Chapter 6. Wet and Sticky

1.7K 57 2
                                    


Cerita sebelumnya:

Kenzo pergi bersama Sherly dan Guna untuk triple date di Plaza Senayan. Tidak disangka, Kenzo bertemu dengan Arya yang anehnya sedang bersama seorang laki-laki bernama Rory di Union. Selepas dari lunch itu, Sherly pulang duluan, meninggalkan Kenzo dan Guna berduaan saja. Mereka lalu memutuskan untuk pergi ke hotel Fairmont untuk hang out di bar K22. Di sana, Guna memutuskan untuk membuka masa lalunya yang kelam di New York. Ayah Guna memaksa Guna untuk tinggal di New York, terpisah dari ibunya. Setelah mendengar ceritanya, Kenzo jadi memiliki sisi pandang baru terhadap Guna. Dan entah kenapa, Guna lalu memiliki ide untuk menikmati malam itu dengan berenang di kolam renang hotel Fairmont.

Berenang malam-malam dengan spontan di Hotel Fairmont rasanya terdengar aneh.

Then again, apa sih yang ga absurd kalau bareng Guna?

***************

Rasanya adrenalin Kenzo seperti terpacu. Jantungnya berdebar dengan sangat cepat, kayak seakan-akan lagi mau naik roller coaster di Dufan. Bagaimana tidak? Dia memutuskan untuk mengiyakan ide gila Guna, untuk berenang di hotel Fairmont lalu nginep. Iya, berenang out of nowhere di hotel yang berada di tengah-tengah Senayan. Dan ini terjadi satu hari setelah insiden Kenzo engga pulang ke rumah akibat tidur di apartemen Guna. Yang berakibat pada kemarahan besar Papa Kenzo, meskipun dia terselamatkan dari amarah Papanya karena tiba-tiba keluarga Guna muncul di Henshin.

Muka Papanya sendiri udah kebayang di pikiran Kenzo. Gila, rasanya kayak lagi bayangin muka setan di neraka gitu, serem abis. Kenzo menelan ludahnya sendiri, merasa grogi. Besok pas ketemu orang tuanya gimana? Dia harus bilang apa? Bangsat, kenapa dia oke-oke aja sama Guna? Bahkan yang bakal menanggung semua risiko kan Kenzo sendiri.

Sebutir keringat lalu turun dari jidat Kenzo, the anxiety is getting into its highest point.

Di saat Kenzo sedang sibuk mikirin amarah bokapnya, Guna senyam-senyum sendiri karena excited bisa berenang malam-malam gini. Yep, mereka berdua memang selalu kontras di segala hal. Kayak tim bubur diaduk sama engga diaduk, Kenzo dan Guna selalu bertolak belakang.

Tiba-tiba, lift yang sedang mereka naiki berhenti di lantai tempat kolam renang tersebut. This is it Kenzo, no turning back beyond this point.

"Yuk Zo, gue ga sabaran banget pengen berenang sumpah" kata Guna dengan senyum yang lebar banget, kayak anak kecil yang kegirangan.

"Lu ga ngeliat apa daritadi gue kayak orang depresi? Gue lagi mikirin alasan apa yang harus gue kasih ke bokap gue, anjing" kata Kenzo dengan ketus.

"Udahh, itu mikirnya entaran aja. Yuk sekarang berenang!" balas Guna. Laki-laki itu langsung menggenggam dan menarik tangan Kenzo, seakan mereka berdua kayak pasangan yang lagi staycation di hotel Fairmont. Bentar.... Kenzo jadi panik, apa dia dan Guna keliatan kayak pasangan gay? Bangsat, Kenzo baru nyadar sekarang.

"Yuk, yuk. Lu lama ah" kata Guna, lalu dia menarik Kenzo buat langsung ke daerah kolam renang.

"Ih sabar dong Gun! Jangan main tarik tangan gue!" protes Kenzo. Meskipun panik karena takut disangka pasangan gay, sebenarnya Kenzo juga agak malu saat Guna langsung menggenggam tangannya begitu saja. Ga tahu kenapa, sentuhan dari Guna bikin Kenzo jadi gugup dan malu sendiri.

Lorong di lantai tempat kolam renang Fairmont benar-benar kosong dan hening. Keduanya menyusuri lorong yang panjang sampai pada akhirnya menemukan pintu menuju outdoor swimming pool. Dan seperti yang diduga, kolam renang hotel Fairmont malam itu sepi. Tidak ada orang sama sekali. Yang ada hanyalah kolam renang dengan airnya yang bercahaya, disertai pemandangan kota Jakarta yang menjadi latar belakangnya.

MetropolitanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang