Praèludium

350 49 22
                                    

[praèludium :

Latin. verb. prae means before.

Latin. adj. ludere means to play.

Medieval Latin à praeludium à Mid 16 th century: prèlude ]

{*}

July, 2008

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

July, 2008

Keduanya melemparkan koin receh ke sela-sela pematang bambu, warna cokelat kekuningannya menua tertimpa cahaya senja. Bersamaan menggoyangkan tambang. Lonceng doa kuil bergemerencing.

"Hari ini, selain berdoa gaji dua bulan bakal cepat turun, kita mesti berdoa apa, Hinata?" tanya Naruto, matanya berkedip jenaka.

Hinata seketika tertawa. "Doakan Otou-sama, dan keluargaku. Sepertinya mereka sedang kesusahan."

"Apa mereka sudah enggak bisa makan nasi?" Naruto bertopang dagu.

"Enggak separah itu." Hinata mengulum senyum.

"Enggak bisa beli susu?" Kerutan kening Naruto mendalam.

"Itu sih kita." Hinata tertawa kecil.

Naruto tersenyum penuh sesal, mengelus kepala Hinata. "Terus kamu tahu dari mana keluargamu lebih susah dari situasi-kondisi kita saat ini?"

"Kalau sedang stress, biasanya Chichi-ue minta bertemu aku dan Hanabi. Sekarang, kebiasaannya, minta ketemu Boruto dan Himawari." Hinata mulai mengatupkan tangan.

"Pantas kamu menitipkan Boruto dan Himawari pada Chichi-ue. Kakek rindu anak-cucu. Lucu." Naruto tersenyum kecil dan menepukkan tangan. "Tapi lebih lucu kalau beliau rindu menantu."

Hinata hendak menukas jail, tapi perasaan seperti tengah diawasi itu kembali. Merayapi punggungnya lagi. Ia kilat mengerling ke belakang. Sesosok bayangan hitam di balik pillar gerbang pagoda, menyelinap ke petang yang meremang.

Mungkin efek mata saja. Kadang manusia suka begitu. Merasa ada hantu melesat di ujung pandang. Padahal murni dampak permainan optik dan cahaya saja. Cuma otak manusia, terlebih ketika dipengaruhi waswas dan takut, menerjemahkannya jadi mengada-ada sesuka dia saja. Memang sifat alami manusia, merasa takut untuk sesuatu yang belum mereka ketahui.

Kalau kucing, mereka malah justru penasaran. Karena itulah adanya pepatah "curiosity killed the cat".

... tapi, wajar tidak, sih, jika ia sudah mengalami ini kira-kira 2 bulan?

"Hinata?" Suaminya melambaikan tangan di depan wajahnya. "Ada apa?"

"Tadi kayak ada orang di sana." Hinata menunjuk ke tepi pillar pagoda.

Naruto ikut menoleh. Yang ada hanya reranting dan dedaunan bergoyang diempas angin. "Mana?"

Hinata menggeleng. "Mungkin aku salah lihat."

ORANGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang