Jeong joon'S part
.
.
.
Menyebalkan!
Aku semakin yakin wanita itu pasti bukan ahli psikologi yang sebenarnya!!
Bagaimana bisa dia mengira aku baik baik saja? Padahal aku sungguh tersiksa.
   
"Joonei!" Sepertinya Eomma memanggilku, langsung saja aku berjalan menuju tempatnya.
   
"Wae Eomma?" tanyaku saat melihat Eomma sibuk dengan peralatan masaknya.
   
"Bantu Eomma mengangkat tabung gas ini, Eomma sungguh tak sanggup mengangkatnya."  Eomma memang pandai dalam hal merayu.
    
Tanpa berbicara lagi, aku langsung membantu Eomma mengangkat tabung gas. Eomma memang tak bohong, benar, tabung gasnya memang berat.
    
"Kamsahamnida Uri Joonei" Eomma ini sungguh menggemaskan, Bagaimana bisa dia bisa bertingkah kiyowok kepada anaknya.
    
"Eomma aku kembali kekamar dulu, kalau Eomma butuh bantuan lagi,  Eomma  tinggal panggil saja seperti tadi." Jelasku, tanpa penjelasan Eomma pasti sudah mengerti.
    
"Nee, Nee ." Hanya begitulah balasan Eomma.

"Eomma lihat lihat, ahli psikologis Shin aera itu Yeppeoseo." guraunya, aku tak merespon karena tak ada jawabannya.
    
Aku kembali menuju kamarku, lalu memakai earphone untuk mendengarkan lagu.

TWICE adalah girlband yang paling aku sukai, dan tentu saja biasku di TWICE adalah Park jihyo.

*Foto Jihyo terfavorit, sampai sampai aku mencetak foto ini menjadi poster dan di pajang didalam kamar/:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Foto Jihyo terfavorit, sampai sampai aku mencetak foto ini menjadi poster dan di pajang didalam kamar/:

*Foto Jihyo terfavorit, sampai sampai aku mencetak foto ini menjadi poster dan di pajang didalam kamar/:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   
Tapi, saat aku sedang asik mendengarkan lagu, tibatiba telepon masuk Dan, tertera nama Yee hana.
   
"Wae? Baru menelponku? Kenapa tak datang kerumah saja?" Aku sungguh kesal dengan gadis satu ini, selalu bersifat dingin seperti Jae hwa adikku.
   
"Mianhae aku baru menelponmu. Aku hanya mau bertanya, apakah ada seseorang yang datang kerumahmu?" Tentu saja aku langsung mengetahui siapa yang dimaksud oleh Yee hana ini.
   
"Ahli psikologi Shin aera?" tanyaku dan aku juga sudah tau jawabannya.
    
"Bagaimana?" tanyanya tanpa menjawab pertanyaanku.
    
"Pertanyaan dibalas pertanyaan. Kau ini!" Aku sungguh tak habis pikir dengan gadis ini, Andai saja dia bisa sedikit perhatian dan ramah padaku Tapi, kesannya dia seperti kakakku Padahal umurku hampir sama dengannya, walau dia lebih besar dariku beberapa bulan.
   
"Kau jawab saja pertanyaanku ini, aku tak punya waktu lagi. Aku sibuk." Lagi lagi kata 'sibuk' membatasi percakapan kami.
   
"Aku tak mau jawab. Datanglah kerumahku malam ini. Nanti baru kuceritakan. Al ass eo ?" Aku sungguh merindukannya, Yee hana teman dari keciku. Tentu saja aku merasa nyaman bersamanya.
   
"Al ass eo. Tapi aku tak bisa berjanji." Tak lama telpon terputus. Aku tersenyum. Akhirnya dia datang kerumah.

REASONING abilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang