#23 RUMIT

737 29 7
                                    

Beranjak darimu adalah
Perasaan sesak yang tak bisa
ku pahami

▪▪▪

Hari ini Ara melanjutkan pembelajaran seperti biasanya

Jam istirahat ia gunakan membaca novel dan makan di kelas

Setiap harinya itulah yang di lakukan Ara

Ara tidak mendekati siapapun dan tidak ada yang mendekatinya.

Hari ini Ara akan pergi lagi ke rumah sakit, untuk bertemu Dara, gadis manis yang memberinya surat

Sebenarnya Ara sudah lelah dengan semua ini, percuma ia datang ke rumah sakit tapi tidak berani melangkahkan kakinya menuju ruang rawat Alfa

Atau hanya sekedar melihatnya dari depan pintu, nyalinya terlalu kecil untuk berdiri disana

Semalaman Ara bergulat dengan pikirannya, untuk berhenti menemui Alfa yang sudah tidak mengharapkannya lagi

Ara sudah lelah dengan kelakuan bodohnya itu, lelah menerima sikap Alfa yang terlalu acuh kepadanya

Ara memutuskan untuk tidak memperdulikan Alfa walaupun hatinya begitu menolak.

Hari ini Ara pergi ke rumah sakit dengan tujuan hanya untuk bertemu Dara

Pulang sekolah

Karena Jeyhan sedang pergi ke luar kota, mulai sekarang Ara pergi menggunakan kendaraan umum atau ojek online

Ara memutuskan memesan ojek online dan menunggunya di depan sekolah

Setelah ojeknya datang Ara langsung naik dan pergi menuju rumah sakit

Saat dirumah sakit Ara sempat bingung bagaimana ingin menemui Dara, ingin bertanya pada resepsionis tapi ia juga tidak tau Dara di ruangan mana

Akhirnya Ara memilih menunggu di taman seperti kemarin, duduk di bangku yang sama sambil memainkan handphonenya

Ara tidak sadar ada seseorang yang sedang berjalan menujunya sekarang, karena terlalu fokus pada ponselnya

Ketika orang itu makin mendekat dan berhenti tepat di depan Ara

Ara mendongakan kepalanya dan sangat terkejut ketika melihat orang tersebut

Bahkan ponsel yang tadi di genggamnya sampai terjatuh karena terlalu terkejut melihat orang tersebut

Melihat hal itu, orang yang sekarang sedang berada di hadapan Ara membungkuk dan mengambil ponsel Ara yang terjatuh

Lalu menyodorkannya pada Ara tanpa mengucapkan apapun

"A..Alfa?" ucap Ara terbata, sambil tangannya perlahan mengulur untuk mengambil ponselnya

Tapi tiba tiba saja Alfa malah memasukan ponsel Ara ke saku baju rumah sakitnya

"Alfa, handphone aku" ucap Ara dan reflek berdiri

"Gua ambil" ucap Alfa santai dan mulai berbalik beranjak meninggalkan Ara

Ara yang entah harus melakukan apa malah diam saja, terpaku di tempatnya

"Woy kenapa aku diem aja, tu nasib hp gimana, gak ada hp mau mesen gojek ntar gimana aduhhh" ucap Ara pada dirinya sendiri

"Bego, kejar ra" ucap Ara lagi pada dirinya sendiri

Akhirnya Ara mengejar Alfa yang sudah lumayan jauh, saat mendekatinya Ara mengurangi kecepatannya dan mulai berjalan perlahan

"Alfa hp aku balikin ya" ucap Ara pelan, tapi cukup terdengar di telinga Alfa

Tiba tiba saja Alfa menghentikan jalannya, otomatis Ara juga ikut berhenti, Alfa berbalik menatap Ara

"Hp lo gua sita sehari, besok kesini lagi gua balikin" ucap Alfa dan mulai berjalan menuju ruang rawatnya

"Alfa! aku mau pesen gojek pake hp" ucap Ara reflek meninggikan suaranya

Alfa kembali berhenti
"Bisa pake kendaraan lain gak perlu ojek online" ucap Alfa tanpa membalikan badannya dan lanjut berjalan

Ara diam tak berkutik, sebenarnya ia marah pada dirinya sendiri kenapa tidak bisa marah pada Alfa, atau langsung saja mengambil hpnya dari saku Alfa

Ara yang kelewat kesal langsung pergi sambil berlari menuju luar rumah sakit, ia ingin pulang saja

Alfa yang mendengar suara langkah kaki menjauh menengok ke belakang

"Lah tadinya gua mau balikin kalo dia ngikut gua sampe kamar, malah pergi tuh bocah" ucap Alfa pelan

Ara keluar rumah sakit dan menaiki taksi yang sedang ngetam di depan, menyebutkan alamat rumahnya dan duduk dengan tenang

Saat sampai di rumah, dilihat rumah yang sepi, tidak ada siapapun

Ara memilih menuju kamar untuk mandi dan bersih bersih

Di lain tempat, ruang rawat Alfa

Alfa membuka ponsel Ara, dulu sempat Ara memberitahu password hpnya, entah sekarang sudah di ganti atau belum

Alfa mencoba dan ternyata passwordnya benar, belum diganti oleh Ara

Saat hp terbuka hal menarik pertama yang Alfa lihat adalah lock screen

Di sana Ara memasang foto Alfa sebagai lock screennya

Alfa kembali mengutak atik hp Ara, melihat line, whatsapp, hingga instagram

Saat membuka line, Alfa cukup terkejut banyak chat yang menghina dan menghujat Ara, bahkan hampir sebagian sudah di baca oleh Ara

Lebih parah lagi kata kata mereka yang sangat tidak pantas

Alfa menghapus semua chat itu dan memblokir orang yang mengirimnya

Alfa membuka galeri Ara, tidak ada satupun foto Ara, paling foto bersama atau foto berdua dengan Alfa

Tidak ada yang penting, Alfa hendak menaruh hp Ara di atas nakas tiba tiba hp itu berbunyi tanda pesan masuk

Papa❤
Ara..udah pulang sekolah kan? Maaf papa baru kabarin sekarang dari pagi papa banyak kerjaan, ini juga baru selesai

Makan jangan lupa ya, pulang tadi naik apa?  Kalau hujan naik taksi ya jangan dipaksa naik ojek online

Alfa cukup terkejut dengan isi pesan itu, berarti benar yang dikatakan Ara tadi ia butuh hp nya untuk memesan ojek online, Alfa menyimpulan Jeyhan sedang berada di luar kota.

Di rumah Ara

Ara sudah selesai mandi dan bersih bersih, Ara turun ke bawah karena lapar

Di bawah Ara tidak menemukan masakan apapun, Ara membuka kulkas, ada nuget, ara memilih memasak itu

Setelah selesai Ara mulai memakannya dengan tenang

Ara mencuci piring sisa makannya dan kembali ke kamar

Karena besok ada pr Ara berjalan ke meja belajarnya dan mulai mengerjakan tugasnya, setelah selesai Ara mebuka buka buku catatan puisinya

Membaca sekilas puisi puisi suara hatinya, yang kebanyakan tentang Alfa

Ara jadi ingat hpnya yang ada di Alfa, ia juga bingung kenapa Alfa bersikap begitu, Ara tidak mengerti dengan jalan pikiran Alfa

Kemarin mengacuhkannya seperti orang asing, sekarang seakan ingin mengikatnya

Sebenarnya apa yang ada di pikiran Alfa.

Ara mengambil pulpennya dan menuliskan sesuatu di bukunya

Saat aku lelah
Ku minta rindu untuk pergi
Tetapi,
Apa rasaku saat ini
Rinduku sudah tersesat dalam hati
Berdiam abadi
Dan enggan untuk pergi

Kini aku sudah cukup mengerti
Dulu kamu tak ingin aku pergi
Tapi kini
Aku yang tidak bisa pergi

Mungkin ini namanya cinta paling rumit
Ketika aku tak bisa beralasan untuk pamit

ARA - REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang