O9:: tawuran

4.7K 506 28
                                    

Untung saja Yuni bisa tiba disekolah sebelum satpam menguncinya diluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Untung saja Yuni bisa tiba disekolah sebelum satpam menguncinya diluar. Sebenernya gerbang sekolah baru saja dikunci, tetapi Yuni memohon kepada satpam itu untuk membukakan pintu gerbangnya.

Dengan kemurahan hati, akhirnya satpam itu iba dan membukakan pintu gerbang itu untuk Yuni.

Ia langsung pergi menuju lokernya untuk mengambil beberapa buku yang memang sengaja di letakkan disana. Tetapi ia melihat Soya membobol lokernya dan mengobrak abrik barang-barang yang ada di dalam lokernya itu.

"Ngapain loker aku di obrak abrik gini sih?!" Ucap Yuni

"Cuma pemanasan aja sih mau ngerjain lo. Liat ada yang ilang nggak tuh?" Ucap Soya

"Kamu ngumpetin buku biologi aku ya? Balikin nggak sekarang!?" Bentak Yuni

"Upss sorry udah gue bakar. Kalo mau tuh ambil tapi tinggal abu nya doang" Soya langsung pergi meninggalkan Yuni sambil tertawa seakan melihat wajah Yuni yang marah adalah hal yang lucu baginya

"Buku aku hiks hiks" Yuni meneteskan air matanya saat memandang buku nya yang sudah menjadi abu.

Ia bangkit lalu memungut dan kembali merapikan bukunya yang di obrak-abrik oleh Soya. Kembali ke kelas dengan buku pelajaran yang kurang.

Saat di belokan koridor ia tidak sengaja menabrak seseorang hingga terhuyung ke belakang
"Maaf-maaf aku nggak liat-liat kalo jalan" ucap Yuni sambil membungkukan badan. Dan Yuni melihat dasi yang dikenakan pria itu berisi tiga garis dan itu tandanya pria itu adalah anak kelas 12

"Nggak papa, gue juga yang salah" ucap pria itu

"Maaf sekali lagi ya kak, aku permisi dulu" Yuni hendak pergi namun pria itu menahan nya.

"Tunggu dulu. Bisa tolong anterin gue ke ruang guru nggak? Soalnya gue murid baru di sini dan dari tadi udah muter-muter tapi nggak ketemu ruang gurunya" ucap pria itu

"Oh murid baru? Yaudah sini aku anter ke ruang guru" ucap Yuni.

Mereka sudah sampai di ruang guru, pria itu mengucapkan terima kasih dan Yuni segera kembali ke kelas nya namun ia tiba-tiba melihat Yeonjun dan empat temannya sedang memanjat tembok sekolah.

Entah apa yang akan dilakukan Yeonjun dan teman temannya. Mereka sudah berhasil keluar sekolah lewat tembok itu. Yuni segera menelepon Yeonjun.

"Yeonjun! Kamu mau ngapain sih? Manjat-manjat tembok?"

"Mau tawuran sama anak SMA lain, dia duluan yang mulai masalahnya. Udah deh lo sekolah aja nanti gue balik. Temen-temen gue udah nungguin nih di lokasi"

"Ehh Yeonjun! Jangan dimatiin dulu aku ma-"

Tuuuttt

Yeonjun memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Yuni jadi merasa resah. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Yeonjun?
Ia mengingat pesan Seojun untuk mengurus dan menjaga Yeonjun. Jika terjadi sesuatu pada Yeonjun apakah ia akan kehilangan pekerjaannya?

Selama jam pelajaran Yuni benar benar tidak fokus karena memikirkan Yeonjun. Ingin menyusul tapi ia tidak tau harus menyusul kemana.

Dengan langkah gontai Yuni pergi menuju kantin dan lagi-lagi menabrak seseorang. Ia mendongak menatap orang itu dan Ternyata itu orang yang sama. Yang sempat ia tabrak juga tadi pagi.

"Aduhh maaf lagi ya kak, aku nabrak kakak sampe minuman nya jatuh. Aku ganti beliin yang baru ya" ucap Yuni.

"Nggak usah deh, Nggak papa kok. Btw ini pertemuan kita yang kedua dan gue belum tau siapa nama lo. Wanna be Friend?" Ucap pria itu

"Ya! Nama aku Jang Yuni anak kelas 11A" ucap Yuni berusaha ramah

"Nama gue Cha Eunwoo, anak kelas 12c" ucap pria yang diketahui bernama Eunwoo.

"Maaf sekali lagi ya kak, aku lagi banyak pikiran soalnya jadi nggak fokus gitu" ucap Yuni.

"Kalo boleh tau emang ada masalah apa? Siapa tau gue bisa bantu" ucap Eunwoo

Yuni menceritakan semuanya. Tentang Yeonjun yang memanjat tembok untuk kabur dari sekolah dan tawuran bersama anak SMA lain sekaligus juga Yuni memberi tau bahwa ia mendapat amanah harus mengurus dan menjaga Yeonjun. Eunwoo sempat terkejut karena mengetahui bahwa Yuni baby sitter Yeonjun. Namun keterkejutan nya tidak terlihat.

"Yeonjun sekelas sama gue, dan tadi kebetulan lagi ngga ada guru. Trus gue samar-samar denger dia mau tawuran dan nyebutin lokasinya. Gue tau lokasinya dimana. Tapi itu bahaya kalo lo kesana" ucap Eunwoo

"Kak Eunwoo tau tempat nya dimana?! Plisss kasih tau aku tempat nya plisss. Ini penting banget" ucap Yuni

"Tapi itu bahaya. Kalo memang lo mau kesana gue aja yang nganterin" ucap Eunwoo

"Tapi apa nggak ngerepotin kakak?"

"Engga kok santai aja"

Mereka tiba di tempat tawuran itu, di jalanan yang tidak ada kendaraan melintas. Terlihat sekumpulan siswa saling melempar batu,saling memukul,bahkan ada yang membawa senjata tajam.

Mata Yuni panik mencari keberadaan Yeonjun diantara sekumpulan-sekumpulan orang yang sedang berkelahi itu. Dan terlihat Yeonjun sedang berkelahi melawan pria yang tubuhnya lebih besar dari Yeonjun.

Mata Yuni membulat saat melihat pria itu memukul bagian perut Yeonjun sehingga membuatnya terjatuh. Yuni hendak berlari menyusul Yeonjun yang wajahnya terus di hantam oleh pria berbadan itu namun Eunwoo menahan nya. Yuni berusaha memberontak dan mendorong Eunwoo agar melepaskan tangannya.

Teman-teman Yeonjun juga sedang sibuk melawan yang lain sementara tidak mengetahui bahwa Yeonjun sudah kalah melawan pria berbadan besar itu.

"STOP!!!" Teriak Yuni dan mendorong tubuh pria yang menghantam Yeonjun. Meski tenaganya tidak terlalu besar tapi itu mampu membuat pria itu sedikit menjauh.

Semua yang ada di sana langsung menoleh ke arah Yuni dan terkejut melihat ada perempuan yang berani ikut campur dalam urusan seperti ini. namun setelah itu mereka melanjutkan perkelahian nya.

"Lo Ngapain kesini hah!? Mau cari mati lo!? Kalo iya, nanti biar gue yang bunuh lo dirumah!" Bentak Yeonjun.

"Nggak usah ikut campur lo, minggir" pria itu menghempaskan tubuh Yuni.

Yeonjun bangkit dan kembali baku hantam dengan pria itu. Yuni juga berusaha bangkit dan kembali menghampiri Yeonjun, namun sebuah bogeman ia dapatkan dari pria itu.

"Akh!" Yuni meringis

Suara sirine polisi membuat pria itu dan teman temannya pergi, sementara Soobin, Beomgyu, Hueningkai dan Taehyun menghampiri Yeonjun setelah menyuruh teman-teman yang lainnya pergi sebelum polisi menangkap mereka.

"Ayo kita pergi sekarang!" Ucap Soobin tergesa-gesa

"Tenang aja, suara itu nggak beneran. Itu cuma suara dari ponsel gue" ucap Eunwoo dan mereka bernafas lega. Pasalnya jika itu benar-benar suara sirine polisi maka mereka akan tertangkap karena telah melakukan tawuran

"Lo anak baru itu kan?" Tanya Yeonjun

"Iya. Gue kesini nganterin Yuni, dia khawatir banget sama lo. Sebenarnya gue udah bilang kalo ini bahaya tapi dia kekeuh banget mau nyelametin lo" ucap Eunwoo.

Semua pandangan langsung mengarah ke Yuni yang berdiri sambil memegangi pipinya.

"Lo khawatir sama gue?" Tanya Yeonjun. Namun Yuni tidak menjawab nya. Ia hanya menatap Yeonjun dengan tatapan marah nya

"Sebenarnya dia siapa sih? Cuma anak pembantu di rumah lo kan? Tapi kok sampe segitunya" Kali ini Beomgyu yang berucap

"Baby sitter Yeonjun. Dia dapet amanah buat jagain Yeonjun makanya dia ngebet banget buat kesini" jawabannya dari Eunwoo membuat semuanya terkejut tak percaya

◦•●◉✿ . ✿◉●•◦

TBC
15 Februari 2020

✓『BABY BOY』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang