Chapter 10 - Tsukikage

4.4K 202 22
                                    

Di sebuah gua

Terlihat 6 orang pria sedang duduk beralaskan lantai gua yang keras.

"Kemana sih ketua? Tobi, Konan dan Zetsu juga belum datang?" ucap seorang pria berambut putih klimis, dia bernama Hidan.

"Mungkin mereka sedang sibuk, jadi belum bisa datang." Balas partnernya, Kakuzu.

"Kalau ketua, Konan dan Zetsu aku percaya, un. Tapi kalau Tobi, dia pasti sedang tersesat di hutan belantara, un." Ucap Deidara, dia sekarang sedang membentuk sebuah patung burung ditangannya.

"Dan juga, aku tak tahu kalau wujud asli Sasori no Danna ternyata lebih muda dariku, un." Lanjutnya.

"Aku lebih tua darimu Dei, kau harusnya lebih hormat kepadaku. Wajahku itu awet muda, tidak seperti wajahmu." Ucap Sasori yang dari tadi diam.

"Apa kau bilang? AKU AKAN MELEDAKKANMU." Teriak Deidara tak terima.

"Sudahlah, Konan sudah datang. Dia bersama seorang pria, mungkin anggota baru." Ucap Kisame sambil menunjuk ke arah dua siluet yang sudah ada disana.

"Konan, kemana saja kau? Dan dimana ketua?" tanya Kakuzu.

Konan hanya diam tidak menanggapi pertanyaan Kakuzu.

"Kita akan menunggu anggota lainnya terlebih dahulu." Ucap Nagato yang berdiri disamping Konan.

"Hei, jangan memerintah kami. Kau itu masih anggota baru, un." Ujar Deidara. Nagato yang mendengarnya hanya bisa tersenyum.

"AKU DATAAAAANG." Terdengar suara cempreng dari arah pintu gua.

"Sial, bocah itu sudah datang, un." Deidara kelihatannya tidak suka setelah melihat kedatangan Tobi dan Zetsu.

"Pertemuan kali ini dimulai." Ucap Nagato kepada seluruh anggota Akatsuki.

"HEI, berani sekali kau bilang begitu. Kita harus menunggu ketua terlebih dahulu." Deidara dan Hidan berteriak bersama-sama di kedua telinga Nagato.

"Hahaha, kalian lucu sekali. Perkenalkan, namaku Nagato. Kalian lebih mengenalku sebagai 'Pain'." Nagato tertawa setelah melihat aksi Deidara dan Hidan.

"!" seluruh orang yang ada diruangan itu terkejut minus Konan, Zetsu dan . . Tobi.

"Jangan bercanda. Ketua memiliki rambut duren dan tindikan di wajahnya." Bantah Hidan.

"Dia tidak bercanda. Dialah Pain yang sebenarnya." Semua mata tertuju kearah Tobi. Mereka tidak menyangka kalau Tobi bisa bicara dengan normal, bukan dengan suara kekanak-kanakannya selama ini.

"Jika tebakanku benar. Kau dikalahkan oleh bocah itu kan?" tanya Tobi pada Nagato.

"Ya, dia mengalahkanku. Tapi, dia juga menyadarkanku. Aku sekarang akan menjadi orang yang membantunya dalam mewujudkan kedamaian." Jawab Nagato.

"Madara, kami tidak akan mengikutimu lagi." SasoHidDeiKakuz terkejut setelah mendengar pernyataan Konan.

"Kalian ingin berkhianat? Kalian pikir bisa dengan mudah lolos dari pengawasanku?" ucap Tobi. Di lubang topengnya, terlihat sebuah mata merah darah dengan tiga tomoe bersinar dengan terangnya. Mata itu . . . sharingan.

"K-kau Uchiha? Uchiha Madara? Tidak mungkin?" ujar Kakuzu kaget.

"Akatsuki, aku akan keluar dari organisasi ini dan mengubah tujuanku. Barang siapa yang mau ikut denganku. Pergilah ke gedung tertinggi di Amegakure." Ucap Nagato pada anggotanya.

"Mengubah tujuan?" tanya Itachi.

"Ya, membuat perdamaian bersama Uzumaki Naruto dan lima negara besar." Jawab Nagato.

Naruto Sang Pengguna Buah Iblis [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang