Prolog

2.4K 233 20
                                    

Mansion bernuansa putih itu nampak lebih suram semakin hari, yang tadinya ramai di isi suara hangat tawa sebuah keluarga kecil. iya, keluarga kecil yang hanya terdiri dari sepasang suami istri dan Putra semata wayang mereka.

Katakanlah silsilah keluarga mereka terlalu kecil untuk mansion bak istana putri di serial disney.
Sebut saja sang Ayah yang merupakan pemegang perusahaan pengembangan tekhnologi luar angkasa dan sang Ibu yang merupakan ahli Astronomi terkondang di masanya.

Kesibukan memperdalam ilmu pengetahuan tidak membuat perhatian mereka berkurang pada sang putra yang memang tertarik pada langit dan seisinya sejak belia.



Namun hilang sudah suka cita dari keluarga itu, peristiwa 8 Februari tahun kemarin sukses merenggut segalanya dalam sekejap, seakan menjadi trauma tersendiri bagi sang Putra yang genap berusia 19 tahun hari itu.

Kilas balik 8 februari 2015, sudah setahun berlalu namun kecelakaan tragis setahun silam itu masih meninggalkan duka mendalam bagi dunia internasional setelah kehilangan sepasang ilmuwan jenius yang membawa pengaruh besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan, hingga beberapa abad, dunia akan selalu mengenang sosok keduanya.

Pria yang tengah menyandarkan tubuhnya di kursi rotan halaman belakang mansion langsung melempar asal surat kabar hari ini, setelah jemarinya meraba titik-titik pada secarik kertas tersebut, membentuk satu persatu huruf braille.

Ia lantas menyunggingkan senyum miring yang mencetak lesung pipit di sebelah kiri.
"cih, kalau memang dunia merindukannya, lalu kenapa tetap saja kejam" ketus pria itu lalu melenggang pergi meninggalkan teh-nya yang masih panas dihalaman.

Dengan tatapan kosong, ia berjalan menelusuri koridor-koridor ruangan yang diberi tekstur berbeda disetiap lantai ubin yang ia tapaki, dengan mudah bahkan tanpa bantuan tongkat sekalipun.

Kini ia mendudukkan diri di sofa hijau lumut yang berada diruang tengah, dengan 19 maid dan 3 orang penjaga serta seorang lelaki paruh baya ajudannya.

Meski hanya tatapan kosong, mata rubah itu nampak menyeramkan,sukses menundukkan pandangan semua orang didepannya.

"siapa yang mengantar surat kabar pagi ini" pria itu berujar dengan nada dingin seperti biasa—sejak setahun silam.

"sa-saya tuan" salah seorang maid yang berdiri dijajaran paling ujung menyahut

"aku tau itu kau Lia, segera kemasi barangmu dan pergi dari tempat ini" kembali pria itu berucap, kali ini disertai dengan kedua tangan yang ia lipat didepan dada
"Kenapa masih disitu?! Pendengaranmu berfungsi dengan baik bukan? "

Yang namanya disebut pun segera terlunjak mendengar nada suara pria itu meninggi

"apa lagi yang salah tuan? " tanya tuan kim—ajudan pribadinya

"aku rasa ia salah membawa surat kabar,oh atau mungkin ia sengaja"

"tuan Zèv, ini sudah kesekian kalinya tuan memecat asal maid hanya karena kesalahan sepele" imbuh pria kim itu kepada atasannya.

"itu terserah padaku, kalau kau mau ikut mereka silahkan saja" dengan enteng ia berkata demikian.

"tapi tuan, Lia sudah bersama kita sejak 10 tahun lalu, waktu itu tuan masih anak-anak"

"kalau begitu harusnya dia mengenalku dengan baik, dasar tidak berguna" mungkin karena lelah berdebat dengan pria beruban itu, ia bangkit dari tempat nya dan melangkahkan tungkainya

"Lia pergi, saya juga pergi! " perkataan lelaki kepercayaan keluarga Akhtar selama bertahun-tahun lamanya itu, sontak membuat langkahnya terhenti

"ah, kalau begitu kemasi pula barangmu sebelum fajar, besok pagi ruanganmu akan diisi ajudan baru"
diluar dugaan, jawaban yang dilontarkan oleh lelaki kelahiran delapan februari itu— Zèv Akhtar. Sukses membuat seisi ruangan melongo atas keputusan yang dibuatnya.

selain kehilangan penglihatan, Zèv juga kehilangan hatinya.

Suasana berubah hening "tidak usah kaget begitu, kalian semua tau kan aku tidak pernah bercanda dengan ucapanku" sahutnya seolah tidak terjadi apa-apa "dan... Pak Kim, sebagai tugas terakhir dariku, pastikan penggantimu tiba tepat waktu"

Terlalu Miris dengan ucapan pria tak berperasaan itu, lelaki Kim itu tersenyum miring "pasti tuan, sebut saja kau butuh berapa orang? Setidaknya kau punya cadangan setelah memecatnya"

Tidak mau kalah, Zèv balas tertawa renyah, maksudnya tentu saja meremehkan lawan bicaranya, sekalipun itu lebih tua "aku hanya butuh satu! Yang mengenalku dengan baik dan tidak akan Muak dengan perlakuan aroganku, carikan saja yang sempurna dengan standarku"

"standarmu nyaris tidak manusiawi, hanya malaikat yang mampu "

"kalau begitu suruh dewa menitiskan malaikat" setelah berkata demikian Zèv menghilang dibalik pintu kamarnya. Menyisakan orang-orang yang merindukan sosok hangatnya dahulu

—Veega—

Mini kamus

Akhtar : salah satu rasi Bintang dalam bahasa Arab dan Persia

Veega : menurut bahasa arab berarti bintang jatuh, dari kata dasar VEGA(bahasa persia) berarti bintang yang paling terang

Zèv : Serigala/Rubah

Source by Google and little bit general dictionary

Cerita ini akan mengangkat tema Fantasy+Bromance
Masih dengan Cast member SKZ tentunya

Cerita ini akan mengangkat tema Fantasy+BromanceMasih dengan Cast member SKZ tentunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Son of Akhtar family








Veega • [Seungmin X I.N]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang