V. Park Jimin (ii)

14 4 0
                                    

"Selamat hari jadi kita yang ke 10 bulan sayang. Semoga kita selalu bahagia. Aku sayang kamu. Park Jimin x Kang Sulji" ucap Jimin sambil memeluk Sulji. Hari ini adalah bulan ke 10 mereka menjalin hubungan. Cepat sekali rasanya, padahal baru kemarin Sulji dan Jimin pergi ke pasar malam sambil memakan jagung bakar dan naik wahana kincir angin. Jimin yang mengungkapkan rasa-nya untuk Sulji, bertanggung jawab mengembalikan kepercayaan Sulji dan berjanji menyembuhkan hati Sulji yang lebam membiru akibat luka lama.

Sungguh, rasanya baru kemarin tapi ternyata sudah 10 bulan saja mereka menjalani hubungan ini. Cepat sekali.

"Terimakasih Park Jimin, berjanjilah jangan meninggalkanku. Aku bersumpah akan tidak memaafkan diriku sendiri jika kau meninggalkan ku. Kau yang membuatku jadi seperti ini, jadi kau harus tanggung jawab. Tidak boleh pergi, huh" ucap Sulji sambil terisak kecil --pungguung nya sedikit naik turun saat di pelukan Jimin

"Jangan kau minta aku juga tidak akan pernah meninggalkan mu. Kalaupun suatu saat aku terpaksa meninggalkan mu aku akan tetap bersama mu, karena aku selalu ada di hatimu. Mungkin hanya ragaku yang dengan terpaksa pergi tidak dengan hatiku. Hatiku selalu menjadi milikmu saja" jawab Jimin

'Tuhan, beri aku waktu lebih lama lagi agar aku bisa menemani gadis kesayanganku ini. Jangan ambil nyawaku di waktu yang dekat ini. Ku mohon' batin Jimin 'Sulji aku minta maaf, tapi aku akan berusaha lebih lama lagi'

"Kita akan bahagia selamanya Jim. Kau dan aku, sampai Tuhan benar-benar mencabut satu di antara kita. Sekali lagi terimakasih. Aku sangat menyayangimu" di jawab dengan anggukan kecil kepala Jimin di balik pelukan mereka

"Sayang, mau es krim"

"Manjanya, sini pelukagi" ucap Jimin kembali menarik Sulji dalam pelukannya

"Biarin. Sayang Jimin, sayang banget"

"Sayang Sulji, sayang banget. Nikah yuk"

"Ayo, sekarang pokoknya gamau tau"

Dengan demikian Jimin berhasil bungkam sambil melepas pelukan mereka, menatap mata Sulji dalam. Seperti kaget atas omongan Sulji barusan. Sulji menatap Jimin sambil tersenyum tipis, sebenarnya Sulji menahan tawanya karena ekspresi Jimin yang kaget bukan main. Kemudian tangannya terangkat untuk menyentuh kedua pipi Jimin, mengelus kedua pipi yang sekarang terlihat lebih tirus itu. Dirirnya begitu menyayangi pria bernama Park Jimin ini.

Cup

Sulji menyatukan bibirnya dengan Jimin, menyalurkan rasa cintanya kepada Jimin. Baru kali ini dirinya berani berbuat nekat seperti ini. Hanya berciuman sambil memejamkan mata. Jimin membalas ciuman itu sambil menutup matanya. Sampai beberapa detik kemudian Sulji melepaskan tautan mereka, menatap Jimin serius. Jimin mengusap bibir Sulji yang basah dan tersenyum. Kemudian Sulji masuk ke dalam pelukan hangat Jimin. Menyandarkan kepalanya tepat di dada bidang Jimin. Dapat di dengar suara jantung Jimin yang berdetak dengan cepat. Di kira hanya dirinya saja yang merasa gugup ternyata Jimin juga.

"Sayang banget" kata Jimin

"Udah Jim jantungku gakuat dengernya"

"Lucu banget sih, yaudah mau apa? Es krim?"

"Mau es krim yang gak manis, dimana?"

"Mana ada yang gak manis coba?"

"Di cari pasti ada, ayo" rengek Sulji

"Ayo" kata Jimin, Sulji berdiri duluan. Berbalik melihat Jimin yang akan berdiri

Sulji pov
"Jim?" kataku saat melihat Jimin memejamkan matanya sambil menggelengkan kepalanya ringan "Pusing lagi?" sungguh aku sangat khawatir sekali dengan Jimin

Anpaman & EuphoriaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang