Hello i'm back!
Bel Istirahat pun berbunyi. Siswa-siswi satu persatu mulai keluar dari kelas. Syafa dan ke lima sahabatnya masih ngobrol di dalam kelas.
Ketika sedang asik mengobrol, Arkan datang ke kelas Syafa lalu menghampiri nya. Sahabat-sahabat Syafa pun langsung bengong kek orang ogeb.
"Misi emak-emak arisan, gue mau minjem Syafa dulu ya bentar," kata Arkan.
"Wih wih jadi kalian beneran pacaran nih?" tanya Widya.
"Budu babang Arkan sang ketos kita berpacaran dengan waketos." Tasya.
"Beneran pacaran lo kupret?" Irma.
"Sabar, ini juga lagi proses." Arkan.
Kelima sahabat Syafa langsung heboh begitu saja.
"Ih apasih kalian ini, gue sama Arkan mau nyelesaiin tugas bareng, udah ah. Yuk Ar," ajak Syafa sambil menarik tangan Arkan, agar keluar dari kls nya.
"WOY ARKAN, NANTI KALO KALIAN JADIAN PJ YE BUAT KITA BERLIMA!!" ucap Nurul dengan suara cempreng.
"Tenang aja," balas Arkan enteng. Ia tersenyum manis ke Syafa, dan senyuman nya pun di balas dengan senyuman paling manis Syafa.
"Apasih mereka ini. Udah biarin aja, gausah di ladenin," ujar Syafa.
"Eh? Maaf." Lalu ia melepas tangan Arkan, yang sempat di tarik nya tadi. Arkan mengerutkan dahinya.
"kenapa di lepas?" tanya Arkan sambil mengangkat alisnya sebelah.
"Gak enak ini rame banget, nanti gue di hujat segala macem sama fans-fans lo yang bejibun."
"Yailah gausah nanggepin omongan orang. Biarin aja. Cuekin, gausah terlalu ambil hati apa kata orang." Arkan langsung meraih tangan mulus Syafa kembali. Memegang nya erat, seakan-akan Syafa adalah milik nya. Syafa yang di perlakukan seperti itu, menunjukkan kembali senyum manisnya.
"Pantesan banyak yang ngincer lo Fa," ujar Arkan tiba-tiba.
"Lah kenapa?"
"Karna senyuman lo yang manis," kata Arkan sambil berkata jujur. Terlihat dari matanya, bahwa Arkan memang mengagumi Syafa.
"Haduh lemesh deh gue kalau gini ceritanya. Tenang Fa tenang, jangan ampe gerogi depan Arkan. Siapa tau aja Arkan cuman kagum sama lo," batin Syafa
"Kok bengong?"
"Eh engga, ayok selesaiin tugas."
Ketika Syafa berjalan mendahului Arkan, ia hampir saja terjatuh ke lantai. Untung Arkan sempat menangkapnya tadi, kalau tidak? Entahlah. Mungkin sakitnya tak seberapa, tapi malu nya itu loh.
Arkan mengajak Syafa ke taman sekolah. Mereka duduk berdua bersebelahan.
"Fa?"
"Iya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
All About You
RandomSyafa Prasetya Putri Prawijaya Dia harus menjalani apa itu arti kehidupan yang sebenarnya, tanpa ada dukungan dari orang-orang terdekat. Dia, bagaikan pohon tanpa daun, dominan ranting, yang harus berdiri tegar sendiri. Apakah ia mampu menjalani...