Beranjak darimu adalah
Perasaan sesak yang tak bisa
ku pahami▪▪▪
Hari ini Ara melanjutkan pembelajaran seperti biasanya
Jam istirahat ia gunakan membaca novel dan makan di kelas
Setiap harinya itulah yang di lakukan Ara
Ara tidak mendekati siapapun dan tidak ada yang mendekatinya.
Hari ini Ara akan pergi lagi ke rumah sakit, untuk bertemu Dara, gadis manis yang memberinya surat
Sebenarnya Ara sudah lelah dengan semua ini, percuma ia datang ke rumah sakit tapi tidak berani melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Alfa
Atau hanya sekedar melihatnya dari depan pintu, nyalinya terlalu kecil untuk berdiri disana
Semalaman Ara bergulat dengan pikirannya, untuk berhenti menemui Alfa yang sudah tidak mengharapkannya lagi
Ara sudah lelah dengan kelakuan bodohnya itu, lelah menerima sikap Alfa yang terlalu acuh kepadanya
Ara memutuskan untuk tidak memperdulikan Alfa walaupun hatinya begitu menolak.
Hari ini Ara pergi ke rumah sakit dengan tujuan hanya untuk bertemu Dara
Pulang sekolah
Karena Jeyhan sedang pergi ke luar kota, mulai sekarang Ara pergi menggunakan kendaraan umum atau ojek online
Ara memutuskan memesan ojek online dan menunggunya di depan sekolah
Setelah ojeknya datang Ara langsung naik dan pergi menuju rumah sakit
Saat dirumah sakit Ara sempat bingung bagaimana ingin menemui Dara, ingin bertanya pada resepsionis tapi ia juga tidak tau Dara di ruangan mana
Akhirnya Ara memilih menunggu di taman seperti kemarin, duduk di bangku yang sama sambil memainkan handphonenya
Ara tidak sadar ada seseorang yang sedang berjalan menujunya sekarang, karena terlalu fokus pada ponselnya
Ketika orang itu makin mendekat dan berhenti tepat di depan Ara
Ara mendongakan kepalanya dan sangat terkejut ketika melihat orang tersebut
Bahkan ponsel yang tadi di genggamnya sampai terjatuh karena terlalu terkejut melihat orang tersebut
Melihat hal itu, orang yang sekarang sedang berada di hadapan Ara membungkuk dan mengambil ponsel Ara yang terjatuh
Lalu menyodorkannya pada Ara tanpa mengucapkan apapun
"A..Alfa?" ucap Ara terbata, sambil tangannya perlahan mengulur untuk mengambil ponselnya
Tapi tiba tiba saja Alfa malah memasukan ponsel Ara ke saku baju rumah sakitnya
"Alfa, handphone aku" ucap Ara dan reflek berdiri
"Gua ambil" ucap Alfa santai dan mulai berbalik beranjak meninggalkan Ara
Ara yang entah harus melakukan apa malah diam saja, terpaku di tempatnya
"Woy kenapa aku diem aja, tu nasib hp gimana, gak ada hp mau mesen gojek ntar gimana aduhhh" ucap Ara pada dirinya sendiri
"Bego, kejar ra" ucap Ara lagi pada dirinya sendiri
Akhirnya Ara mengejar Alfa yang sudah lumayan jauh, saat mendekatinya Ara mengurangi kecepatannya dan mulai berjalan perlahan
"Alfa hp aku balikin ya" ucap Ara pelan, tapi cukup terdengar di telinga Alfa
Tiba tiba saja Alfa menghentikan jalannya, otomatis Ara juga ikut berhenti, Alfa berbalik menatap Ara
"Hp lo gua sita sehari, besok kesini lagi gua balikin" ucap Alfa dan mulai berjalan menuju ruang rawatnya
"Alfa! aku mau pesen gojek pake hp" ucap Ara reflek meninggikan suaranya
Alfa kembali berhenti
"Bisa pake kendaraan lain gak perlu ojek online" ucap Alfa tanpa membalikan badannya dan lanjut berjalanAra diam tak berkutik, sebenarnya ia marah pada dirinya sendiri kenapa tidak bisa marah pada Alfa, atau langsung saja mengambil hpnya dari saku Alfa
Ara yang kelewat kesal langsung pergi sambil berlari menuju luar rumah sakit, ia ingin pulang saja
Alfa yang mendengar suara langkah kaki menjauh menengok ke belakang
"Lah tadinya gua mau balikin kalo dia ngikut gua sampe kamar, malah pergi tuh bocah" ucap Alfa pelan
Ara keluar rumah sakit dan menaiki taksi yang sedang ngetam di depan, menyebutkan alamat rumahnya dan duduk dengan tenang
Saat sampai di rumah, dilihat rumah yang sepi, tidak ada siapapun
Ara memilih menuju kamar untuk mandi dan bersih bersih
Di lain tempat, ruang rawat Alfa
Alfa membuka ponsel Ara, dulu sempat Ara memberitahu password hpnya, entah sekarang sudah di ganti atau belum
Alfa mencoba dan ternyata passwordnya benar, belum diganti oleh Ara
Saat hp terbuka hal menarik pertama yang Alfa lihat adalah lock screen
Di sana Ara memasang foto Alfa sebagai lock screennya
Alfa kembali mengutak atik hp Ara, melihat line, whatsapp, hingga instagram
Saat membuka line, Alfa cukup terkejut banyak chat yang menghina dan menghujat Ara, bahkan hampir sebagian sudah di baca oleh Ara
Lebih parah lagi kata kata mereka yang sangat tidak pantas
Alfa menghapus semua chat itu dan memblokir orang yang mengirimnya
Alfa membuka galeri Ara, tidak ada satupun foto Ara, paling foto bersama atau foto berdua dengan Alfa
Tidak ada yang penting, Alfa hendak menaruh hp Ara di atas nakas tiba tiba hp itu berbunyi tanda pesan masuk
Papa❤
Ara..udah pulang sekolah kan? Maaf papa baru kabarin sekarang dari pagi papa banyak kerjaan, ini juga baru selesaiMakan jangan lupa ya, pulang tadi naik apa? Kalau hujan naik taksi ya jangan dipaksa naik ojek online
Alfa cukup terkejut dengan isi pesan itu, berarti benar yang dikatakan Ara tadi ia butuh hp nya untuk memesan ojek online, Alfa menyimpulan Jeyhan sedang berada di luar kota.
Di rumah Ara
Ara sudah selesai mandi dan bersih bersih, Ara turun ke bawah karena lapar
Di bawah Ara tidak menemukan masakan apapun, Ara membuka kulkas, ada nuget, ara memilih memasak itu
Setelah selesai Ara mulai memakannya dengan tenang
Ara mencuci piring sisa makannya dan kembali ke kamar
Karena besok ada pr Ara berjalan ke meja belajarnya dan mulai mengerjakan tugasnya, setelah selesai Ara mebuka buka buku catatan puisinya
Membaca sekilas puisi puisi suara hatinya, yang kebanyakan tentang Alfa
Ara jadi ingat hpnya yang ada di Alfa, ia juga bingung kenapa Alfa bersikap begitu, Ara tidak mengerti dengan jalan pikiran Alfa
Kemarin mengacuhkannya seperti orang asing, sekarang seakan ingin mengikatnya
Sebenarnya apa yang ada di pikiran Alfa.
Ara mengambil pulpennya dan menuliskan sesuatu di bukunya
Saat aku lelah
Ku minta rindu untuk pergi
Tetapi,
Apa rasaku saat ini
Rinduku sudah tersesat dalam hati
Berdiam abadi
Dan enggan untuk pergiKini aku sudah cukup mengerti
Dulu kamu tak ingin aku pergi
Tapi kini
Aku yang tidak bisa pergiMungkin ini namanya cinta paling rumit
Ketika aku tak bisa beralasan untuk pamit
KAMU SEDANG MEMBACA
ARA - REVISI
Novela Juvenil❝Untukmu, yang mungkin tak bisa kumiliki selamanya, sesakit ini ternyata mencintaimu❞ -Ara ❝Maafkan aku yang bodoh dan egois ini❞ -Alfa Create by me