Semesta, bisakah ku pergi
Dari dunia yang seakan menolak
Keberadaanku ini, aku lelah▪▪▪
Ara pulang ke rumah menggunakan taxi, Ara sudah masuk ke dalam mobil dan sedang dalam perjalanan menuju rumahnya
Sepanjang perjalanan ia memikirkan anak kecil bernama Dara yang memberikan surat kepadanya, betapa manisnya anak itu, Ara tersenyum membayangkannya
"Besok pulang sekolah aku kesana lagi deh" batin Ara
Taxi yang ditumpangi Ara sudah sampai di depan gerbang rumahnya, Ara turun setelah membayar ongkos kepada supir taxi tersebut
Ara membuka gerbang rumahnya perlahan dan mulai berjalan menuju pintu utama, Ara membuka sambil mengucapkan salam
"Assalamualaikum" ucap Ara
Tidak ada sahutan dari siapapun
Ara menaiki tangga menuju kamar Jeyhan, untuk melihat papanya
"Pah?" panggil Ara
Ayahnya tetap tidak menyahut, Ara membuka pintu kamar Jeyhan, ternyata Jeyhan sedang sibuk bekerja di meja kerjanya
"Pah" panggil Ara lagi
Kali ini Jeyhan mendongakkan kepalanya
"Eh udah pulang kamu" ucap Jeyhan
"Iya hehe" ucap Ara sambil salim ke Jeyhan
"Gimana Alfa?" tanya Jeyhan
"Baik kok,udah mulai membaik" ucap Ara, bohong Ara bohong , ia tidak tau keadaan Alfa, jangankan keadaannya bertemu saja tidak
"Ara ke kamar ya pah, mau istirahat" ucap Ara
"Iya, jangan lupa sholat ya" ucap Jeyhan mengingatkan
"Siap pah" ucap Ara sambil tersenyum, dan hilang dari balik pintu
Ara berjalan menuju kamarnya yang hanya beberapa langkah dari kamar Jeyhan, Ara masuk dan merebahkan begitu saja tubuhnya yang masih terbalut seragam putih abu abunya
Ara teringat surat dari Dara dan hendak membacanya kembali, Ara membuka tasnya dan mencari kertas tersebut
Suratnya tidak ia temukan, Ara sudah mengeluarkan semua isi tasnya tetapi surat itu tidak ada, ia cek dia kantong seragamnya juga tidak ada
Ara mengingat ngingat apakah tertinggal di mobil taxi tadi, saat ia dalam perjalanan pulang
Tapi seingat Ara, ia tidak membacanya di taxi dan tidak memegangnya
"Tadi aku taro mana ya? Coba inget inget ra"ucap Ara pada dirinya
"Tadi kan aku duduk di bangku, nulis, terus papa nelfon, terus.." ucap Ara menggantung
"Astaghfirullah.. Ketinggalan di bangku rumah sakit" pekik Ara
"Ya ampun, kenapa bisa seceroboh itu sih Ara" ucap Ara pada dirinya sendiri
"Kalo ada orang yang baca gimana? Kalo di ambil gimana?" gumam Ara
"Argh, bakal ilang gak ya?" ucap Ara bingung sendiri
Ara mencoba tidak memikirkannya dan memilih membersihkan diri, Ara pergi ke kamar mandi, selesai mandi Ara memakai piyamanya dan beranjak ke kasur
Ara tiduran dan menggenggam buku catatan puisinya
"Nulis apa ya?" tanya Ara pada dirinya sendiri
"Hmm, masa Alfa lagi bosen kali" ucap Ara
"Tapi kayaknya aku gak pernah bosen nulis kamu Alfa" ucap Ara sendu
KAMU SEDANG MEMBACA
ARA - REVISI
Fiksi Remaja❝Untukmu, yang mungkin tak bisa kumiliki selamanya, sesakit ini ternyata mencintaimu❞ -Ara ❝Maafkan aku yang bodoh dan egois ini❞ -Alfa Create by me