Jeong joon's part.
.
.
 

   Sungguh membosankan hari ini, piuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  
Sungguh membosankan hari ini, piuh... Hidup sebagai seorang pengangguran memang tak menyenangkan.

Dringggg!!!  Dringggg!!

Suara deringan ponsel membuatku mengubah posisiku, dari awalnya berbaring kini kuubah menjadi duduk.

Kuambil ponsel yang berada diatas meja sebelah kanan tempat tidurku, dan tertera nama Yee hana disana, senyumku mengembang.
   
"Wae?" Tanyaku seketika setelah mengangkat panggilannya.
   
"Bantu aku! Palii!" (Cepat) suaranya terdengar sedikit panik.
   
"Ada apa? Kenapa kau begini? Tenang, Ceritakan baik baik!" Mendengar nada suaranya yang begitu panik, membuatku begitu khawatir.
   
"Aku dipecat!" Tak lama terdengar suara tangisan, Ah sebenarnya aku sedikit lega mendengarnya, Kukira ada sesuatu yang buruk terjadi padanya.
   
"Ah hanya dipecat, Kukira sesuatu..." Aku tak dapat menyambung ucapanku karena Yee hana sudah lebih dahulu memarahiku.
   
"Ya! Bagaimana kau bisa menyebut ini hal sepele? Perkejaan ini adalah separuh dari hidupku!! Sudahlah!" Dan sambungannyapun terputus, Kurasa Yee hana marah besar kepadaku.
   
Aku sungguh merasa bersalah kepadanya, Ku ambil kunci mobil lalu bergegas kebagasi.
   
"Joonei, mau kemana? Kenapa kau begitu terburu buru?" Entahlah aku tak tahu sejak kapan Eomma ada dibagasi.
   
"Aku mau kekantornya Yee hana eomma, Dia dipecat, Aku khawatir dia akan sedih." Jelasku tentu saja Eomma juga panik, Eomma sudah menganggap Yee hana sebagai anaknya sendiri.
   
"Cepatlah! Eomma takut dia akan minum minum lagi, Dia tak boleh mengendarai mobil disaat mabuk." Mendengarkan ucapanEomma aku langsung menyalakan mesin mobil dan melaju kencang.

   

Malam ini hujan begitu lebat, Jarak pandanganku jadi terbatasi, Eottoke ? Aku harus berteduh dulu, Aku juga harus menjaga keselamatan karena, bukan cuma aku saja yang akan dirugikan, Eomma juga akan sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini hujan begitu lebat, Jarak pandanganku jadi terbatasi, Eottoke ? Aku harus berteduh dulu, Aku juga harus menjaga keselamatan karena, bukan cuma aku saja yang akan dirugikan, Eomma juga akan sedih.
   
Sebuah Toko yang tak begitu besar memanggilku untuk berhenti  disana,  Tak lama aku langsung memakirkan mobilku didepannya, dan membeli gingseng untuk menghangatkan tubuhku.

Ku ambil posisi duduk didekat kaca, Toko ini memberikan fasilitas tempat duduk untuk pelanggannya, Meski tokonya tak begitu besar, dan memiliki lampu warna warni yang cukup menarik.

Melihat air hujan yang begitu lebat membuatku teringat kepada Yee hana. Bagaimana gadis itu sekarang?? Semoga saja dia tak mabuk mabuk lagi, Seperti dulu.
   
Ku coba untuk menghubunginya, Namun nihil, dia tak menjawab panggilanku. 

Gadis yang duduk didepanku mengalihkan pandanganku, Rambutnya yang terurai Tampak familiar, karena mataku Minus, aku sedikit ragu.

Gadis yang duduk didepanku mengalihkan pandanganku, Rambutnya yang terurai Tampak familiar, karena mataku Minus, aku sedikit ragu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*pandanganku
(Yang warna warni itu Lighting tokonya, jadi mataku bertambah buram)
   

"Shin aeraSsi?" panggilku saat melihatnya bangkit dari duduknya. Aku benar, mataku tak salah lihat bukan?
   
"Mianhae?" Ujarnya, ah ternyata aku salah orang, Mataku ini memang patut untuk diperiksa.

   
"Jeong JoonSsi? " panggil seseorang dari belakang punggungku, Ternyata itu Shin aera.
   
"Kenapa kau berada di dekat sini JeongJoonSsi ? Bukankah rumahmu jauh dari sini?" Tanyanya, Dia begitu banyak tanya.
   
"Nee, rumahku memang jauh dari sini, aku mau menjemput temanku yang kantornya berada dekat daerah sini." Jelasku, lalu ia mengangguk angguk, kurasa dia tak ingin bertanya lagi.
   
"Siapa dia AeraYa?" Satu wanita lagi datang, dan sepertinya dia dekat dengan Shin aera.
   
"Salah satu pasienku,"  Pasienku? Apa maksudnya? Aku tak pernah merasa menjadi pasiennya, dasar ahli psikologi gadungan.
   
"Yang keras kepala itu?" Kali ini wanita yang satu itu berbicara, Apa? Keras kepala? Apakah Shin aera mengatakan yang tidak tidak tentangku?!  Gadis ini jinjja!!
   
"Ya! Park shin hyeYa kau tak boleh begitu!" bisik Shin aera, Tentu saja aku masih mendengarnya.
   
Aku tak ingin terlibat banyak hal dengan mereka, kuputuskan untuk pamit, Jika dilihat hujan juga sedikit mulai reda.
   
Kubuka pintu tokoh itu, Tiba tiba suara petir mengagetkanku, Tibatiba Kelam....Dan aku tak ingat apapun.

Shin aera's part.
.
.
   
"Jeong joonSsi" teriakku saat melihatnya telentang diteras depan pintu tokoh yang kukunjungi bersama Shin hye.
   
"Ada apa dengannya AeraYa?" tanyanya Shin hye padaku, Mana aku tahu, jelas jelas aku bersamanya dari tadi! Shin hye kau anak yang bodoh.
   
"Molla, bawa saja dia keklinik kita, Aku akan menanganinya nanti!" ajakku.
Tanpa membantah Shin hye langsung mengikuti perintahku.
    
"Yee hana!!! Bagaimana kau bisa penuh dengan darah seperti ini?! Kau harus bertahan Yee hanaYa al ass eo?! Saranghae Yee hanaYa!!!!!" (AKU MENCINTAIMU) Jeong joon terus meneriaki kata itu, Yee hana? nama itu terdengar familiar ditelingaku, Bukankah dia wanita yang modis itu?
    
"Jeong joonSsi sadarlah, Yee hanamu tak ada disini." Aku coba untuk membangunkannya.
   
Tak lama setelah kubangunkan, Dia sudah tak berteriak lagi, dan dia terbangun.

Lagi lagi dia memanggil Yee hana lagi, Aku sungguh muak mendengar nama itu.
    
"Bagaimana aku bisa disini AeraSsi?" Tanyanya,Tentu saja akan kujelaskan.
    
"Tadi kau pingsan didepan toko, Karena kau manusia dan aku masih punya hati aku membantumu, Kebetulan klinikku dekat sini makanya kubawa kau kesini." jelasku, Kulihat raut wajahnya masih heran, tapi tak ingin memberikan penjelasan tambahan.
   
"Apakah aku mengatakan hal yang tidak tidak?" Tanyanya, Hmm coba kuingat ingat... Ah ya dia mengatakan Yee hana penuh dengan darah.
   
"Tentu saja! Kau mengatakan bahwa Yee hana penuh dengan darah. Apakah kau memimpikan dia kecelakaan?" Setelah mengeluarkan kata itu, aku baru tersadar, ternyata aku begitu banyak bertanya,
Aku sedikit malu pada diriku.
   
"Ani, Aku tak memimpikannya, Sekarang kau sadarkan bahwa aku memiliki kelainan Shin aeraSsi?" (TIDAK) mendengarkan ucapannya, aku sedikit termenung.
Ah, ternyata memang aku keliru saat itu. Kurasa dia memang memiliki gangguan.
   
"Mianhae JeongJoonSsi." Aku sungguh merasa bersalah padanya.



_____________________________________
Hallo pembaca REASONINGability. Terimakasih sudah membaca, jangan bosan ya nunggu part selanjutnya. Tetap jadi pembaca setia ya:) hehe:*

Sekedar untuk info: Semua hal tentang cerita ini tidak nyata, Semuanya semata mata dari imajinasi aku. Oke?

   
    

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

REASONING abilityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang