13. Surat-suratan?

193 34 14
                                    

Hello i'm back!

Sekarang sudah akhir pekan, dan esok senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang sudah akhir pekan, dan esok senin. Kelompok drama Syafa hari ini rencananya akan latihan, hari rabu latihan untuk terakhir kali, dan hari sabtu nya mereka berkumpul lagi untuk membeli semua yang di perlukan di kelompok nya.

Sebenarnya yang lain pada malas untuk latihan, tapi karna waktu nya sudah dekat mau tidak mau, harus mau.

Yang lain sudah berkumpul di ruang tamu. Termasuk sahabat-sahabat Rifal. Ternyata kemarin Syafa di kerjai oleh Tasya dan Widya. Mereka berdua hanya ingin membuat Syafa kesal.

Sudah jelas ini adalah ide dari Irma.

Syafa duduk berhadapan dengan Rifal. Keduanya saling menatap, lalu Syafa tersenyum. Senyum manis khas Syafa yang membuat Rifal makin jatuh cinta. Rifal pun membalas senyumannya.

Yang lain sedang menghafalkan dialog yang sudah di berikan. Syafa dan Renal lah yang paling banyak, karna mereka berdua adalah tokoh utama. Rifal awalnya sedikit cemburu, ternyata pasangan Syafa adalah Renal.

Tapi berulang kali Syafa beritahukan pada Rifal, tidak boleh cemburu terhadap sahabat sendiri. Itu sangat tidak baik. Sebenarnya Kalau Adit mau jadi pasangan Syafa, Syafa tidak masalah. Berhubung Adit menolak, jadi yasudah lah Renal saja.

Alvian menawarkan diri untuk menjadi pasangan Syafa, tapi jelas Syafa menolak. Syafa berpasangan dengan Renal, yang notabenya adalah sahabatnya sendiri saja ia cemburu, apalagi bukan sahabat nya? Haduh.

Devano dan lainnya yang bukan kelompok Syafa tentu hanya duduk diam, menyaksikan mereka berlatih. Mereka semua paham, betapa susahnya menghafal teks sebanyak itu.

Syafa sudah hafal semua bagiannya, sudah cukup lancar juga. Karna dia selagi ada waktu senggang berlatih sendiri di kamar. Inget, kamar tidur bukan kamar mandi.

Ketika Syafa sedang fokus menghafal ulang dialognya, tiba-tiba ada kertas yang di bentuk seperti bola, mengenai wajahnya. Syafa tak tau siapa yang jail seperti ini.

"Aduh," rintih Syafa.

Refleks Tasya langsung menoleh ke arah Syafa yang meringis.

"Eh kenapa Fa?" Syafa menggelengkan kepalanya.

"Gapapa," ujar Syafa. Tasya hanya mengangguk-ngangguk, dan melanjutkan lagi kegiatan menghafalnya.

Syafa mengambil kertas yang sudah di gumpal seperti bola. Yap, kertas yang di lemparkan tadi ke muka Syafa. Ini pasti ulah Rifal, karna sedari tadi ia terlihat mencurigakan di antara yang lain.

Alis Syafa mengerut, dan sambil memperlihatkan kertas tadi ke arah Rifal. Rifal yang mengerti bahasa tubuh Syafa langsung menyuruh nya untuk membuka kertas tersebut.

"Buka aja," kata Rifal pelan, tapi masih bisa terdengar oleh Syafa. Syafa mengangguk dan membuka gumpalan kertas tadi.

Terlihat lah tulisan Rifal yang lumayan bagus.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang