Shin aera's part.
.
.Sungguh menyebalkan, aku harus kembali lagi kerumah ini, apalagi mengingat kejadian kemarin. Kurasa dia memang benar benar gangguan jiwa.
Sebelum pergi menuju rumah lelaki sombong itu, aku mencoba untuk selca. Semoga aja hari ini, hari yang baik untukku.
Aku kembali menekan bel yang berada di gerbang rumahnya yang sungguh besar ini. Kebetulan kemarin gerbang pintunya terbuka, jadi aku tak perlu menekan bel gerbang.
-Gerbangnya saja sebesar ini. Oh ya, ini potret yang kuambil kemarin. Untuk kenang kenangan hehe.
Namun kali ini yang keluar bukan lelaki kemarin, melainkan seorang gadis. Mungkin baru berumur 18tahun (Umur korea).
"Anyeong Eonni. Mencari siapa?" Tanyanya sopan. Anak ini sungguh ramah tak sama seperti lelaki kemarin.
"Apakah Jeong joonSsi ada disini?" tanyaku lembut anak itu mengangguk semangat. Ah dia begitu cantik. Kecil kecil tapi sudah tahu sopan santun. Ah aku sungguu senang melihatnya.
"Oppa!!" Teriaknya menghadap kedalam. Aku terkejut mendengarnya. Untung saja aku tak maracau. Karena biasanya jika aku dikagetkan oleh Shin hye aku langsung berteriak.Tak lama keluar sosok lelaki kemarin dari dalam rumah. Ternyata yang tadi itu adiknya. Wataknya sungguh berbeda.
"Anyeong. Ahli psikologi Shin aera?" Tanyanya ramah, wataknya sungguh berbeda dengan yang kemarin. Aneh.
"Ah,Nee." lalu dia langsung mempersilahkanku masuk kedalam rumahnya. Memang tak salah, dia memang orang kaya. Tapi sayang punya gangguan jiwa. Seketika aku tertawa dalam hati.
"AeriSsi!" Panggilnya, aku langsung menoleh kepadanya.
"Silahkan duduk, kau mau minum apa?" tanyanya, aku sungguh salut, wataknya bisa berubah dalam sehari saja. Daebak!Tak lama dia datang, dengan Wine di Tangannya.
"AeriNoona, kau menunggu apa lagi?" Tanyanya lagi, Huh. Watak lamanya kembali lagi. Dasar!
"Ah, Nee. Kau boleh berbaring di sofa sini saja. Aku akan langsung memeriksamu dengan beberapa test kementalan." Jelasku dan dia pangsung menurut.
Aneh, tak ada keanehan didirinya, tapi kenapa dia yakin bahwa dia memiliki gangguan. Sungguh. Pasien kali ini memang sungguh menantang.
"Shin aeraSsi, kenapa kau terlihat bingung?" Tanyanya, mungkin karna melihat raut wajahku. Bagaimana tidak heran, dia sungguh sungguh tak punya gangguan.
"Mianhae jeong joonSsi, aku tak menemukan gangguan. Sepertinya kau sehat." Jelasku, tapi sepertinya dia tak percaya dengan ucapanku ini.
"Jelas jelas aku merasakan keanehan dalam tubuhku beberapa hari ini, bagaimana bisa kau katakan aku sehat? Aku curiga mungkin kau bukan ahli psikologi sebenarnya." Lelaki ini sungguh membuatku emosi. Tahan aeri tahan. Tetap tersenyum dan terlihat ramah.
"Mianhae sekali lagi. Aku sungguh ahli psikologi. Tapi aku benar benar tak bisa menemukan penyakitmu Jeong joonSsi" ucapku berusaha tenang..kalau saja ini bukan rumahnya aku pasti sudah meneriakkinya.
"Aku selalu pusing disaat saat tertentu, lalu merancau tanpa sadar, aku tak bisa mengendalikannya. Bagaimana bisa kau berfikir aku ini baik baik saja AeraSsi?!" Ah, anak ini sungguh sulit untuk diberi tahu. Kali ini aku tak bisa sabar lagi.
"Ya! Jeong joonSsi kau tak mendengarkan ucapanku? Mungkin saja kau kelelahan. Ah sudahlah, saya pamit. Kamsahamnida." Kali ini aku tak tahan lagi, Apakah aku harus menutup klinikku? Yang datang ketempatku benar benar tak ada yang serius.Hallo pembaca REASONINGability. Terimakasih sudah membaca, jangan bosan ya nunggu part selanjutnya. Tetap jadi pembaca setia ya:) hehe:*
Sekedar untuk info: Semua hal tentang cerita ini tidak nyata, Semuanya semata mata dari imajinasi aku. Oke?
-Shin aera (Tzuyu, twice) cast.
KAMU SEDANG MEMBACA
REASONING ability
FantastikThe action of thinking about future in a non logical, non sensible way. Cast: Tzuyu, Jaehyun, Sejeong, Wonyoung, Dohyun, Hyun bin...(Banyak lagi)