PROLOG.

91 6 8
                                    

South, seoul.
.
.

Ah, kenapa pagi pagi sudah sangat bising? Tidak bisakah sebentar saja membiarkanku tertidur dengan tenang?!sungguh menyebalkan, "Ada apa ini?" Ini adalah kata kata pertama yang keluar dari mulutku pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah, kenapa pagi pagi sudah sangat bising? Tidak bisakah sebentar saja membiarkanku tertidur dengan tenang?!
sungguh menyebalkan, "Ada apa ini?" Ini adalah kata kata pertama yang keluar dari mulutku pagi ini.

"Ya! Apalagi yang kulakukan selain membuat kue untuk pelanggan? Kalau aku tidak berkerja, dengan apa aku harus membayar uang sewa rumah ini? Kau hanya menumpang! Sampai kapan kau harus menumpang dirumahku ini?! Hah?"

-Ya beginilah nasibku, harus tinggal dirumah bibi. Bukan tanpa alasan aku menumpang dirumahnya. Aku harus berkerja di Seoul dan aku tidak punya rumah di Seoul.

"Mianhae ajumma." dengan terpaksa aku harus kembali tidur dengan suara bising ini. Huh, andai saja aku punya rumah sendiri di Seoul.

Sungguh aku tidak bisa tidur karena suara yang sangat bising ini. Aish, sungguh menyebalkan.

Suara deringan ponsel mengalihkan suasana. Dan tertera nama Park Shin Hye. "Yeoboseyo? Wae?"

"Kau dimana? Sudah diklinik?" Klinik? Aish, aku terlambat. Dengan segera aku mematikan sambungannya dan bersiap untuk pergi keklinik.


Hallo pembaca REASONINGability. Terimakasih sudah membaca, jangan bosan ya nunggu part selanjutnya.

Sekedar untuk info: Semua hal tentang cerita ini tidak nyata, Semuanya semata mata dari imajinasi aku. Oke?

REASONING abilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang