[3] HOLCYON : What She's Feel

3.4K 370 50
                                    

"Apa kau merasa baikan?"

Setelah kejadian yang membuatnya syok, Naruto hanya diam dan terus berpikir kemana-mana. Pria itu merasa tidak nyaman dengan dirinya sendiri. "Ya... aku sedikit terkejut, itu saja..." masih berbicara dengan gugup, dia sama sekali tidak bisa menyembunyikan rasa takutnya di sana.

Dr. Sakura menghela nafas, ia mengerti bagaimana kondisi temannya itu yang syok dan harus terlibat sekarang di sini. Mau tidak mau, membuatnya harus bercerita mengenai gadis tersebut walaupun itu sedikit melanggar privasi ya ̶ ̶ ̶ tidak ada pilihan lain.

"Kau mengenal Neji Hyuuga?" Naruto berpikir sejenak, dia merasa tidak asing dengan nama itu namun tidak ada petunjuk yang membuatnya mengingat apa pun. "Oh! Astaga..." teringat sesuatu, bahwa nama itu merupakan nama teman sekolahnya dulu. Meskipun mereka tidak kenal dengan baik, namun dia masih mengingat seorang laki-laki yang memiliki wajah tegas dan dingin lebih dari seorang Sasuke Uchiha.

"Apa hubungannya dengan gadis itu? Apa dia kekasihnya?"

"Tidak," Dr. Sakura menggeleng lemah, "Dia adalah adik Neji."

Bisa dilihat bagaimana wajah Naruto yang sedikit terkejut mengingat ucapan tersebut, ia berpikir bahwa dua orang itu berbeda jauh. "Aku tidak tau kalau dia memiliki seorang adik." Pria itu mengingat masa-masa sekolah karena berpikir, mungkin satu kakak-beradik itu berada di sekolah yang sama. "Dan aku tidak terlalu dekat dengannya, kau tau 'kan? Maksudku... dia tipe orang yang sulit didekati."

Setuju dengan apa yang dikatakan pria itu, Dr. Sakura mengangguk. Pada dasarnya Neji merupakan tipe orang yang begitu dingin, melebihi sifat suaminya. "Benar, aku juga tidak terlalu dekat dengannya. Dia tidak banyak bergaul di sekolah atau mungkin saat itu dia sudah memegang kendali perusahaan. Hubungan kami menjadi dekat karena Sasuke merupakan rekan kerja Neji."

"Tapi..." Ia menatap wajah Naruto yang sama sekali tidak mengenal keluarga terpandang itu, dan yang membuatnya aneh sekarang adalah sifat pria itu yang merasa menjadi peduli tidak biasanya. "Kau benar-benar tidak tau kalau adiknya berada di sekolah kita?"

Naruto menggeleng kepalanya, pria itu sama sekali tidak mengetahui tentang orang yang mereka bicarakan hari ini. Lagi pula, selama ia sekolah pun sering absen dikarenakan membolos kelas. Dia juga tidak terlalu mengenal adik kelas atau senior di sekolahnya. Kehidupan SMA Naruto tidak ada yang menarik, pun bahkan ketika di hari kelulusan ia tidak ada berkumpul bersama teman-temannya dan memilih tinggal di Seoul, Korea Selatan bersama dengan neneknya. Demi menghindari sifat ibu yang terus memaksanya untuk segera menikah.

"Mengingat kau yang sering membolos, tentu kau tidak tau apa pun." Dr. Sakura berkata ketus, "Padahal, dia cukup populer saat itu dan banyak anak-anak yang membicarakannya. Namun, saat mengetahui bahwa dia merupakan adik Neji Hyuuga, mereka tidak berani mendekati gadis itu."

"Jadi..." pria itu tampak berpikir, cerita temannya mampu membuatnya tertarik tentang Hyuuga. "Apa yang menyebabkannya menjadi seperti sekarang? Aku yakin kalau harta Hyuuga tidak akan membuatnya menjadi seperti ini."

Dr. Sakura bergeming, menatap teh hangat yang tidak lagi mengepulkan asap. Dia mulai menimang-nimang untuk menceritakan masalah ini, apakah ia boleh menceritakan lebih dalam? Masih dalam berpikir, ia bergantian menatap Naruto dengan cangkit teh itu.

"Aku tidak terlalu begitu mengenal Hinata, namun yang aku lihat saat itu bahwa dia adalah gadis yang ramah. Dia sering menyapa kakak kelas, benar-benar sifat yang berbanding terbalik dengan kakaknya. Mereka akan menanggapi bahwa dia merupakan gadis yang ramah, tapi tidak denganku."

Dulu pada masa SMA, Dr. Sakura sudah tertarik dengan buku-buku Psikologi yang ia baca. Mulai saat itu, ia mulai membaca karakter seseorang setiap kali bertemu orang yang baru. Dan objek yang menarik perhatiannya saat itu adalah Hinata Hyuuga.

HOLCYON :The Place of Peacful [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang