New Heroes

(Prologue lll) Lucas: Leopard

"Mari kita coba ini!" Seru lelaki tinggi itu dengan semangat.

Outfit khusus yang di duplikasi dengan gen macan tutul dan beberapa tambahan lain, seperti kamuflase dan menempel. Dia memakai outfit yang secara otomatis menyesuaikan tubuhnya yang besar dan langsung singkron dengan penutup wajah yang Lucas pakai.

Tanpa babibu, dia langsung mencoba berjalan ke tembok laboratoriumnya dan berhasil, lihatlah, sekarang dia sudah duduk bersila di langit-langit dengan santainya. Setelah puas, dia langsung berdiri dan menempelkan tangannya pada langit langit lalu menjatuhkan tubuhnya kebawah. Beruntung keluarga kucing dapat menyesuaikan dirinya dengan baik saat jatuh, jadi Lucas dapat menapak tanah dengan selamat.

"Ini terlalu keren!" Seru Lucas tidak percaya pada benda ciptaannya sendiri. Dia benar-benar merasa seperti Black Panther.

Yah, salahkan Lucas karena obsesinya pada Black Panther, tokoh komik yang terkenal itu. Jika saja dia sudah kehilangan kewarasannya, dia pasti sudah berlari keluar rumahnya dan berseru dengan keras, 'AKU ADALAH BLACK PANTHER!' hanya saja Lucas masih sehat dan masih waras, jadi dia hanya berteriak tidak jelas di dalam rumah karena terbawa euforia keberhasilannya. Seluruh euforianya buyar ketika dia mendengar suara bel rumah berbunyi.

Dia naik ke rumah utama untuk melihat tamu yang datang, tapi tidak ada tamu yang datang. Yang ada hanya secarik surat kecil polos, tanpa ada satupun keterangan siapa pengirimnya. Ini terasa aneh bagi Lucas, maksudku, siapa yang tidak merasa aneh saat tiba-tiba mendapat sebuah surat dari orang tak dikenal.

"Meet me at X building, tomorrow, at 4.00 pm, LW." -Nicky

Begitu isinya.

Ini bukan hanya aneh bagi Lucas, ini baru, baru sekali dia diundang dengan cara yang diluar akal, terlebih dia diundang ke tempat yang sedikit terabaikan, apalagi dia diundang oleh orang yang sama sekali tidak dia kenal.

Lucas tahu kalau dia datang dia bisa terjebak dalam bahaya, tapi di sisi lain, dia penasaran setengah mati soal apa yang akan dia hadapi di sana. Tapi, Lucas tetaplah Lucas, tidak ada yang bisa mengalahkan rasa penasaran Lucas. Kecuali lapar, ya, hanya lapar yang bisa menghentikan rasa penasaran Lucas.