11:: Perjodohan

4.8K 517 37
                                    

Setelah selesai acara saling mengobati, Yeonjun langsung ingin menemui Seojun karena tadi ayahnya itu sempat mengatakan ada yang ingin dibicarakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai acara saling mengobati, Yeonjun langsung ingin menemui Seojun karena tadi ayahnya itu sempat mengatakan ada yang ingin dibicarakan.

"Eh tunggu dulu, ada yang dibutuhin lagi nggak?" Tanya Yuni sebelum Yeonjun ke kamar Seojun. Karena itu memang tugasnya dan Yuni dibayar untuk itu

Yeonjun tampak berfikir sejenak
"Ada, kerjain tugas sekolah. Dan kerjainnya harus disini, lebih tepatnya di lantai kamar ini. Jangan dimeja belajar atau di atas kasur" ucap Yeonjun

"Ha?" Yuni masih mencerna perkataan Yeonjun

"Kerjain tugas sekolah gue dikamar ini dan duduk nya di lantai. Ngerti?"

"Tapi tugas sekolah aku juga banyak tau. Lagian tugas sekolah itu kan kerjainnya pribadi" Yuni berucap sambil mengambil buku tugas Yeonjun untuk segera dikerjakan

"Bukan urusan gue kalo tugas sekolah lo banyak! Intinya lo harus kerjain tugas gue" Yeonjun langsung pergi keluar kamarnya dan menuju kamar Seojun.

"Mau bicarain soalnya apa pa?" Yeonjun langsung bertanya to the point.

"Kamu tau kan kalo papa sama om Joongi itu punya hubungan kerjasama bisnis?" Tanya Seojun

"Iya tau, kenapa?"

"Jadi papa sama om Joongi itu mau jodohin kamu sama anaknya-Soya. tapi karena sekarang kamu masih sekolah, jadi kalian tunangan aja dulu untuk menikah nya nanti saat kamu udah lulus kuliah"

"pa! Apasih?! Aku nggak mau ya ada jjodoh-jodohan kaya gini apalagi sama Soya. Papa nggak bisa maksa aku!" Ucap Yeonjun menahan amarahnya

"Kamu dengerin papa dulu, sekarang kamu tunangan aja dulu, kalo kamu nggak suka yaudah tinggal bilang baik-baik ke keluarganya, lagi pula Soya itu anaknya cantik" ucap Seojun

"NGGAK! aku udah punya cewek pilihan aku sendiri. Jadi papa nggak perlu ngurusin tentang percintaan aku. Mending papa urusin pekerjaan papa yang sampe bikin papa nggak punya waktu buat anaknya sendiri"

"Kalo papa cuma mau bicarain ini aja, aku pergi dulu pa. Aku pikir setelah papa berhari-hari nggak pulang bakal ngerencanain hang out atau family time sama aku. Tapi ternyata papa cuma ngomong hal yang nggak penting bagi aku"

BRAKKK!!!

Yeonjun menutup pintu kamar seojun dengan keras sehingga menimbulkan suara gebrakan yang kuat. Ia langsung pergi menuju gazebo di taman belakang rumahnya.

Yuni yang mendengar ada keributan langsung pergi keluar dari kamar Yeonjun untuk mencari tau apa yang terjadi dan ia melihat Yeonjun keluar dari kamar Seojun seperti sedang emosi. Ia langsung segera mengikuti Yeonjun diam-diam

"Kenapa lagi?" Yuni duduk di samping Yeonjun yang sudah berada ditaman belakang dan bertanya dengan suara yang dikecilkan. Namun Yeonjun dapat mendengar nya

Yeonjun tidak langsung menjawab,melainkan ia menarik
nafas dalam dalam dan menghembuskan secara kasar lalu beralih ke berbaring dengan paha Yuni yang digunakan sebagai bantalan untuk kepala Yeonjun.

Yuni membiarkan Yeonjun seperti ini karena ia mengerti bagaimana Yeonjun yang kurang kasih sayang oleh ayahnya. satu-satunya keluarga yang ia punya saat ini.

Yeonjun memejamkan matanya dan masih belum menjawab pertanyaan Yuni.

"Lo mau nemenin gue?" Ucap Yeonjun masih dengan matanya yang terpejam

"Aku bakal selalu nemenin kamu. Kapanpun itu saat kamu butuh! Kamu juga bisa cerita apapun yang kamu pendam" Ucap Yuni

"Cuma lo yang masih peduli sama gue. Yang lain nggak ada yang peduli. Gue sendiri" ucap Yeonjun.

Yuni terdiam sejenak mendengar ucapan Yeonjun lalu beralih mengelus lembut rambut Yeonjun. Oh oke! katakanlah bahwa Yuni lancang telah melakukan itu.tetapi Yeonjun tampak nya semakin merasa nyaman dan tidak keberatan.

"Sebenarnya semua peduli sama kamu, termasuk papa kamu dan temen-temen kamu yang lain. Jadi jangan pernah merasa sendiri. Soobin, Taehyun,Beomgyu,dan Hueningkai. mereka kan temen seperjuangan kamu. Apa kamu masih merasa sendiri? Kamu juga punya banyak temen di sekolah" ucap Yuni masih dengan mengelus rambut Yeonjun.

"Mau cerita?" Ucap Yuni.

Yeonjun perlahan membuka matanya yang terpejam lalu menatap Yuni. Masih dalam posisinya yang berbaring dan paha gadis itu sebagai bantalan.

"Papa tadi bilang mau jodohin gue sama Soya, katanya kita tunangan aja dulu karena kita masih sekolah dan nikahnya nanti kalo gue udah tamat kuliah" ucap Yeonjun.

Yuni tidak tau harus berucap apa setelah mendengar ucapan Yeonjun. Ia lalu mendongak dan menatap bintang yang bertaburan di langit, Yeonjun mengikuti arah pandangan Yuni dan ikut menatap bintang di langit malam yang sunyi

"Terus kamu mau?" Tanya Yuni

"Ya enggak lah, gue nggak suka sama Soya dan gue juga nggak suka dijodoh-jodohin sama siapapun itu. gue bisa pilih pasangan hidup gue sendiri" ucap Yeonjun.

Yuni menatap Yeonjun dan berucap
"Aku nggak tau harus bilang apa sekarang. Disisi lain aku ngerti perasaan kamu yang nggak mau dipaksa buat dijodohin. Dan sisi lain juga aku kasian sama papa kamu, siapa tau dia jodohin kamu karena ada alasan tertentu" Yuni menjeda ucapannya sejenak

"Tapi kalo kamu memang merasa tertekan dan nggak suka sama keputusan papa kamu, mending kamu bilang secara baik-baik dan nanti papa kamu pasti ngerti. Daripada kamu nolak dengan kasar dan ninggiin suara. Kasian kalo papa kamu sakit hati atas sikap kamu yang kasar ke dia" lanjut Yuni

"Tapi papa selalu ninggalin gue dan nggak pernah ada waktu untuk gue. Jadi Ngapain gue harus ngomong baik baik?" Ucap Yeonjun

"Tapi papa kamu nggak pernah kasar sama kamu Yeonjun. Walaupun papa kamu jarang di rumah karna sibuk kerja tapi papa kamu tetep sayang sama kamu dan nggak pernah kasar sama kamu. Papa kamu juga kerja banting tulang kaya gitu untuk kamu, kamu nggak pernah sampek nggak makan enak,telat bayar SPP,dan kekurangan uang jajan kaya anak anak lain. Dan itu semua karna kerja keras papa kamu" ucap Yuni dan Yeonjun terdiam setelah mendengar ucapan itu

"Sekarang ada aku, aku bakal selalu nemenin kamu dan bakal nurutin apa yang kamu suruh,aku bakal selalu ada kapanpun" Yuni melanjutkan ucapannya.

"Oke, gue coba buat ngomong baik baik ke papa dan makasih karna lo udah mau nemenin gue" ucap Yeonjun.

"Eeh tugas sekolah nya belum selesai, punya kamu aja belum selesai tadi. Dan punya aku belum selesai sama sekali" ucap Yuni yang tiba-tiba teringat dengan tugas sekolah mereka

"Yaudah ayo lanjutin sekarang" Yeonjun mengubah posisinya menjadi duduk dan langsung bangkit untuk kembali ke kamar.

"Aduh paha aku keram nih gara gara ditidurin Yeonjun" batin Yuni saat bangkit dari duduknya dan merasakan pahanya yang kaku.

Mereka langsung masuk kedalam rumah dan tujuannya utamanya adalah kamar Yeonjun karena Yuni tadi membawa buku buku tugasnya juga ke kamar Yeonjun.

Tanpa mereka sadari bahwa Seojun mengintip mereka dari jendela dan mendengarkan semua percakapan mereka dari awal. Terukir senyum dari bibir Seojun saat melihat keduanya telah memasuki rumah. Tentu saja Seojun bersembunyi di balik lemari terlebih dahulu agar tidak ketahuan menguping

◦•●◉✿ . ✿◉●•◦

TBC
27 Februari 2020

✓『BABY BOY』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang