YTR 8

3.6K 313 44
                                    

-23 Desember 2013-

Hari ini Xiao Zhan dan Yibo berlatih bersama dengan club musik setelah kegiatan sekolah berakhir untuk pentas festival akhir tahun. Ketua club secara pribadi mengaransemen Wuji dengan cantik.

Perpaduan musik tradisional dan modern terdengar pas ditelinga. Xiao Zhan secara pribadi memuji kerja keras ketua club, membuat perempuan dengan gaya rambut kuncir kuda dan kaca mata besar bersemu merah. Sedangkan dipojok sana, Yibo mencuri-curi perhatian.

"Wah disini panas sekali" kata siswi 1

"Apa maksudmu? Pendingin ruangannya dingin sekali kau tau?"

Siswi 1 menyikut temannya dan memberi kode untuk melihat kearah samping. Siswi 2 mengikuti perintah temannya, dan melihat wajah Yibo yang sedikit masam sedang melihat kearah Xiao Zhan dengan ketua club.

"Ah, ya tentu saja sangat panas disini" kata siswi 2.

Setelah itu keduanya pergi menjauh dari Yibo yang melirik kearah mereka dengan tidak suka, walau wajahnya tetap terlihat datar.

Setelah berbincang sedikit dengan ketua club musik, Xiao Zhan berjalan mendekat kearah Yibo. Dia menampilkan senyum maut membuat Yibo sedikit melunakan wajahnya, dan ikut tersenyum tipis. Tidak tau bahwa dikejauhan murid-murid perempuan sedang sibuk membicarakan keduanya sambil senyum diam-diam.

"Yibo sudah tau belum? Katanya mereka juga menyiapkan pakaian untuk kita tampil nanti"

"Sudah"

"Aku penasaran pakaian seperti apa yang akan kita gunakan. Yiren -ketua club- bilang, katanya panitia sudah menyiapkan pakaian, namun club musik merasa tidak cocok untuk tema yang dibawakan, jadi mereka akan menyiapkannya sendiri"

Tidak lama, anggota club musik lain menghampiri Xiao Zhan dan Yibo. Dia mengatakan bahwa dia dan tim akan mengukur tubuh keduanya.

Xiao Zhan dan Yibo mengikuti siswi itu kebelakang panggung. Disana sudah ada 4 orang lain dengan alat tulis dan alat pengukur pakaian.

Dua orang berperan mengukur tubuh Yibo, dan dua orang lainnya untuk Xiao Zhan. Xiao Zhan melirik sedikit kearah Yibo, dia melihat bahwa Yibo seperti sedikit terganggu ketika tubuhnya disentuh orang lain.

Dia jadi ingat, dulu Yibo juga menatap tidak suka kearahnya yang tanpa sengaja memegang pakainnya. Dimasa sekarang, mereka justru lebih dari sekedar menyentuh pakaian. Keduanya pernah berciuman.

Wajah Xiao Zhan memanas lagi.

...

Menjelang sore hari, murid-murid mulai menyelesaikan kegiatan mereka. Beberapa ada yang langsung pulang karena diluar sana terlihat akan turun hujan, lainnya masih ada yang sibuk kumpul-kumpul bergosip atau sekedar tidur-tiduran di lantai karena terlalu lelah dengan kegiatan hari ini, sama halnya dengan Xiao Zhan.

Dia membaringkan tubuhnya dilantai kayu ruang musik tradisional sambil memejamkan mata. Tubuhnya tidak begitu lelah tapi matanya terasa sangat berat, kepalanya juga agak berdenyut-denyut.

Susana yang hening ditambah dengan aroma khas lantai kayu cendana serta aroma dupa yang menyala, sungguh membuat tubuh Xiao Zhan terasa relax. Murid-murid benar-benar mengerjainya hari ini.

Setelah berlatih bersama dengan club musik dan fitting costume, Xiao Zhan diminta club photography memilih beberapa foto untuk dipamerkan diacara festival, setelah itu dia ditarik paksa oleh kelas memasak untuk memilih menu makanan yang cocok untuk tema festival nanti.

Sungguh hari yang melelahkan

Pintu ruang musik tradisional berderit pelan. Wang Yibo datang dengan bungkusan makanan dintangannya, juga ada dua gelas minuman di tangannya yang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You're The ReasonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang