Hate You Love You - 22

2.9K 199 15
                                    

Im Yoona POV

Aku semakin rajin mengajak oppa melakukannya dengan tujuan supaya aku bisa cepat mengandung lagi. Enam bulan sudah berlalu sejak aku kembali ke rumah. Tiada hari tanpa melakukannya. Aku ingin kembali mengandung, aku percaya setiap kata positif yang dikatakan dokter. Dan beberapa bulan ini, aku kembali kecewa saat tamu bulananku datang. Aku kecewa tapi aku tidak menunjukkannya di hadapan siapapun.

Aku menangis seorang diri di bawah shower setiap aku tahu aku kembali gagal. Siwon oppa tampak biasa saja, dan ia yang akan kembali mengajakku berhubungan setelah tamu bulananku selesai.

"Sayang," ia memanggilku saat masuk ke kamar. Ia membawa beberapa dokumen, aku kembali bekerja padanya karena ia mengatakan jika aku berada seorang diri di rumah, aku akan sembarangan berpikir, jadi ia membiarkanku bekerja di perusahaan. Dan jika aku ingin mengunjungi panti untuk melihat anak-anak, ia akan mengijinkanku.

Aku menyukai anak-anak itu. Pernah aku berpikiran untuk mengadopsi beberapa anak, untuk menjadi anakku. Tapi aku takut Siwon oppa marah.

"Ada apa oppa?"

"Apa di jadwal oppa, besok oppa harus ke Jepang?" Tanya Siwon

"Bukankah aku sudah ingatkan oppa kemarin? Tiket juga sudah disiapkan Henry"

"Kamu ikut?"

Aku menggeleng

"Oppa hanya pergi satu hari. Daripada menghabiskan biaya, sebaiknya oppa berangkat sendiri. Lagian sudah hampir akhir tahun, aku harus menyiapkan banyak laporan"

"Kamu tahu kan sayang, uang bukan apa-apa. Jika kamu mau pergi dengan oppa, oppa akan sangat senang. Dan oppa bisa meminta henry membantumu menyiapkan laporan"

"Gwenchana oppa. Aku percaya padamu"

"Baiklah"

"Oppa harus setia padaku ya" ujarku dan ia mengangguk

***

Terkadang suamiku begitu berlebihan. Padahal ia baru berangkat siang hari dan akan kembali kesini besok pagi-pagi, dia mengajakku untuk ikut, bukankah hanya menghabiskan biaya. Aku mengerti uangnya berlebih. Tapi ia bisa menggunakan uang itu untuk membantu orang lain.

Ia meneleponku saat malam sebelum tidur, dan aku memeluk bantalnya untuk mencium baunya.

"Yak oppa tampak seperti pria mesum saja. Masa membawa baju tidurku" ujarku saat melihat ia mengalaskan bajuku di bantalnya. Ia melakukan panggilan video jadi aku bisa melihat apa yang ia lakukan.

"Siapa suruh kamu tidak mau ikut oppa kesini. Jika tidak membawa bajumu, bagaimana oppa bisa tidur"

"Oppa, jangan lebai"

"Besok oppa pulangnya agak siang. Kamu mau dibeliin apa?"

"Apa penerbangan oppa ditunda?"

"Aniy, hanya saja Tuan Nam masih menunda proses tanda tangannya"

"Pria tua itu menyebalkan. Menunda kepulangan oppa tampanku saja" ujarku dan dia tertawa "tapi oppa tetap pulang kan?"

"Tentu saja yeobo"

"Oppa, aku mengantuk"

"Baiklah sayang. Tidurlah. Oppa juga akan tidur" ujarnya

"Ne good night oppa"

"Sweet dream sayang" ujarnya

Aku tertidur setelah berbicara dengannya melalui telepon.

***

Hate You Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang