O8:: Yeonjun

4.8K 523 22
                                    

Kejadian dan ucapan Soya dua hari yang lalu sebenarnya sedikit membuat Yuni takut untuk kesekolah hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kejadian dan ucapan Soya dua hari yang lalu sebenarnya sedikit membuat Yuni takut untuk kesekolah hari ini. Tapi mau bagaimana lagi, semua harus di jalani dan Yuni yakin semua akan baik-baik saja.

Hari ini Yeonjun juga sudah sembuh dari flu-nya akibat kehujanan, jadi mereka bisa berangkat ke sekolah sekarang.

Untuk hari ini Yuni bangga kepada Yeonjun karna bisa bangun dan langsung bersiap siap saat alarm nya hidup jadi dirinya tidak perlu lagi susah payah membangun kan Yeonjun yang suka menawar waktu '5 menit lagi' jika di bangunkan.

Seperti seorang ibu yang bangga kepada bayi nya yang baru bisa mengucapkan kata 'mama' hahaha ada-ada saja. Lagi pula Yeonjun sudah besar. Bahkan diumur nya yang 19 tahun saat ini dia harus sudah bisa bangun sendiri dan menyiapkan semua keperluan pribadinya sendiri. Tanpa harus meminta bantuan apalagi sampai memperkerjakan orang untuk menjadi baby sitter nya.

Brmmm! Brmmm! Brmmm!

Terdengar suara motor dari garasi belakang rumah. Sangat bising. Suara motor itu terus berbunyi dan sengaja di keras kan agar mengganggu orang rumah. Yuni yang tentunya sedang menyiapkan sarapan untuk Yeonjun sangat merasa terganggu.

Hingga ia ingat bahwa tadi Yeonjun pergi keluar dan menuju belakang rumah. Apakah itu ulah Yeonjun?
Dan satu lagi, apakah anak manja seperti Yeonjun bisa mengendarai sepeda motor?

Itu seperti suara sepeda motor yang sedang di panaskan(?) mesinnya sebelum di bawa berkendara. Dan Yuni tidak tau apakah Yeonjun bisa menaiki sepeda motor seperti laki-laki pada umumnya atau tidak. Jika memang tidak, mengapa Yeonjun memanaskan(?) motor dan seperti akan membawanya?

Memilih acuh meski suara bising itu terus mengganggu. Hingga akhirnya pintu depan terbuka dan menampilkan Yeonjun dengan mengenakan jaket kulit berwarna hitam. Sebelumnya Yeonjun tidak pernah berpenampilan seperti ini.

"Kenapa liatin gue kaya gitu? Awas suka ya! Gue emang ganteng aslinya" ucap Yeonjun kepedean. Tapi emang ganteng sih kata author

"GR banget!. Itu kamu ya tadi yang lagi berisik manesin motor?" Tanya Yuni sambil menyerahkan piring yang sudah berisi roti dan selai blueberry.

"Iya gue mau bawa motor ke sekolah" ucap Yeonjun

"Lahh? Kok tumben?" Tanya Yuni lagi

"Banyak tanya banget sih lo! Pokoknya gue ada urusan. Mending lo diem!" Ucap Yeonjun dengan ketus

"Galak amat" gumam Yuni.

Setelah menunggu Yeonjun menyelesaikan sarapan, akhirnya Yuni kembali memeriksa tas sekolah Yeonjun untuk memastikan tidak ada yang ketinggalan. Setelah itu, Yeonjun menyambar tas nya dengan kasar lalu pergi keluar diikuti juga dengan Yuni.

Yeonjun menuju garasi belakang rumah yang tidak pernah Yuni kunjungi. Ia terkejut melihat Yeonjun menaiki motor besar berwarna merah yang orang-orang sebut motor Kawasaki.

Yuni tidak menyangka jika Yeonjun bisa menaiki motor se-keren itu. Sungguh Yeonjun tampak sangat dewasa dan cool saat seperti ini. Di tambah lagi dengan jaket kulit, helm, dan sarung tangan yang melekat di tubuhnya.

"Apa lo liat-liat?! Minggir gue mau lewat!" Ucap Yeonjun.

"Lo mau nebeng gue?" Ucap Yeonjun lagi dan dibalas anggukan oleh Yuni.

"Nggak bisa! Gue gengsi boncengin orang kayak lo" ucap Yeonjun

"Trus aku berangkat ke sekolah nya gimana? Supir yang biasa nya nganter kita kan lagi ijin, ya kali aku jalan kaki ke sekolah" ucap Yuni.

"Itu urusan lo mau jalan kaki atau terbang atau apalah itu intinya gue malu kalo boncengin lo kesekolah. Ntar gue di ledekin lagi. Udah ah minggir gue mau lewat" Yeonjun langsung melajukan motor nya dan hendak menabrak Yuni

Hanya bisa pasrah, akhirnya Yuni berjalan kaki kesekolah nya. Sambil menyemangati dirinya untuk bisa cepat sampai ke sekolah meski berjalan kaki.

Namun baru sekitar 4 menit berjalan, tiba-tiba Yeonjun bersama motor yang tadi ia naiki berhenti di sebelahnya. Membuka kaca helm yang menutupi wajahnya.

"Naik" ucap Yeonjun singkat

"Ha?" Yuni tidak mendengar jelas ucapan Yeonjun karna ini di jalan raya. Banyak suara motor yang berlalu ditambah lagi Yeonjun berbicara dengan keadaan hidung dan wajahnya tertutup masker. (apasih namanya masker masker yang biasa di pake cowok naik motor?)

Yeonjun menurunkan maskernya sebatas dagu. "NAIK BURUAN! LO BUDEK YA? UDAH SIANG NI!" Ucap Yeonjun ngegas.

Lagi-lagi disini Yuni yang salah dan berakhir mengalah. Lalu menuruti perintah Yeonjun untuk naik ke motornya.

"Buset tinggi banget dah motornya, ini cara naiknya gimana?" Ucap yuni yang sambil melihat motor Kawasaki Yeonjun untuk mencari sesuatu yang bisa membantu nya untuk naik.

Yeonjun berdecak sebal
"Ck! katrok banget sih Lo" ucap Yeonjun lalu menarik penginjakan kaki penumpang (ini apa lagi sih namanya? Tau kan kalo kalian di bonceng naik motor itu pasti ada tempat penginjakan kaki nya? Itu apa namanya?)

Ia hanya menyengir "Hehehe ya aku kan ngga tau" Yuni akhirnya berhasil naik ke motor Yeonjun dan sekarang bingung untuk mencari pegangan dimana. Karena di belakang tidak ada besi yang bisa di pegang. Sementara yang didepan itu Yeonjun. Mana mungkin Yuni memegang pundak atau pinggang Yeonjun.

Alhasil sekarang Yuni berusaha untuk membuat dirinya tetap seimbang di atas motor Kawasaki milik Yeonjun meski tanpa ia berpegang. Jika jatuh mungkin ini akan parah. Pikirnya.

Untuk menghilangkan kecanggungan Selama di perjalanan. Yuni berusaha mencari topik yang bisa di bicarakan.

"Oh iya, tadi katanya malu ngebonceng aku. Trus kenapa sekarang kamu malah mau ngeboncengin aku?" Tanya Yuni

"Yaudah kalo lo keberatan, bisa gue turunin disini sekarang juga kok" ucap Yeonjun.

"Ya nggak gitu maksud aku" ucap Yuni dan memilih diam karena aura Yeonjun sangat mengesalkan.

"Btw gue batalin aja deh misi gue buat bikin lo keluar dari rumah gue dalam waktu satu Minggu. Lagi pula juga ini udah lebih dari seminggu" Ucap Yeonjun tiba-tiba yang memulai pembicaraan.

Yuni tersenyum senang dan Yeonjun melihat itu dari kaca spion nya.
"Karna ada rencana lain lagi dan gue butuh lo untuk tinggal lebih lama lagi di rumah gue. Makanya gue batalin niat awal gue buat nyingkirin lo. Jangan seneng dulu" Yeonjun melanjutkan ucapannya

"Hhh apa lagi ini" batin Yuni. Dan ia hanya bisa menghela nafas kasar

"Turun lo" ucap Yeonjun

"Lah? Kok turun? Sekolah kita kan masih 200 meter lagi" ucap Yuni

"Lo kira gue nggak malu gitu boncengin lo sampe parkiran sekolah hah?! Ntar kalo temen-temen lain liat bisa di ledekin gue. Udah sekarang lo turun disini dan jangan kasi tau siapa siapa kalo lo berangkat nya boncengan sama gue. Awas Lo!" Yeonjun langsung melajukan motornya ketika Yuni sudah turun.

"Kirain mau di kasi nebeng sampe sekolah. Eh taunya di turunin disini" monolog Yuni lalu melanjutkan perjalanannya yang masih 200 meter lagi.

◦•●◉✿ . ✿◉●•◦

TBC
11 Februari 2020

✓『BABY BOY』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang