YTR 3

2.9K 374 22
                                    

-10 Desember 2013-

Hari ini Xiao Zhan membawa setumpuk kertas berisi materi pelajaran yang akan dibagikan kepada murid-muridnya. Dengan semangat menggebu-gebu Xiao Zhan melangkahkan kakinya kekelas pertama yang dia ajar, kelas 3A.

Ketua kelas memimpin salam diikuti oleh teman-teman sekelas, Xiao Zhan membalas salam dan memberi senyum hangat kemudian mulai mengabsen muridnya satu persatu. Disudut ruangan, Xiao Zhan dapat melihat, murid yang waktu itu tidak hadir di pertemuan pertama, sedang serius memperhatikannya yang mengabsen nama teman-temannya satu persatu.

Ketika namanya dipanggil, dia mengangkat tangan kanannya. Senyum tipis terukir dibibirnya, membuat teman-teman sekelasnya terpana karena jarang sekali Wang Yibo tersenyum. Sedangkan Xiao Zhan langsung meminta tolong murid-murid dibarisan depan mengoper kertas materi darinya.

"Hari ini saya akan mengajar materi mengenai seni musik tradisional, sebelumnya apakah disini ada yang bisa memainkan musik tradisional atau mungkin tahu dasar-dasarnya?" Tanya Xiao Zhan.

Semua murid mengangkat tangan, membuat Xiao Zhan terkejut. Mengingat dari cerita kepala sekolah bahwa guru seni yang sebelumnya tidak mengerti tentang musik tradisional membuat Xiao Zhan berpikir bahwa murid-murid cukup buta dengan hal seperti itu.

"Kalau hanya dasar-dasar saja kami cukup paham, Laoshi. Zhang-Laoshi pernah mengajarkan musik tradisional pada kami, tetapi ya memang hanya dasar-dasarnya saja" Kata salah satu murid

"Tapi beberapa diantara kami ada yang mahir memainkannya karena masuk ke dalam organisasi seni"

"Wang Yibo pernah ikut mewakili sekolah saat perlombaan tingkat nasional"

Xiao Zhan menatap kearah Wang Yibo yang ternyata juga sedang menatapnya. Tepuk tangan singkat untuk mengapresiasi murid-murid.

"Wah syukurlah kalian mengerti dasar-dasarnya, itu sudah cukup. Lalu, apakah Zhang-Laoshi mengajarkan alat musik yang sama atau berbeda?" Tanya Xiao Zhan.

"Kami dibagi beberapa bagian untuk masing-masih alat musik" Jawab ketua kelas.

Setelah itu Xiao Zhan meminta murid-murid membuat kelompok berdasarkan alat musik yang cukup mereka pahami. Diantaranya, kelompok Erhu dan Pipa yang dominan diisi oleh murid wanita, kemudian kelompok Dizi yang paling banyak anggotanya, serta Qin atau Guqin dengan 3 orang anggota saja.

Diantara masing-masing kelompok, Xiao Zhan meminta salah satu murid yang paling menguasai alat musik untuk setiap bagian. Xiao Zhan memberi beberapa susunan not untuk dipelajari di pertemuan berikutnya.

Murid-murid yang dianggap menguasai alat musik dari setiap kelompok, diminta untuk membantunya menjadi mentor dalam kelas seni. Khusus untuk alat musik Dizi (seruling), Xiao Zhan meminta dua orang karena bagian ini yang memiliki paling banyak anggota.

Kelas pada hari itu ditutup oleh tugas yang diberikan Xiao Zhan kepada murid-murid, yaitu mencari artikel mengenai alat musik yang menjadi bagian masing-masing murid. Hal itu dilakukan agar murid-murid lebih mengenal alat musik yang akan mereka mainkan dipertemuan berikutnya.

....

Sore hari ketika jam belajar telah usai, Xiao Zhan langsung melangkahkan kakinya keruang musik tradisional. Lagi-lagi wangi cendana yang cukup kuat tercium.

Xiao Zhan mendekati Guqin putih dan ingin memainkannya ketika Wang Yibo dengan wajah datarnya masuk kedalam ruangan itu. Tatapan mereka bertemu dan saling memandang cukup lama. Xiao Zhan melambaikan tangan sebentar dan menyapa.

"Masuklah" Katanya.

Xiao Zhan dapat melihat Wang Yibo berjalan mendekatinya dan duduk didepannya. Entah kenapa itu membuat Xiao Zhan menjadi gugup tanpa alasan yang jelas.

You're The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang