O1:: tidak sesuai ekspektasi

14.5K 902 136
                                    

Kota Seoul itu sangat ramai,padat dan asing bagi Yuni yang baru saja meninggalkan desanya yaitu Jeonju untuk membantu ekonomi keluarga dan mancari pekerjaan di kota Seoul. Tidak dapat dihindari juga jika banyak kejahatan yang terjadi di kota besar seperti Seoul

"Lepasin!, saya nggak punya apa-apa. Saya dateng dari Jeonju ke Seoul untuk kerja dan saya bukan orang yang punya banyak uang. Kalian salah orang kalo mau ngerampok!" Yuni meronta-ronta minta di lepaskan oleh kedua preman yang hendak merampoknya

"Kalo nggak ada duit, tubuh lo juga oke nih" ucap salah satu preman itu.

"Nggak! aku bukan wanita murahan. TOLONG!!" Yuni berteriak meminta tolong

Preman itu hanya tertawa, karena merasa tidak mungkin akan ada yang menolong gadis yang ia rampok ini. Mobil mewah berwarna hitam melintas melewati yuni dan prema itu. Lalu tiba-tiba mobil itu berhenti dan pria paruh baya keluar dari mobil itu.

"Lepasin anak itu" pria paruh baya itu berucap dengan tenang

"Nggak bisa!" Preman itu malah hendak membawa kabur Yuni dan pria paruh baya itu langsung menendang kedua preman itu hingga melepaskan tangan Yuni.

Pria paruh baya itu terus menghantam rahang preman itu hingga tidak sanggup lagi melawan dan memilih untuk kabur.

"T-terima kasih tuan" ucap Yuni membungkuk hormat.

"Sebenarnya kamu mau kemana bawa tas dan barang kaya gitu? Jangan bilang kamu ada masalah keluarga dan kabur dari rumah ya?" Tebak pria paruh baya itu

"Eh enggak kok tuan,aku bukan kabur dari rumah. tapi aku itu dateng dari desa Jeonju ke kota Seoul untuk cari kerjaan dan bantu ekonomi keluarga" ucap Yuni

"Kerjaan? Saya ada pekerjaan buat kamu. Dan kamu nggak perlu lagi menyewa tempat tinggal karena kalo kamu nerima pekerjaan ini maka kamu akan tinggal di rumah saya. Dan kelihatan nya umur kamu ini sebenarnya masih umur-umur pelajar kan?"

"Iya, tapi saya milih untuk membantu keluarga dari pada sekolah" ucap Yuni malu karena bukan anak yang berpendidikan

"Oke, kalo kamu nerima pekerjaan ini maka kamu akan tinggal di rumah saya sekaligus juga kamu akan saya sekolahkan. Gaji tiap bulan juga akan saya berikan tanpa memotong biaya sekolah, tempat tinggal dan kebutuhan kamu. Gimana?"

Tawaran yang sangat menggiurkan, Yuni tidak perlu menyewa tempat tinggal dan juga disekolah gratis tanpa mengeluarkan biasa sedikit pun.ditambah lagi gaji bulanan yang bisa ia kirim untuk orang tuanya. Tapi apa pekerjaan nya? Jika pekerjaannya haram seperti menjadi jalang maka Yuni pasti akan menolak pekerjaan itu, karena orang tuanya pasti akan kecewa jika Yuni mendapat uang dari pekerjaan yang tidak benar

"Tapi, pekerjaan apa?"

"Menjadi baby sitter anak saya" ucap pria paruh baya itu.

Yuni bernafas lega karena pekerjaannya adalah menjadi baby sitter bukan jalang. Tentu sangat mudah bukan hanya mengurus anak kecil, mengajaknya bermain dan membantu nya belajar. Lagi pula Yuni juga menyukai anak kecil. Anak kecil itu pasti lucu dan menggemaskan

"Baby sitter? saya mau. Saya akan merawat anak tuan dengan baik dan penuh kasih sayang" ucap Yuni bersemangat.

"Baiklah, sekarang kamu bisa ikut saya kerumah. Sebelum itu perkenalkan nama saya Choi Seojun dan anak saya yang akan kamu asuh bernama Choi Yeonjun" ucap pria paruh baya itu yang sudah diketahui bernama Seojun

"Perkenalkan juga nama saya Jang Yuni" Yuni tersenyum dan kembali membungkuk hormat

Yuni takjub dan terkesima melihat rumah mewah yang ada di hadapannya ini, sungguh keluarga ini memang keluarga kaya, pantas saja Seojun mau menyekolahkan nya, memberikan nya tempat tinggal sekaligus gaji yang tinggi. Ternyata karena tuan Seojun tidak tau lagi bagaimana cara menghabiskan uangnya.

Tetapi, Yuni baru mengetahui ternyata rumah sebesar dan semewah ini hanya di tinggali oleh ayah dan anak. Sekaligus juga beberapa pelayan. Ia kira rumah ini ditinggali oleh satu keluarga besar.

"Kamu bisa naik ke lantai 2 dan di salah satu pintu kamar itu ada tulisan 'Choi Yeonjun' kamu bisa tinggal masuk aja untuk ketemu anak saya" Yuni langsung mengangguk patuh dan menuju kamar Yeonjun setelah menaruh barang-barang nya di kamar bawah. Beberapa kamar di bawah memang di sediakan khusus untuk pelayan

Yuni mengetuk pintu kamar yang berisikan tulisan 'Choi Yeonjun' seperti yang tadi Seojun bilang, namun karena pemilik kamar tidak kunjung membukakan pintunya, maka ia langsung masuk ke kamar yang tidak di kunci itu. Toh tuan Seojun juga menyuruhnya langsung masuk saja. Pikir Yuni

Ketika memasuki kamar itu, Yuni tidak heran melihat kamarnya berantakan, karena wajar saja kamar anak kecil pasti berantakan. Namun anehnya sama sekali tidak ada mainan atau sesuatu yang berhubungan dengan anak kecil di kamar itu, nuansa kamar itu malah seperti kamar pria dewasa. Namun Yuni tidak ambil pusing mungkin saja anak kecil yang bernama Yeonjun itu menyukai kamar seperti ini.

Yuni memang tidak mendapati adanya anak kecil yang bernama Yeonjun di kamar itu, tetapi mendengar suara gemericik air dari kamar mandi Yuni langsung tau jika anak kecil yang bernama Yeonjun itu sedang berada di kamar mandi. Lebih baik sekarang Yuni membersihkan kamar Yeonjun.

Mulai dari tempat tidur,meja belajar dan sampah-sampah snack yang berserakan Yuni bereskan semua. Hingga terdengar suara pintu kamar mandi terbuka dan Yuni langsung menoleh

Keduanya sama sama terkejut. Terutama Yuni yang sangat terkejut melihat pria remaja yang keluar dari kamar mandi, bukan anak kecil. Ditambah lagi pria itu hanya memakai handuk yang melingkar di pinggang nya.

"Biasa aja kali liatinnya" ucap Yeonjun sambil berjalan kearah lemari dan Yuni masih membeku di tempatnya

"Gue nggak terlalu kaget karna udah biasa kalo orang tiba-tiba masuk ke kamar gue dan itu udah pasti baby sitter baru gue" ucap Yeonjun santai

Yuni mencerna ucapan Yeonjun tadi
"APA!? Itu berarti dia dong yang bakal jadi anak asuh aku? Gede banget buset. Orangnya maksudnya yang gede banget. Aku kira anak kecil lucu yang polos,dan gemesin. Tapi ternyata aku jadi baby sitter cowok bringas kayak dia" batin Yuni

"Oh j-jadi k-kamu anak asuh aku ya, oke kamu imut dan lucu juga, aku pasti betah ngurusin kamu" ucap Yuni sambil mengusap kepala Yeonjun yang duduk di ranjang nya

"Apaan sih,pake pegang-pegang segala. Dan apa tadi Imut? Lucu? Hahaha lo belum tau gue, liat aja nanti gue bakal bikin lo nggak betah tinggal disini dalam waktu 1 minggu kayak yang sebelum-sebelumnya" ucap Yeonjun

"Coba aja kalo bisa, kamu bayi imut dan ngegemesin tau nggak. Aku yakin bakal betah kok ngerawat kamu. Utututu pakek baju dulu yaa sini-sini biar aku ambilin bajunya" ucap Yuni yang memperlakukan Yeonjun seperti anak kecil padahal dalam hati merasa muak dan jijik. namun karena tuan Seojun sangat baik dan memberikan imbalan yang sangat besar, maka Yuni harus bersabar.

◦•●◉✿ . ✿◉●•◦

TBC


Kembali dengan cerita yang tokoh utamanya Yeonjun. 3 cerita aku tokohnya udah Yeonjun dan ditambah ini lagi jadi 4 deh.
Bucin Yeonjun memang beda.

Semoga ada yang suka ya sama ceritanya.
Kalo tiba tiba aku nggak bisa nerusin ceritanya pasti aku unpub hehehe /kabur/

26 Jan 2020

✓『BABY BOY』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang