Chapter 3. Henshin Dinner Disaster

1.9K 82 12
                                    

Bunyi bel tiba-tiba terdengar dari pintu apartemen.

Sedangkan Kenzo dan Guna masih telanjang.

Dan keduanya masih.......sange.

Terus gimana?


**********


Kenzo menjadi panik dan dia langsung berusaha mendorong Guna jauh-jauh dari tubuhnya. Guna terlihat agak kesal karena ada yang mengganggu dia di tengah-tengah momen seperti ini. Bajingan. Kenapa harus sekarang banget?

"Itu siapa? Bukan orang tua lu kan? Oh my god, why is this happening to me" kata Kenzo dengan panik. Dia langsung menjauhkan dirinya dari Guna dan berusaha untuk mencari bajunya, entah berserakan di mana. 

"Calm down. Itu paling cuman temen gue, Zo. Mereka emang suka main ke apartemen gue" kata Guna berusaha untuk menenangkan Kenzo. Sebenarnya, muka Guna saat itu tidak terlihat terlalu meyakinkan. Tapi dia sangat ingin membuat Kenzo lebih tenang dan tidak panik, ga tega ngeliat muka Kenzo yang lucu jadi seperti mau nangis gitu. 

"Paling satu universitas sama kita juga kan? Gun, news flash, ga ada yang tau kalau gue suka cowo. Gue ga mau ada orang yang tau kalau gue baru aja ngelonte di apartemen lu" kata Kenzo. 

"Santai aja anjir. Teman-teman juga tau kalau gue main sama semua orang, regardless of gender. Mereka chill aja kok sama orang kayak kita. Tenangin diri lu, Zo" balas Guna. Dia bisa melihat kalau Kenzo benar-benar tidak nyaman. 

Dan memang betul, Kenzo mulai bernapas cepat dan berkeringat dingin, seperti serangan panik. Kenzo terlihat seperti mau menangis, matanya agak berair. Muka Kenzo sedikit memerah, mungkin karena emosinya yang agak meledak-ledak akibat merasa terancam. 

"Okay, okay. Gue ngerti perasaan lu kayak gimana, Zo. Tenang, oke? Gue bakal minta mereka turun dulu ke bawah biar lu bisa keluar tanpa dilihat mereka. Jangan panik, Kenzo" lanjut Guna. Dia lalu memeluk Kenzo dengan erat dan mengelus kepalanya dengan pelan-pelan. 

"Ga usah panik, Kenzo. Gue ada di sini kok. Don't be afraid" kata Guna dengan lembut. Tangannya kembali membelai kepala Kenzo dengan penuh perhatian dan kesabaran. Guna di saat ini terlihat sangat penyayang, a really sweet person

Kenzo membalas pelukan Guna dan memeluknya dengan lebih erat. Sebenarnya dia kaget tiba-tiba Guna, cowok yang notabene baru saja dia kenal tadi malam, langsung memeluknya. Tapi pelukan dari cowok FE itu terasa sangat melegakan hati yang gundah. Mungkin juga karena badan Guna sangat pas untuk dipeluk. Badan Guna keras dan berisi karena otot-ototnya yang terpahat, menimbulkan sensasi yang enak pas pelukan sama dia. Apalagi cowok itu lebih tinggi dari Kenzo. Pelukan sama orang yang lebih tinggi tuh memang pas banget rasanya. 

"Tolong Gun, mereka ga boleh masuk dan ngeliat gue. Jangan bikin gue trauma" kata Kenzo sambil terisak-isak. Kenzo mungkin udah all out nangis kalau tidak ditenangkan dan dipeluk oleh Guna seperti ini. Untungnya, Guna cukup perhatian. 

"Iya, sekarang bakal gue lakukan. Lu sekarang pakai baju aja dulu ya, biar gue ke pintu depan dulu" kata Guna. "Just stay here okay? Dan coba pakai baju lu, kasian entar lu masuk angin kalau ga pakai baju kayak gini" lanjut Guna sambil memegang pipi Kenzo. 

Kenzo mengangguk seperti anak anjing yang penurut dan manja. "Iya Gun. Makasih banyak ya" Kenzo membalasnya. Guna tersenyum lalu memakai celana pendeknya dan keluar dari kamar, meninggalkan Kenzo sendirian

Kenzo mulai merasa tenang kembali dan mencari bajunya yang berserakan. Pada akhirnya, laki-laki berkulit putih mulus itu mulai menutupi tubuhnya dengan pakaian. Pertama kali di pagi ini, Kenzo tidak telanjang. "Entah apa tanggapan teman-teman gue kalau mereka tahu gue ada di apartemen Guna. Sialan" Kenzo bergumam sendiri. 

MetropolitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang