Kado Untukmu - @SufiAL

107 14 2
                                    

Kado apa yang sebaiknya aku berikan dalam rangka ulang tahunnya?

Menurutku, ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan kado kepada orang lain. Pertama, barang itu adalah sesuatu yang dia butuhkan. Kedua, barang itu adalah sesuatu yang dia suka. Kadang kala ia membutuhkan barang tersebut, tetapi ia tidak menyukainya. Kadang kala juga ia suka barang tersebut, tetapi sebenarnya tidak membutuhkannya.

Sekarang tugasku adalah memilih barang yang ia butuhkan dan ia sukai. Tetapi untuk membuatnya menjadi sebuah kejutan, aku harus memikirkan benda apa itu tanpa diketahui oleh yang bersangkutan.

Tentunya aku sudah meminta pendapat kepada beberapa kenalannya. Sayangnya, ide itu tidaklah datang berkunjung dengan mudahnya. Hingga saat ini, aku masih belum memiliki bayangan akan barang yang memenuhi dua kriteria tersebut. Aku ingin memberikan sesuatu yang terbaik, karena dia telah memberikan banyak hal penting di dalam hidupku. Setidaknya, dengan kado ini, aku bisa membalas semua kebaikannya.

Sudah lima tahun berlalu semenjak aku mengenal dirinya. Seharusnya aku mengetahui seluk beluk dirinya dan pemikirannya. Tapi tetap saja, lama waktu mengenal tidaklah menjamin bahwa aku bisa memahami dirinya sepenuhnya.

Jadi ..., kira-kira kado apa yang sebaiknya aku berikan?

Semakin aku memikirkan, semakin pikiranku menjadi kosong. Aku memutuskan untuk bersantai di perpustakaan, menyesap aroma buku guna mendinginkan kepala, sekaligus mencari inspirasi di dalam suasana penuh ketenangan. Jari-jemariku memainkan bolpoin berpena biru. Laptopku yang kuletakkan di atas meja bundar sedari tadi hanya kunyalakan saja. Wifi perpustakaan yang tersambung di laptopku belum juga aku manfaatkan untuk sekadar mencari referensi kado.

Nusantara. Pena. Bundar.

Helaan nafasku dibarengi dengan gumaman. Tiga kata itu rasanya akan menjadi kata kunci bagiku untuk menemukan jawabannya.

Ah, sial. Aku sama sekali belum mendapatkan ide.

Aku mengambil novel yang ada di atas meja, lalu mengelus cover-nya beberapa kali. Tulisan Meraki terpampang dengan gagah di sana. Seketika fokusku beralih kepada gantungan kunci yang aku pasang di kunci mobilku. Gantungan kunci itu aku dapatkan bersamaan dengan saat aku mendapatkan novel Meraki ini.

Ah, benar, novel ini penuh dengan kenangan bersama dirinya. Mau tidak mau, kepalaku kembali berpikir tentang kado itu.

Tunggu dulu.

Tiba-tiba saja aku mendapatkan ide mengenai kado yang bisa aku berikan.

Aku bergegas mengambil posisi dan memainkan laptopku. Berbagai kata kunci aku cari menggunakan internet, mencoba menemukan suatu tema yang tepat untuk kado dariku.

Beragam kenangan berputar kembali di ingatanku. Seiring waktu, aku merasakan kehangatan yang bercampur dengan kebahagiaan. Dalam hatiku, ada pengharapan yang kian besar.

Apakah dia membutuhkan ini? Aku harap begitu. Dan harapan itu, berusaha aku yakini dengan segenap hati.

Apakah dia akan menyukai ini? Aku harap demikian. Dan harapan itu, berusaha aku percayai sesambil membayangkan senyuman darinya.

Dengan segenap jiwa raga, jari-jemariku terus beradu dengan keyboard laptop. Dua kaleng kopi menemaniku dalam mempertahankan mood. Pulpen dengan tinta biru sesekali aku tuliskan pada kertas putih bergaris, hingga pola berbentuk lingkaran tergambar di sana. Pola itu aku gunakan untuk menambah inspirasiku dalam menciptakan hadiah ini.

Tak terasa sudah beberapa jam berlalu. Aku yakin matahari di luar sana telah bersembunyi dan berganti peran dengan rembulan. Tapi hal itu tidak terasa lama karena diriku telah dibuat lupa oleh rasa senang dan nyaman ini. Ah, entah sejak kapan terakhir kali aku merasakan perasaan ini.

Aku menutup usahaku dengan menulis Nusantara Pen Circle di akhir. Aku persembahkan tulisan ini untukmu, sebagai kado di ulang tahunmu yang ke lima. Mungkin ini bukanlah kado yang istimewa. Tetapi aku yakin, bahwa tulisan adalah hal yang engkau butuhkan dan kau sukai.

Love  Box - Kado untuk NPCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang