Tadi pagi ketika aku bersiap-siap akan berangkat ke perantauan untuk menimba ilmu tiba-tiba Bunda berkata bahwa di rumah saudara tengah ada masalah lagi dan Bunda berkata kalau wajah-wajah orang di dalamnya sangat gelap sehingga Bunda cepat pulang.
Hal itu disebabkan anak dari kakak iparku yang masih tinggal dengan Tanteku tengah sakit sejak kemarin dan semalam menangis terus-terusan. Tante mempermasalahkan anak kakak iparku tidak dibawa keluar kamar ketika menangis dan mengatakan bahwa anak kakak iparku jika digendong Tanteku tenang sedang jika digendong kakak iparku tidak dan selalu menangis.
Bunda berkata kepadaku, "Ya gitu, Kak, kalau masih tinggal dengan mertua. Serba salah. Apapun yang dilakukan salah."
Aku dengan tanpa berpikir panjang menjawab, "Dan itu semua dijadikan bahan gosip ya, Bun."
"Tapi Budhe bilangnya nggak ngerasani. Budhemu bilangnya itu curhat."
Aku sontak menghela nafas.
"Nek salah nggeh wayae dibenerne mboten malah dirasani."
Aku lupa respon Bunda setelahnya bagaimana. Tapi yang jelas seketika saat itu aku merasa menampar diriku sendiri karena tanpa aku sadari masih sering melakukan apa yang dilakukan Budheku kepada menantunya.
Aku lebih memilih curhat kepada orang lain daripada memberitau kesalahan dan memberitau bagaimana yang benar kepada temanku yang menurutku membuat aku gela.
_______________________________
Jember, 21 Januari 2020 | 17 : 44

KAMU SEDANG MEMBACA
Serabut Kata ✔
PuisiKarena di setiap waktu yang dengan tiba-tiba merangkai kata tanpa direncana.