata itu yang sering diucapkan oleh Tzuyu ketika Dahyun ataupun Jihyo memanggilnya.

"A-ah.." ucap Tzuyu bingung.

"Kau sudah banyak hadir untuk ku dan kakak ku, sekarang biarkan aku hadir juga untuk mu" ucap Dahyun mengajak Tzuyu untuk memasuki kamarnya.

Tangannya ditarik Dahyun secara lembut dengan senyum hangat itu yang berhasil membuat matanya ikut tersenyum.

Tzuyu pun ikut tersenyum melihatnya, sembari menunduk dan mengeratkan genggaman tangan itu.

"Terima kasih.." ucapnya pelan.









🏰🏰🏰




"Kau kemana saja?" -Namjoon.

"Kau tau betapa khawatir nya kita?" -Seokjin.

"Apa yang kau pikirkan? Acara tinggal menghitung jam dan kau baru datang?" -Hoseok.

"Masih mending aku datang" jawab Jungkook tanpa melihat ke arah teman-teman nya itu.

"YAK!-"

"Sudahlah, dia terlihat tidak peduli juga. Biar gua tebak apa lu sedang putus asa? Tertolak dua kali?" ujar Yoongi masih fokus mengasah pedangnya.

Jungkook memandangnya tajam.

"Pasti.. dengan orang yang berbeda kan?" tanya Yoongi.

"Bisa kan jangan mengurusi hidup orang, itu adalah privasi" jawab Jungkook dengan amarahnya yang tertahan.

"Santai saja, gua tau lu pasti ngga akan nyerah kok. Semangat, gua percaya sama lu" ucap Yoongi menepuk bahu Jungkook lalu pergi meninggalkan tempat.

[✓] The Destiny || BangTwiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang