life

304 18 4
                                    

***

Author POV

Hari ini hari Sabtu, hari libur bagi murid seperti Sarah yang bersekolah di sekolah swasta. Setelah 5 hari gadis itu harus bergelut dengan matanya yang harus bangun jam 5 pagi. Kini gadis itu sedang bergelut dalam mimpinya meski sekarang sudah pukul 9 pagi. Tapi tidak berlangsung lama. Suara dari wanita paruh baya yang berteriak dari luar, membangunkannya bak alarm. Dan membuat ia berguling-guling hingga jatuh dengan posisi yang tidak keren sama sekali.

Kepala nya terlebih dahulu menapak dilantai dan kaki nya yang satu masih diatas kasur dan satu lagi dilantai. Sangat menyakitkan. Masih setengah sadar, gadis itu bangkit dari posisinya. Keluar kamar dengan jalan terhuyung-huyung, seperti akan oleng dan menghampiri suara yang membuatnya terjatuh dengan cara yang sangat tidak elit.

"Kenapa sih mak-hoaammmm," tanya Sarah seraya membuka mulut nya semaksimal mungkin untuk menguap.

"Tutup mulut mu itu!" ujar Rosa, mama Sarah sambil menyentil pelan dahi putrinya. "Anak perawan kamu-

"Anak gadis mak" ralat Sarah.

"Yaiya gadis perawan! Emang kamu gak perawan?!" tanya Rosa dengan nada tinggi.

"Eits! Perawan lah mak enak aja! Aku masih belum pernah terjamah yaa." balas Sarah sewot.

"Iya makanya mamak bilang perawan. Eh ngapain kita jadi bahas perawan?-"

"Ya mamak kok"

"Kamu nih anak gadis tapi bangun aja susah! Mentang-mentang libur jadi suka mu bangun ya? Jadi malu mamak ngasih kamu sama bou Sarla" repet Rosa.

Karna masih setengah sadar, Sarah tidak mengerti makna ucapan mama nya itu. "Wait, apa mak? Ngasih ke bou Sarla? Apaan sih, dikata aku barang rongsokan apa make bilang ngasih?" balas Sarah.

"Iya lah nanti kalo kamu sama Kevin" balas Rosa santai.

"Hah? Apa sih? Ga ngerti aku- Eh? Bentarr- bentarr. Sama kevin? Nikah gitu?

"Iy-

Belum sempat mamanya menjawab, Sarah sudah tertawa terpingkal-pingkal seperti orang yang baru saja mendapat lawakan dari teman bicaranya.

"Hahahahahahahahaha-
It's impossible
It's imposible
It's impossible........"
Dilanjutkan dengan nyanyian sumbang yang kini menggelegar di seluruh ruangan dapur.

Rosa yang melihat putri dengan kelakuan abstrak ini hanya tepok jidat dan menatap putrinya kasihan.

"Sarah... kamu sehat?" tanya Rosa ketika melihat putrinya tertawa sampai meneteskan air mata.

"Hahaha-sehat lah mak" lanjut Sarah seraya mengelap air mata nya yang sudah tercampur dengan belek hingga membuat beleknya sekarang berada di pipi. "Cuma yang mamak bilang aku bakal sama Kevin tuh impossible, secara keknya Kevin tuh ilfeel sama aku mak. Orang aku chat aja selalu dibalas singkat, itu pun udah syukur dibales. Biasanya read doang" tutur Sarah yang terdengar seperti orang yang sedang, curhat?

"Wajar sih, kelakuan kamu aja abstrak banget. Heran mamak" balasan Rosa membuat dahi Sarah mengerut.

Apa-apaan ini? Ibu macam apa yang mendukung anaknya jika tidak disukai orang? WHat thEe f hell? Kubur saja diri Sarah dalam- dalam.

"Hngg, yaudah lah mak aku cuci muka dulu" lanjut Sarah.

"Jangan lupa abis itu beresin kamar mu!" perintah Rosa.

"Siap komandan" balas Sarah seraya menegakkan tubuhnya dilanjutkan dengan tangan hormat ala TNI yang sedang upacara.

---
Disisi lain, Kevin tengah sibuk mondar- mandir mencari sesuatu dengan wajah panik. Seperti anak yang sedang kehilangan tupperware ibunya, Kevin mencari sesuatu itu dengan sangat teliti disetiap sudut kamarnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PARIBAN ZONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang