Dua

15.4K 149 3
                                    

Balik lagi nih :)

Maafkan jika ada typo guys

May 👧🧡

_______________________________

Pesta belum berakhir Tetapi Nadia dan sarah sudah dalam perjalanan pulang sekarang,setelah berakhirnya hukuman konyol itu seketika Nadia mendatangi Sarah untuk Menyeretnya pulang.

"Sumpah sih tadi kamu beruntung Banget,bisa Berdansa dengan Pria se tampan itu"
Sarah yang masih merasa kagum dengan patner dansa nadia mulai mengungkit lagi hal yang membuat Nadia kesal.

"Lebih baik aku menghabiskan satu botol alkohol daripada bertemu pria itu lagi"
tekan nadia memijat pangkal hidungnya dirinya tidak habis pikir mau mengikuti permainan konyol sarah barusan.

Sekarang mereka ada didalam Taksi menuju Apartemen Sarah.
Padahal,Baru dua hari nadia berada di jakarta meninggalkan ibunya di Malang,sudah banyak hal yang terjadi.untuk sementara dirinya tinggal dengan Sarah sebut saja menumpang sembari menunggu hasil test wawancaranya,yang akan dilaksanakan besok pagi.

Awalnya Nadia tak percaya bahwa dirinya lolos test berkas,asal tahu saja dia hanya iseng-iseng melamar di perusahaan tersebut.dan hasilnya sungguh tidak terduga Nadia Dipanggil oleh Perusahaan  yang dinamai dengan XanderGroup untuk test wawancara besok bersama sisa pelamar yang lainnya yang jumlahnya tidak sedikit.

Walaupun dirinya belum resign dari pekerjaannya yang ada di Malang,Nadia berharap dirinya bisa diterima ia nekat membohongi bossnya yang ada disana untuk cuti selama lima hari bahwa saudara sepupunya yang ada di jakarta akan menikah.

Licik memang,padahal dirinya tidak punya sanak saudara selain ibunya.

Dan Ayahnya,mungkin jika dirinya masih bernafas sampai sekarang.

Yang Nadia tau,Ayahnya pergi meninggalkan ibunya dan dirinya sewaktu masih kecil,Ayahnya pergi bersama wanita pilihannya yang lain.

Meninggalkan ibunya sendirian dan harus bekerja keras membesarkan dia hingga menjadi sekarang.
Nadia hanya melihat ayahnya melalui Foto yang waktu itu langsung direbut oleh ibunya,ibunya kalap dan langsung membakar foto tersebut.

"Ibu itu ayah kan?"
Sambil menangis,ibunya menjawab bahwa itu memang Ayahnya dan jangan pernah menanyakannya lagi karna itu membuat ibunya sedih.
Nadia yang saat itu baru berumur tujuh tahun hanya mengiyakan perkataan ibunya, hingga akhirnya dirinya tau sedikit hal tentang ayahnya sewaktu dia berumur empat belas tahun.

Nadia ingat sekali,karna dirinya mendengar bi irum, Sang tetangga yang selalu meminjamkan ibunya uang marah karna ibunya telat membayar pinjamannya.

"Itu sebabnya suamimu pergi meninggalkanmu mencari wanita yang lebih berguna!,karna kau kerjanya hanya menyusahkan orang lain!"

Yang dimana ibunya menahan tangis dan berkali-kali meminta maaf dan secepatnya akan membayar uang itu beserta bunganya,bi irum lalu pergi dengan sisa-sisa kemarahan yang masih menempel disetiap langkah kakinya.

Aku yang saat itu hanya mengintip dibalik pintu kamar membekap mulutku kuat-kuat menahan tangis melihat ibuku di marahi oleh bi irum dengan kata-kata kasar,setelah bi Irum pergi ibuku pun menangis dan langsung masuk kedalam bilik kamarnya.

Akupun pergi ke kamar ibuku,mengejutkan ibuku yang saat itu langsung cepat-cepat mengusap air matanya.

"Kau mengejutkan ibu,kenapa kau terjaga malam-malam 'iya? Apakah anak ibu bermimpi seram seperti kemarin hm?"

Ibuku meraih tanganku dan mengusap peluh yang ada di dahi serta sisa air mataku yang kutahan tadi.
Hatiku sakit melihat ibuku berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja,dan tanpa ku sadari aku mulai menumbuhkan rasa benci kepada Ayahku yang semakin hari semakin membesar jika setiap melihat airmata ibuku jatuh.

"Iya nggak bermimpi seram bu,iya pingin tidur ditemani ibu malam ini" jawabku membohongi ibu yang langsung membaringkan tubuhku diranjang lalu memasangkan selimut dan memeluk ku.

"Baiklah,sekarang tidur besok iya harus berangkat ke sekolah oke?" Ibuku mulai mengusap pelan kepalaku sambil bersenandung  yang membuatku merasa nyaman dan akhirnya diriku pun tertidur lelap.

Nadia tersentak ketika merasakan sentuhan ringan di lengannya, Lamunannya tentang masa lalu seketika buyar karena sarah.

"Udah nyampe nih,malah ngelamun? Mau ikut pak supir nyari penumpang kamu,?" Yang dijawab Kekehan supir didepan kemudi, kemudian melanjutkan

"Nggak papa mbak,siapa tau mbaknya yang ini, betah didalam mobil sama saya" sambil menaik turunkan alisnya sang sopir pun tersenyum penuh arti kepadanya.

Nadia sukses keluar dengan kesal dan menutup pintu mobil sedikit kencang hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

Dasar lelaki nggak tua nggak muda sama saja!

"Nad tunggu dong, sensian banget sih kamu hari ini" sarah yang ditinggal langsung oleh nadia Akhirnya berlari menyusul Nadia yang sudah Masuk kedalam gedung Apartemen.





Tbc.






In My Boss's Arms[Adult]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang